Bab 37 : Dijebak!

151 19 1
                                    

Dari Author :

Warning 18+, mohon bijaksana dalam membaca Bab ini ya....

Jangan ditiru, plis. Ambil yang baiknya aja, okeys

Btw Trims udah membaca sampe sini, plis vote n komennya, no silent readers

===============================

"Ros, kira - kira siapa ya nama bayi yang keren?" Grey tiba - tiba bertanya pada Rosaline saat mereka sedang vidcall.

"Ha? Nama bayi? Untuk bayi siapa?" Alis mata Rosaline terangkat.

"Itu," Grey memonyongkan bibirnya.

"Maksud lo bayi yang ada di dalam perut gue?" Kata Rosaline tertegun, tak mengira Grey bahkan begitu peduli dengan nama bayi yang ada dalam kandungannya, padahal itu bayi Tristan, bukan bayi Grey.

Rosaline tidak tau, mungkin jika tidak ada Grey, dia tak kan sanggup menerima bayi itu, melahirkan dan membesarkan bayi Tristan, orang yang sudah memerkosanya.

"Kenapa sih lo begitu peduli dengan bayinya Kakak tiri lo?" Rosaline tak dapat menahan pertanyaan itu meluncur dari mulutnya.

"Yeah gimanapun, bayi itu kan bakal jadi cucunya Papa kan?" sahut Grey ringan.

Rosaline menghela nafas. Bagaimana bisa Grey begitu berjiwa besar, bisa menerima bayi Kakak tirinya. Yah benar, bayi ini bakal jadi cucu Papanya Grey, walau Tristan bukan anak kandung tapi tetap saja status bayi ini, adalah cucu keluarga Konglomerat Adinegoro.

"Gimana kalo namanya Rosalia Nanda? Kayak nama lo kan? Trus Nanda nya diambil dari nama Fernanda," terdengar Grey berkata lagi.

"Trus kalo bayinya cowok?" Celetuk Rosaline asal.

"Kita kasih nama Baby Grey," kata Grey spontan.

"Huwwa kok kayak nama lo sih? Ge - er deh," sembur Rosaline terbelalak.

"Iya biar Papa inget terus ama gue, lo juga inget gue, Mama Alicia, Kak Tristan inget gue, semuanya deh," sahut Grey sambil nyengir.

"Inget gimana? Emang lo mau kemana? Lo selalu di depan mata juga, gak Baby Grey juga nama Bayi ini, lo terus dinget, sebagai debay lucu yang pipinya gemoy banget, masa sih ada yang bisa lupa?" seloroh Rosaline tergelak, membuat Grey mendelik.

"Jadi gue diinget karena gue debay gitu?" Sungut Grey manyun. Rosaline semakin tergelak.

"Bisa jadi," ledek gadis itu.

"Awas aja lo, kalo gue ke Jogja ntar," ancam Grey bete."Eh kenapa?"

Grey terjengah karena tiba - tiba Rosaline terdiam, dari layar iphone, tampak raut gadis itu mendadak berubah begitu tegang, seperti sedang terpandang sesuatu yang sudah membuatnya begitu trauma. Padahal tadi gadis itu begitu ceria.

"Adik tersayang sedang happy ya? Karena dapat juara 1 lomba Karya Ilmiah...,"
terdengar suara berbahasa Indonesia dengan logat bule yang sangat kental.

Grey terkejut tiba - tiba lehernya dirangkul dari belakang. Ternyata Tristan. Pemuda bule itu ternyata sudah pulang dari Paris

"K - kak Tristan udah pulang?" Grey tergagap. "Kakak udah tau?"

"Of course, panitia Lomba barusan menelepon, they said they have sent the announcement," terang Tristan dengan mata berkilat berbahaya. "Congrats, you have defeated me,,"

Grey tau Tristan sedang menyindirnya, karena sejak awal Tristan memang sudah mengancamnya jika dia tetap mengikuti lomba itu, apalagi sampai mengalahkannya.

"Maafkan Grey, Kak. Ta - tapi...," Grey kebingungan tidak tau hendak menjawab bagaimana.

"Oh it's ok, lil brother, aku tidak marah anyway. Aku dengar tadi kamu mau ke Jogja ya? Ketemu pacarmu yang cantik itu?" Tanya Tristan sambil melirik layar iphone Grey yang masih menyala, masih terhubung dengan Rosaline. Grey terjengit karena Tristan mempererat rangkulannya pada leher Grey.

Baby Grey ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang