Buk!
Kepalan tangan Harry Adinegoro tanpa ampun menghajar wajah Grey, hingga pemuda itu nyaris terjengkang ke belakang dibuatnya.
"ANAK BODOH!!!" Teriak Harry Adinegoro murka. "Hanya satu tugas sepele saja kamu tidak bisa?!! Membujuk satu gadis, temanmu sendiri, kamu gagal?!! Oh my God!!"
"Ma - maafkan Grey, Papa..," rintih Grey sembari mengusap wajahnya.
"Papa sudah bilang, gunakan Hendry dan Tommy untuk menggertak. Oh for God's Sake! Untuk apa kita membayar Bodyguard, they can help you to force that girl, kamu ngerti kan?!" Harry Adinegoro meradang.
"Grey gak mungkin menggunakan kekerasan dengan sahabat Grey sendiri...," Grey mencoba beralasan.
Buk!!
Sia - sia Grey membela diri, Harry Adinegoro sudah melayangkan bogemnya lagi, menghajar Grey, sepertinya laki - laki itu sangat kesal karena Grey tidak berhasil membujuk Rosaline. Harry Adinegoro lebih khawatir dengan nama baik perusahaannya ketimbang kondisi anaknya.
Tak puas memukuli, Harry Adinegoro mengambil cambuk dari laci meja kerjanya, dan melecutkan cambuk ke tubuh Grey secara membabi buta, melampiaskan segala amarah dan kekesalannya.
Tar!
"Aakh!"
Tar!!
Taar!!
"Kamu memang lemah!! Bagaimana kamu memimpin perusahaan kelak, kalau kamu lemah menghadapi orang - orang yang mengganggu kesuksesan perusahaan kita?!" Sembur Harry Adinegoro. "Kamu bakal gampang dimanfaatkan orang - orang dengan kelemahanmu itu, Nak! Di dunia bisnis, kamu harus keras, tak peduli itu teman atau lawan! Karena kalau kita lemah, kita akan terlindas dan tertinggal, tau kamu?!"
"Ampun Papa! Ampun! Maafkan Grey..," Grey hanya bisa meringkuk di lantai sambil mengangkat kedua tangannya ke depan wajah, berusaha melindungi diri sebisanya dari lecutan cambuk Harry Adinegoro.
Tar!!
Tar!!
Pintu ruang kerja, tempat Harry Adinegoro menghukum Grey terbuka, Alicia masuk. Perempuan bule itu mendekap mulutnya, pura - pura terkejut, padahal seringai senyum senangnya sulit dia sembunyikan.
Alicia memang selalu senang melihat suaminya memarahi dan menghukum Grey. Karena semakin suaminya membenci Grey maka semakin besar kesempatan untuk anaknya Tristan menjadi pewaris utama seluruh harta dan perusahaan Adinegoro. Memang itu tujuan Perempuan itu mendekati Harry Adinegoro Papa Grey dari awal, bahkan sejak Mama kandung Grey masih ada.
"Oh my God, apa yang terjadi, Darling? Grey menyusahkan lagi?" Tanya perempuan bule itu. Harry Adinegoro menoleh pada Alicia.
"Sudahlah, suruh pelayan membawa anak bodoh ini ke kamarnya, kurung dia di sana," kata laki - laki itu dengan nada kesal. "It seems that I have to handle that girl by myself,"
Grey terjengah mendengar kata - kata Papanya yang terakhir, Papa ingin menangani Rosaline? Lalu Rosaline mau diapain?
"Oh baiklah, sayang," terdengar Alicia menyahut dengan nada gembira, segera memanggil pelayan untuk membawa Grey yang sedang kesakitan di lantai.
"Papa, wait, please," Grey menahan tangan - tangan pelayan yang ingin membantunya bangkit. "Papa, jangan sakitin Rosaline, promise me, Rosaline is my bestfriend, Papa..,"
Papa hanya mendengus mendengar rengekan Grey.
"Papa mungkin terpaksa melakukannya, karena kamu tidak bisa menyelesaikan tugasmu," kata Papa datar. Mata hazel Grey terbelalak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Grey ( Tamat )
أدب المراهقينBagi Rosaline, Grey Fernanda Adinegoro sahabat karibnya sejak kecil, adalah cinta pertamanya, cowok yang bertingkah kekanakan dan memiliki type wajah begitu cute dan manis, dengan sepasang mata hazelnya yang indah, dan senyum gigi kelincinya yang R...