07

10.9K 1.7K 513
                                    

Happy Reading! ^^

.

.

.

D

ejun membaringkan tubuh lelahnya di atas kasur. Setelah makan bersama tadi, ia dan keluarganya tak langsung pulang ke rumah tapi ke mall terlebih dahulu untuk membeli beberapa barang.

'Mumpung ayah ada di rumah, porotin aja uangnya.' Begitu kata Bunda Winwin dan langsung dihadiahi kecupan manja dari Ayah Yuta :)

Ia mengambil handphone-nya dari dalam saku lalu membuka aplikasi chat. Siapa tau ada chat yang penting. Pikirnya. Ternyata hanya ada beberapa chat dari teman-temannya dan grup kelas. Tetapi dahinya mengernyit begitu mendapati chat dari Hendery.

"Dih ngapain nih anak ngechat gue?" gumamnya. Terakhir keduanya bertukar pesan adalah dua bulan yang lalu, itu juga hanya untuk menanyakan waktu dan tempat kerja kelompok.

Hendery Dakjal

WOY PENDEK!!
(19.15 P.M)

GUE GA PENDEK!!
(20.05 P.M)
GUE TINGGI!
(20.05 P.M)

Iya tapi tetep tinggian gue
(20.07 P.M)

Terserah
(20.07 P.M)
Kenapa ngechat?
(20.07 P.M)

Gapapa, gabut aja
(20.08 P.M)

Dih gajelas lo!
(20.08 P.M)

Hehe
(20.08 P.M)
Eum Jun, besok sepulang sekolah lo ada acara ga?
(20.09 P.M)

Ada
(20.09 P.M)
Gua besok ada eskul
(20.09 P.M)
Kenapa emang?
(20.10 P.M)

Gue mau ngajak lo jalan
(20.11 P.M)

Jalan kemana?
(20.12 P.M)

Ke caffe yang dideket sekolah itu
(20.12 P.M)

Caffe yang baru launching itu ya?
(20.13 P.M)

Iya lo mau kan?
(20.13 P.M)

Mau, tapi gue bisanya malem sekitar jam 7
(20.14 P.M)

Ya udah besok jam 7 malem gue jemput ya
(20.15 P.M)

Oke deh
(20.16 P.M)

See you!
(20.16 P.M)


Setelah mengakhiri chat-nya dengan Hendery, Dejun meletakan handphone-nya di atas nakas dan kembali melanjutkan istirahatnya. Ia memang sudah memiliki rencana ingin mengunjungi caffe yang baru launching sekitar sebulan yang lalu itu, tapi rencananya selalu gagal karena ada beberapa hambatan.


Meanwhile disebrang sana Hendery senyam-senyum sendiri seperti orang tidak waras sambil memandangi roomchat-nya dengan Dejun.

.

.

.

ENEMY (Henxiao)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang