Pagi Sabtu, pada hari akad nikahnya, Rosaline sudah cantik mengenakan kebaya modern berwarna putih, rambut panjang ikalnya digelung ke atas, dijepit dengan jepitan rambut beraksesoris bunga melati. Selendang putih berbordir indah menutupi rambut itu.
Dan berkat kepiawaian Reyna, Kakak Rosaline, memoles wajah adiknya dengan make - up sehingga Rosaline tampak begitu manis dan natural sesuai usianya, tidak menor.
Gadis itu memandangi pantulan dirinya di cermin meja rias dalam kamarnya. Keluarganya sibuk di luar kamar, menanti kedatangan Pak KUA. Sementara Danni dan keluarganya tampak sudah menunggu di ruang tamu tempat acara akad nikah itu akan dilangsungkan.
Hari akad nikah, bagi orang lain, mungkin adalah hari yang paling membahagiakan, tapi air mata Rosaline justru berjatuhan, membasahi pipinya. Karena hari itu berarti hari berakhirnya hubungannya dengan Grey, hari berakhirnya janji setia mereka. Rasanya sakit banget, Tuhan, rintih Rosaline memegang dadanya.
Kilasan masa lalu itu, seolah tiba - tiba terpampang lagi di mata Rosaline, saat dirinya dan Grey baru duduk di bangku SMP, saling melingkarkan jari kelingking, mengucapkan janji setia itu.
"Rosaline - Grey, akan selalu bersama selamanya," janji itu bagai bergema di hati Rosaline sekarang. Air mata Rosaline jatuh lagi.
"Ros suka ama Baby Grey," begitu katanya dulu. "Baby Grey suka juga kan ama Ros?"
"Hmm suka gak ya?" Canda Grey waktu itu, membuat pemuda itu langsung terjengit kaget karena Rosaline mencubiti pinggangnya dengan gencar.
"Ih sebel deh! Baby Grey harus suka! Kalo gak, Ros gak mau ngomong lagi ama Baby Grey!" Sungut Rosaline merajuk, diiringi derai tawa Grey.
Rosaline menghela nafas berat, memandangi foto - foto lama, yang masih terpajang di meja riasnya, foto - fotonya bersama Grey saat masih SD dan SMP. Foto sedang pulang sekolah, foto sedang tertawa bersama, foto sedang makan es krim, foto sedang berboncengan naik sepeda. Dulu mereka begitu ceria bersama.
Rosaline menghapus air matanya, dibelainya salah satu foto itu. Baby Grey, jangan khawatir, gue berjanji ama lo, walau mulai hari ini tubuh gue akan jadi milik Kak Danni, tapi hati gue akan selalu untuk lo Baby Grey, selamanya.
Tiba - tiba handphone - nya yang tergeletak di meja rias, berbunyi. Rosaline tersentak dari lamunannya, dan mengambil handphone itu. Vidcal? Sapa nih yang vidcal gue? Batin Rosaline terkejut.
"Baby Grey?!"
Rosaline terbelalak saat melihat wajah yang muncul di layar handphone. Ternyata Grey yang menghubunginya.
"Sorry, gue gak bisa hadir di acara akad nikah lo, ini cuma mo kasih selamat..," kata pemuda itu.
"Lo lagi di mana, Baby Grey? Kok ada lintasan rel kereta, lagi di stasiun lo?" Rosaline terjengah melihat pemandangan di belakang Grey dalam layar handphone. Grey hanya mengangkut bahu, dan tersenyum. Tapi entah kenapa, Rosaline merasa tak suka melihat senyum itu, karena senyum itu terlihat begitu sedih.
"Lo cantik, Ros..," kata Grey masih tersenyum sendu. "Mungkin lo emang pantes buat Kak Danni yang sehat jiwa raga, gak seperti gue...Yang sakit Bipolar....Yang selalu nyusahin, yang selalu ngecewain...,"
Grey tertawa setelah mengatakan itu, membuat Rosaline begitu miris mendengarnya.
"Plis Baby Grey, lo ngomong apaan sih?" Tukas gadis itu risau . "Udah deh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Grey ( Tamat )
Teen FictionBagi Rosaline, Grey Fernanda Adinegoro sahabat karibnya sejak kecil, adalah cinta pertamanya, cowok yang bertingkah kekanakan dan memiliki type wajah begitu cute dan manis, dengan sepasang mata hazelnya yang indah, dan senyum gigi kelincinya yang R...