Hehe.. Karena judulnya 'Jihyo Short Story' jadi bukan cuma Jeka aja yang jadi lawan main Jihyo. Kritik dan sarannya dibutuhkan >.<
Hai! Aku Park Jihyo. Panggil saja Jihyo. Aku seorang mahasiswa yang bekerja paruh waktu di Cafe. Pacar? Tentu tak punya. Waktuku aku gunakan hanya untuk belajar dan bekerja.
"Hai Jihyo! Baru sampai?" Sapa Nayeon, rekan kerjaku.
"Hehe.. iya. Tadi aku harus mengerjakan tugas dulu. Biar nanti malam bisa tidur dengan puas." Jawabku.
"Kau sangat rajin Jihyo. Kau beruntung bisa mendapatkan Beasiswa. Sedangkan aku? Hanya bekerja seperti ini."
"Jangan begitu, Eonnie. Setiap orang mempunyai keberuntungan tersendiri." Nasihatku. Aku merasa sedikit beruntung dari Nayeon Eonnie. Nayeon Eonnie memiliki banyak sekali pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan ketiga adiknya.
"Terimakasih Jihyo."
"Sama-sama Eonnie."
💫💫💫
Hari ini seperti biasa. Bangun pagi》bersih-bersih flat》mandi》sarapan》berangkat kampus》dibully》ke toilet kampus》baru masuk kelas. Dan aku sedang di toilet kampus. Membersihkan tubuhku. Aku memang orang miskin, masuk kampus ini pun melalui beasiswa. Wajar jika aku dibully. Menangis? Sia-sia. Mereka malah semakin gencar untuk melukaiku. Setelah membenahi penampilanku, aku segera menuju kelas.
"Selamat pagi. Presentasikan tugas yang saya berikan." Perintah dosenku.
Kami semua satu persatu maju ke depan dan mempresentasikan tugas kami. Dan ini saat yang ditunggu. Pengumuman nilai.
"Oke, yang mendapat nilai tertinggi adalah Park Jihyo dengan A+. Yang kedua ada Kim Jennie dengan A dan Jisoo yang mendapat A-. Sekian, sampai jumpa dipertemuan kita minggu depan." Pengumuman dari Bu Suzy. Lalu para mahasiswa lain keluar ruangan. Saat aku membereskan buku-buku, Jennie dan Jisoo menghampiriku.
"Hey anak cupu!" Panggil Jisoo.
"Cih! Si miskin lagi-lagi dapet nilai sempurna! Pasti makin besar kepala! Hey! Inget ya. Appa-ku itu donatur di kampus ini! Jadi IPK yang tertinggi pasti aku dan Jisoo! Jangan bermimpi banyak nona Park!" Bentak Jennie. Lalu mereka pergi. Aku? Aku diam saja. Meladeni mereka butuh tenaga, waktu, dan pikiran. Aku berkemas menuju Cafe tempatku bekerja.
💫💫💫
"Maaf Jihyo-ssi. Kamu kupecat. Cafe ini sudah berpindah tangan. Dan pemilik baru cafe ini memerintahkanku untuk memecatmu. Maafkan aku Jihyo." Permintaan maaf dari Seokjin Oppa. Dia adalah manager cafe ini. Kuatur nafasku untuk merendam emosiku. Bagaimana caranya aku mencari uang jika ini satu-satunya pekerjaanku?
"Tak apa Seokjin Oppa. Aku mengerti. Aku hanya ingin bertanya siapa pemilik baru cafe ini?"
"Hahaha.. si cupu udah dipecat. Mampus!" Ejek Jisoo.
"Gue kenapa yang punya cafe ini! Mau macem-macem?!" Tanya Jennie.
"Makannya! Jadi orang itu jangan gede kepala!" Peringat Jisoo.
"Pergi sono! Jangan kesini lagi!" Usir Jennie. Kenapa? Kenapa aku seperti ini? Aku pergi dari hadapan mereka.
💫💫💫
Aku sedang mengelilingi kota. Mencari pekerjaan. Saat aku berada di depan rumah mewah, ada lowongan kerja untuk menjadi pengasuh.
'Dibutuhkan pengasuh yang memiliki kesabaran yang tinggi. Mampu bekerja setiap saat. Gaji 50 juta lebih.'
Tak perlu pikir panjang, aku merobek kertas itu dan membunyikan bel rumah.
"Selamat sore nona. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang wanita tua. Aku menebak dia bekerja sebagai pembantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihyo Short Story
Hayran KurguHanya berisi karangan pendek Park Jihyo dan Idol cowok. Cerita ini sudah selesai 😊 Yah.. mungkin gantung. Tapi tak apa, kamu bisa kok ngelanjutinnya dengan imajinasimu di mimpimu. ~