20

7.4K 1K 174
                                    

Happy Reading^^

.

.

.

S

udah pukul tujuh malam tapi Hendery belum pulang ke rumah. Saat tadi Dejun menelponnya dan menanyakan kenapa belum pulang, Hendery menjawab--

'Sebentar ya sayang, gue masih latihan sama yang lain. Dikit lagi selesai kok.'

Dejun berguling-guling tidak jelas di atas kasurnya.

"Ih gue pengen es krim masa!" gumamnya. Sekali lagi ia melirik jam dinding di kamarnya. "Gue beli sendiri aja deh di supermarket." Setelah itu ia bangkit dari atas tempat tidur dan berganti baju. Setelah selesai ia pun pergi ke supermarket yang terletak tak jauh dari rumahnya.

Ia membeli es krim dan beberapa cemilan, juga membeli beberapa makanan cepat saja seperti ramen instan. Setelah membayar semuanya ia pun pulang ke rumah. Tapi di tengah jalan ia di hadang oleh dua lelaki bertubuh besar.

"Hai manis, sendirian aja hm?" tanya salah satu dari lelaki itu sambil mencolek dagu Dejun.

"Jangan sentuh gue!" Dejun menepis kasar tangan lelaki itu.

"Woah chill, sweety!" ucap lelaki lainnya sambil terkekeh. "Gimana kalo lo ikut kita, kita having fun malam ini?" tawarnya.

"Gue nggak mau, gue mau pulang!" tegas Dejun. "Minggir!!"

"Udah, ayo ikut kita!" Salah satu lelaki itu mencengkram kuat pergelangan tangan Dejun membuat lelaki manis itu meringis kesakitan.

"GUE NGGAK MAU, LEPASIN GUE!!" teriak Dejun sambil berusaha melepaskan cengkraman di tangannya.

"Stt tenang oke? Kita bakal ngasih lo kenikmatan yang nggak pernah lo rasain sebelumnya." Lelaki itu mengusap pipi Dejun sensual membuat lelaki manis itu reflek memejamkan matanya.

'Hendery atau siapapun plis tolong gue!!' teriak Dejun di dalam hatinya.

"Gue nggak mau, lepasin!!" Dejun masih tetap berusaha melepaskan cengkraman di tangannya yang terasa semakin erat.

"JANGAN SENTUH PACAR GUE, BRENGSEK!" suara itu mengalihkan atensi ketiganya.

"HENDERYY!!" teriak Dejun ketika tau itu adalah Hendery.

"Ada yang mau jadi pahlawan kesiangan rupanya?" Lelaki itu tertawa remeh.

Hendery menarik tangan Dejun dan menyembunyikan tubuh mungil kekasihnya itu di belakang tubuhnya. Dan setelah itu perkelahian tak bisa dihindari. Ketiganya saling pukul hingga pada akhirnya Hendery berhasil membuat mereka babak belur dan pergi dari sana dengan tergopoh-gopoh.

"Sayang, are you okay?" tanya Hendery khawatir.

Tanpa bicara apapun Dejun menerjang Hendery dengan pelukan erat. "Gue takut Der." gumamnya.

"Stt, jangan takut, di sini ada gue kok." ucap Hendery menenangkan sambil mengusap-usap belakang kepala Dejun.

Dejun melepas pelukannya lalu menangkup wajah Hendery, "Lo luka Der!" ucap Dejun sedih setelah melihat sudut bibir Hendery yang berdarah karena terkena pukulan.

"Its okay, cuma luka kecil kok." balas Hendery sambil mengusap lembut tangan Dejun yang berada di pipinya.

"Walaupun kecil tapi tetep harus diobatin Der." ucap Dejun. "Ayo pulang, biar gue obatin luka lo!" ajaknya.

ENEMY (Henxiao)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang