EPILOG

11.5K 855 154
                                    

Happy Reading^^

.

.

.

2 bulan kemudian...

Pagi ini, Dejun tengah berkutat dengan alat-alat masak di dapur, membuatkan sarapan untuk suami tampan kesayangannya yang harus pergi bekerja.

"Sayang!" Dejun berjengit kaget ketika suara itu menyapa indera pendengarannya, ditambah tangan kekar yang melingkar di perutnya.

"Duduk dulu, dikit lagi masakannya mateng kok." ucap Dejun sembari mengusap tangan Hendery yang bertengger di perutnya. Tapi bukannya melepaskan, Hendery malah mengeratkan pelukannya membuat pergerakan Dejun terbatasi.

"Give me morning kiss please!" bisik Hendery tepat di telinga Dejun.

Dejun tersenyum lalu membalik badannya, setelah itu mencium bibir Hendery sekilas. "Udah!" serunya.

"Kurang, sayang!" merasa tidak puas Hendery kembali menyatukan belah bibir keduanya, kemudian melumatnya dengan lembut. Dejun dengan senang hati membalas lumatan itu dan mengalungkan tangannya di leher suaminya.

Merasa ciuman suaminya itu semakin menuntut, Dejun pun melepaskan ciuman itu sepihak. "Udah, sekarang kamu duduk dulu!" titahnya. Hendery menurut lalu duduk di kursi makan sembari meminum kopi yang sudah dibuatkan oleh Dejun.

Tak lama makanan pun matang. Dejun dengan telaten menata makanan itu di atas meja lalu mengambilkan nasi beserta lauk pauk untuk Hendery dan dirinya. "Selamat makan!" serunya riang. Setelah itu mereka pun makan dengan tenang sampai semuanya habis.

"Dery, nanti aku mau ke rumah Bunda ya, katanya Bunda kangen sama aku. Boleh ya?" tanya Dejun meminta izin.

"Ya boleh dong, sayang." jawab Hendery. "Tapi inget ya, sebelum aku pulang kamu harus udah pulang."

"Ay ay captain!"

Hendery mengusak surai halus Dejun dengan gemas. "Aku berangkat kerja dulu ya. Nanti hati-hati kalo bawa mobil!"

"Iya. Kamu juga jangan telat makan siang!" balas Dejun sambil merapikan dasi yang dipakai Hendery.

"Iya sayang." Hendery mencium kening Dejun agak lama. "Aku pergi ya. Bye!"

"Bye!"

.

.

.

"Bunda!" Dejun berteriak memanggil bundanya begitu memasuki rumah.

"Eh sayang, akhirnya kamu dateng juga." balas bunda Winwin. Ia memeluk anak sulungnya itu erat.

"Ayah kerja ya, Bun?" tanya Dejun.

"Iya, sayang."

"Kalo Taro sama Njun mana? Kuliah?" tanya Dejun lagi.

"Taro kuliah, kalo Njun ada di kamarnya dia nggak ada kelas hari ini." jawab bunda Winwin, sedangkan Dejun hanya membulatkan mulutnya dan menganggukan kepala.

"Eh Jun, bantu Bunda buat kue yuk. Tadi Bunda nemu resep baru di youtube." ajak bunda Winwin.

"Ih ayo ayo, Bun!" balas Dejun antusias.

Kini mereka bertiga -bunda Winwin, Dejun, dan Renjun tengah berkutat dengan alat-alat masak untuk membuat kue. Sesekali ketiga lelaki manis itu bercanda ria dan bergosip.

"Oh ya, Dejun udah isi belum nih?" tanya bunda Winwin.

"Ya belum lah, Bun. Baru juga dua bulan aku nikah." jawab Dejun.

ENEMY (Henxiao)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang