18

7.5K 1.1K 221
                                    

Happy Reading^^

.

.

.

D

i hari esok setelah pulang sekolah, Hendery membawa Dejun ke rumah orangtuanya. Ia ingin mengambil baju untuk menginap selama seminggu di rumah Dejun, selain itu ia membawa Dejun ke rumahnya juga karena suruhan Mamanya.

'Pacar kamu kok ngga pernah main ke sini lagi sih? Ajak ke sini lagi dong, Mama kangen nih.' Begitulah kata Chitta tempo hari.

"HENDERY PULANG!!" teriak Hendery ketika mereka berdua memasuki kediaman keluarga Seo.

"DER JANGAN TER-- Eh ada calon mantu Mama!" Nada suara Chitta melembut begitu melihat Dejun yang berada di samping Hendery. Ia memeluk kekasih anaknya itu dengan hangat.

"Ma, kok malah Dejun yang di sambut?! Anak Mama itu aku atau Dejun?!" protes Hendery tak terima.

"Ck berisik kamu!" omel Chitta. "Ayo duduk dulu sayang!" Chitta menggandeng tangan Dejun untuk duduk di sofa. Hendery mengelus dadanya sabar, ia berlalu ke kamarnya untuk mengganti baju dan membiarkan dua lelaki manis kesayangannya itu saling bercengkrama.

"Kamu apa kabar sayang?" tanya Chitta lembut.

"Baik kok Ma." jawab Dejun. "Mama sendiri gimana?" Ia balik bertanya.

"Mama juga baik sayang. Oh ya, gimana Hendery? Dia nggak nakal kan? Dia nggak nyakitin kamu kan?"

"Nggak kok Ma, Hendery baik banget." jawab Dejun jujur.

"Syukurlah. Kalo dia macem-macem bilang ke Mama ya, biar nanti Mama marahin dia!" ingat Chitta.

"Jun!" panggil Hendery yang sudah selesai mengganti baju. Di punggungnya terdapat sebuah tas besar berisi baju-bajunya untuk seminggu.

"Kamu jadi nginep di rumah Dejun?" tanya Chitta.

"Jadi Ma." jawab Hendery.

"Oh ya udah, jangan macem-macem ya kamu!" Chitta kembali mengingatkan.

"Astaga iya Ma iya!" balas Hendery jengah, karena Mamanya sudah berulang-ulang kali mengingatkannya tentang hal itu dari semalam

"Dejun, sering-sering main ke sini ya sayang!" ucap Chitta sambil mengusap kepala Dejun lembut.

"Iya Ma." jawab Dejun.

"Ya udah kalo gitu kita pergi dulu ya!" pamit Hendery.

"Bye Mama!" Dejun melambaikan tangannya pada Chitta dan Chitta juga membalasnya dengan lambaian tangan.

Setelah berpamitan mereka berduapun keluar dari rumah besar itu.

"Mau beli makanan dulu buat makan malem?" tanya Hendery sambil memasangkan helm untuk Dejun.

"Boleh deh." jawab Dejun. Dia males masak, jadi ya udah beli aja.

"Dah. Yuk naik!" Setelah Dejun naik ke atas motor barulah Hendery menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, membelah keramaian jalanan kota pada sore hari.

"Lo mau beli apa buat makan malem?" tanya Hendery dengan setengah berteriak agar Dejun dapat mendengar suaranya dengan jelas.

"Eum..Gue mau spicy friem chicken." jawab Dejun juga dengan setengah berteriak.

"Oke. Kita beli itu!" ucap Hendery cepat.

.

.

ENEMY (Henxiao)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang