25

6.4K 885 89
                                    

Happy Reading^^
.

.

.

D

ejun berjalan dengan riang di koridor sekolah. Senyum manisnya terus mengembang, sesekali ia menyapa siswa yang lewat. Hari ini adalah hari terakhir ujian nasional dan setelah selesai ia akan terbebas dari pelajaran sekolah yang seakan membelenggunya selama bertahun-tahun, itulah sebabnya ia sangat senang.

"DOR!!"

"Eh monyong!" Dejun reflek latah ketika ada yang mengagetinya dari belakang. "Ish Der, lo ngagetin aja sih?!" sungutnya ketika tahu siapa pelakunya.

"Hehe maaf maaf." Hendery cengengesan dan mengangkat tangannya membentuk simbol peace. "Lo kenapa senyum-senyum sendiri, lagi mikirin cowok lain ya?" tanyanya dengan tatapan mengintimidasi.

"Apaan sih, ya nggak lah!" jawab Dejun. "Gue lagi seneng aja, hari ini ujian terakhir berarti setelah itu kita bebas." sambungnya.

"Bebas cuma buat sementara. Setelah itu kita harus persiapan buat masuk kuliah." Hendery mengingatkan.

"Iya juga ya. Huft, males banget rasanya!" keluh Dejun.

"Lo males kuliah?" tanya Hendery dan Dejun mengangguk. "Kalo gitu, kita langsung nikah aja yuk!"

"Nikah mulu pikiran lo!" balas Dejun kesal.

"Jun nanti malem mau jalan-jalan nggak?" ajak Hendery.

"Ke mana?"

"Ke mana aja terserah lo, asal kita bisa ngehabisin waktu berdua."

"Ke timezone aja yuk! Udah lama gue nggak ke sana." ucap Dejun.

"Kayak anak kecil lo!" cibir Hendery

"Ish biarin!"

"Ya udah nanti malem gue jemput lo!" ucap Hendery.

Tak lama mereka sampai di depan ruangan Dejun, "Gue masuk dulu ya,Der!" pamit Dejun.

"Tunggu dulu!" Hendery menahan tangan Dejun. "Cium dulu dong, biar gue semangat!" ucapnya sambil menunjuk-nunjuk pipinya sendiri.

"Malu ish, banyak orang." cicit Dejun pelan

"Sekali aja!"

Dejun mengalihkan pandangan ke sekitar, setelah dirasa cukup aman dan tidak ada yang melihat--

Cup..

"Udah!" serunya setelah mencium pipi Hendery sekilas.

"Nah gitu dong." Hendery mengusak surai halus Dejun. "Dah sana masuk!"

"Mhm, see you!"

"See you baby!"

.

.

.

"PAPA, MAMA! ABANG SAKIT!!" teriakan si bungsu menggema di penjuru rumah keluarga Seo.

Tadinya Haechan ingin meminjam flashdisk pada Hendery, tapi saat masuk ke kamar ia melihat abangnya sedang bergelung dengan selimut. Ia pikir Hendery sedang tertidur, tapi saat ia menyentuh kening Hendery, suhu tubuh abangnya itu sangat tinggi.

"Sakit apa?" tanya Chitta panik. Ia mendekati Hendery dan mengecek suhu tubuh anak sulungnya. "Panas banget." gumamnya.

"Pa, kayaknya kita batalin aja deh jadwal ke luar kota hari ini." ucap Chitta pada suaminya.

ENEMY (Henxiao)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang