"Ayolah, yah? Mau yah?" Hyunjin saat ini sedang membujuk Ryujin. Wanita itu tampak menolah mentah-mentah ide yang baru saja diungkapkan oleh Hyunjin. "Kita kan udah sama-sama besar, bukan anak kecil lagi. Aku yakin eomma sama appa pasti kasih izin. Yah? Mau yah? Cuman 2 hari 1 malem doang. Besoknya kita langsung pulang." Ujar Hyunjin yang masih terus berusaha membuat Ryujin berubah pikiran.
"Itu jauh, Hyunjin. Ada di luar kota dan tempatnya juga sepi terpencil." Ryujin masih berusaha untuk teguh dengan pendiriannya. Ia menolak ide Hyunjin yang ingin menginap selama 1 malam di camping ground.
"Kamu nggak inget kalau aku dulu pernah bawa kamu ke resort buat ski? Itu bahkan lebih jauh daripada camping ground, hampir deket Korea Utara. Yah? Mau yah? Pliss aku pingin banget camping." Ujar Hyunjin yang terus merajuk pada Ryujin.
"Tapi minggu depan kan kita udah ke Jeju..sekalian aja, males tau packing-packing."
"Kan cuman satu malem doang, ngapain bawa-bawa baju banyak? Yah? Ayolah." Ryujin terdiam setelah mendengar rengekan Hyunjin yang cukup mengganggunya itu. Untung mereka sedang ada di kamar Hyunjin, tidak di tempat umum. Andai saja mereka ada di tempat umum, mungkin mereka sudah menjadi pusat perhatian.
"Iya deh iya. Tapi aku harus izin dulu sama eomma. Kalau dia nggak ngeizinin, kamu jangan kayak gini lagi."
"Oke siap! Aku berani jamin orang tua kamu pasti setuju soalnya kan ada aku yang bisa jagain kamu." Hyunjin menarik Ryujin untuk masuk dalam rengkuhannya, memeluk gadis itu seerat-eratnya seakan tidak ingin berpisah lagi. "Aku pingin banget ngehabisin waktu aku berduaan aja sama kamu selama 24 jam, walaupun mungkin memang nggak sebanding sama apa yang kamu rasain selama ini. 2 tahun tanpa aku pasti berat kan?"
Ryujin terdiam sejenak. Sebuah senyum tipis mengembang pada bibirnya. Ryujin balas memeluk Hyunjin. Ia juga tidak ingin Hyunjin pergi lagi dari sampingnya. Sudah cukup penantiannya selama 2 tahun ini. Sekarang waktunya untuk menghabiskan waktu berdua dan bersenang-senang bersama.
"Nggak. Siapa yang bilang berat? Biasa aja tuh..." Ujar Ryujin. Hyunjin yang gemas melihat Ryujin itu segera mencubit pipi Ryujin, membuat wanita itu meringis kesakitan. Ryujin refleks memukul pelan lengan Hyunjin.
"Gengsi banget sih bilang kangen doang ke pacar sendiri..." Gumam Hyunjin dan semakin mengeratkan pelukannya pada Ryujin.
"Aku bener-bener nggak sabar pingin ngehabisin waktu berdua doang sama kamu."
***
Ryujin telah bersiap-siap di kamarnya dengan sebuah tas besar yang berisi pakaiannya selama 2 hari 1 malam. Hari ini, ia dan Hyunjin akan pergi ke camping ground dan menyewa sebuah camping truck untuk tempat mereka tidur. Kedua orang tua mereka telah setuju dan mewanti-wanti mereka untuk bisa menjaga diri dengan baik.
Ryujin membawa tasnya itu ke ruang tamu setelah memasang sebuah topi berwarna putih pada kepalanya. Penampilannya terlihat sangat santai dengan kaos oblong berwarna putih, celana jeans berwarna biru terang, kemeja kotak-kotak berwarna biru yang sengaja tidak ia kancingkan dan sepatu berwarna putih.
"Hati-hati ya selama di sana. Kalau ada apa-apa, langsung telepon aja." Pesan Ibu Ryujin begitu Ryujin tiba di ruang tamu.
"Iya, tenang saja. Aku akan jaga diri baik-baik." Ujar Ryujin yang tampak bosan dengan pesan itu. Pasalnya, ia sudah mendengar kalimat itu selama puluhan kali. Ia sudah bukan anak kecil lagi yang perlu untuk selalu diawasi oleh orang tua. Ia sudah cukup umur untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Suara mesin mobil terdengar di depan rumah Ryujin sebelum dimatikan. Ryujin segera bergegas keluar dan melihat mobil Hyunjin telah sempurna terparkir di depan rumhanya. Laki-laki itu segera keluar dari mobil dan menghampiri Ryujin serta ibunya yang baru saja keluar dari dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Universe ✔
Fanfiction"I will always go towards you, And go find you until the end. Even slightly left behind, I'll catch up with you." -My universe-