💫Universe [21]💫

77 16 0
                                    

Waktu yang dipunyai oleh Ryujin semakin sempit. Ia sudah memberitahu perihal Jinhee dan Heejin adalah orang yang sama pada Yeji. Wanita itu sendiri masih berusaha untuk mencari infonya dan menyuruh Ryujin untuk tenang. Ia pasti akan berhasil mendapat informasi dan latar belakang Heejin karena ia ahli dalam melakukan hal itu.

Sementara selama beberapa hari ini, tak ada yang bisa Ryujin lakukan. Paling-paling ia hanya memaksa kepalanya untuk memberikan memori baru yang berhubungan dengan memori yang ia dapatkan beberapa waktu lalu. Namun akibat dari perbuatannya itu, kepalanya menjadi sangat sakit. Hal itu sukses membuat Hyunjin sangat khawatir hingga menyuruhnya beberapa kali untuk kembali periksa ke dokter. Tapi Ryujin menolaknya dan mengatakan bahwa ia tidak apa-apa.

"Aduh sedih deh dua minggu lagi liburannya selesai dan aku harus balik lagi ke Aussie. Tapi kali ini aku janji bakal kasih kamu kabar terus supaya kamu nggak kangen sama aku. Hehehe..." Ujar Hyunjin yang masih betah mengusap lembut kepala Ryujin.

"Janji ya? Kalau sampai kamu nggak kasih kabar, aku bakal nekat terbang ke Aussie buat mukulin kamu sampai puas." Sahut Ryujin dan mereka berdua segera tertawa.

"Iya, aku janji. Aku udah hafalin nomer kamu setiap malem jadi aku pasti bakal kabarin kamu." Balas Hyunjin. "Oh ya, kita mau pergi ke mana nih? Aku sih pinginnya kita bisa nginep bareng lagi supaya aku bisa liat kamu 24 jam full."

"Hmm...kemana ya? Aku juga pinginnya sih gitu. Gimana kalau ke ski resort yang dulu?" Hyunjin kembali tertawa mendengar ucapan Ryujin itu. Kali ini hanya Hyunjin saja yang tertawa karena Ryujin justru tampak kebingungan. Ia tidak tahu dimana letak kelucuan dari kalimatnya itu.

"Yaampun. Ini kan musim panas. Kamu mau ke ski resort? Yang benar aja! Hahaha..." Setelah Hyunjin berkata seperti itu, barulah Ryujin sadar dan sekarang ia malu sendiri dengan ucapannya itu.

"Ya terus kemana dong? Aku nggak tau banyak tempat." Balas Ryujin dengan nada kesal. Lebih tepatnya ia sedang salah tingkah dan sedang berusaha menutupi rasa malunya itu.

"Ke Busan aja gimana deh? Busan itu paling cocok didatangi kalau lagi musim panas gini. Gimana? Nanti aku tanya-tanya tempat wisata apa yang bisa kita kunjungin di sana ke Jeongin, temenku." Mendengar itu, Ryujin hanya mengangguk-angguk saja. Sepertinya sudah tidak ada tempat lain lagi yang bisa mereka kunjungi. Hanya Busan yang cocok dengan musim yang ada saat ini.

Ah....Ryujin hanya bisa berharap saat ini bahwa rencana mereka itu bisa berjalan dengan baik tanpa ada halangan. Karena sejujurnya ia sedikit khawatir kalau rencana itu akan rusak oleh Jinhee yang mengacam di belakangnya.

💫💫💫

Malam harinya, seperti biasa tidak ada yang dapat Ryujin lakukan selain berbaring di atas tempat tidurnya sambil memainkan ponselnya. Ia tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk menyelesaikan masalahnya. Ia benar-benar stuck saat ini. Ia tidak bisa terus menerus memaksa kepalanya untuk mengingat karena itu akan menyakiti dirinya sendiri. Ia juga tidak bisa mengonfirmasi kejadian itu pada teman-teman SMP-nya karena ia sudah kehilangan kontak. Lagipula, ia juga tidak punya banyak teman dan selalu bersama dengan Hyunjin.

Saat ia sedang melihat-lihat kontak yang ada di ponselnya, tiba-tiba nama Soobin muncul di sana. Sudah jarang sekali ia berbicara dengan Soobin semenjak Hyunjin kembali. Ia jadi sedikit bersalah karena telah melupakannya begitu saja. Karena itu, ia segera menekan kontak itu dan melakukan panggilan video dengan laki-laki itu.

Tak butuh waktu lama, wajah Soobin muncul di layarnya. Laki-laki itu sedang berbaring di tempat tdiurnya dengan rambutnya yang terlihat acak-acakan dan wajah yang terlihat mengantuk. Ryujin segera tertawa melihat penampilan Soobin yang seperti itu.

My Universe ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang