30

6.5K 798 85
                                    

Happy Reading^^

.

.

.


"Dejun sayang, bangun Nak!" ucap bunda Winwin lembut, berusaha membangunkan anak sulungnya yang masih setia memejamkan matanya.

"Hngg ngantuk.." gumam Dejun tanpa membuka matanya.

"Hei, ayo bangun sayang!" ucap bunda Winwin lagi. "Ada Hendery tuh di bawah!" sambungnya.

"Hngg--HAH HENDERY?! EMANGNYA INI JAM BERAPA?!" pekiknya.

Bunda Winwin mengelus dadanya kaget. "Jam enam pagi." jawabnya.

"Loh?! Kan kita janjiannya jam 10?" gumam Dejun bingung.

"Ya nggak tau, udah sana temuin aja dulu!" suruh bunda Winwin.

"Iya deh, aku cuci muka dulu sebentar." balas Dejun. Setelah bunda Winwin keluar dari kamar barulah ia beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi agar terlihat lebih segar. Setelah itu barulah ia turun ke bawah untuk menemui Hendery.

"Dery!" panggilnya. Hendery mengalihkan perhatiannya dari handphone lalu tersenyum pada Dejun yang kini sudah duduk di sebelahnya.

"Kok lo udah jemput gue sih, kan kita janjiannya jam 10 pagi?" tanya Dejun.

"Dih lo lupa?" Hendery balik bertanya.

"Hng?" Dejun nggak paham.

"Kan semalem di chat gue udah bilang, pagi ini gue mau ngajak lo sepedaan ke taman kota!" ucap Hendery.

Dejun menepuk keningnya sendiri cukup keras. "Hehe, gue lupa!"

"Dasar pelupa!" cibir Hendery.

"Hehehe. Bentar ya, gue ambil sepedanya dulu di garasi." ucap Dejun, ia ingin beranjak dari sana tapi Hendery menahan tangannya.

"Nggak usah. Biar lo gue boncengin aja." balas Hendery.

"Ih jangan, nanti lo pegel kalo sekalian boncengin gue." tolak Dejun.

"Nggak kok."

"Bener?" Dejun ragu.

"Iya sayang, ayo!"

.

.

.

"Hah..Capek banget!" keluh Dejun sambil merenggangkan badannya begitu mereka sampai di taman kota.

"Lo capek ngapain? Kan gue yang ngayuh sepeda?" tanya Hendery.

"Ih lo tuh bawa sepedanya bar-bar. Gue kan jadi panik, takut jatuh. Panik tuh juga butuh tenaga tau!" jawab Dejun.

"Terserah, Jun -_-"

"Adem banget ya suasana pagi kayak gini!" ucap Dejun, ia menghirup napas dalam-dalam menikmati udara segar di pagi hari.

"Iya. Makanya gue ngajakin lo kesini, sekalian olahraga biar lo nggak rebahan terus kerjaannya." balas Hendery.

"Enak aja lo! Gue juga sering olahraga tau." bantah Dejun.

"Masa sih?" Hendery nggak percaya.

"Sebulan sekali gue olahraga hehe."

"Dasar!" Hendery menyentil dahi Dejun pelan membuat si empu mengerucukan bibirnya lucu.

"Mau beli minum nggak?" tawar Hendery.

"Mau, air putih dingin ya."

"Kalo lagi keringetan gini tuh minumnya air hangat, jangan air dingin nggak bagus buat kesehatan." jelas Hendery.

ENEMY (Henxiao)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang