💫Universe [14]💫

96 18 0
                                    

Hyunjin, Ryujin, dan Yeji telah sampai di taman bermain. Keadaan taman bermain cukup ramai dipadati oleh orang-orang yang membutuhkan hiburan. Hyunjin baru saja kembali ke tempat dimana Yeji dan Ryujin berdiri sambil membawa 3 tiket berbentuk lembaran persegi panjang. Setelah itu, mereka mulai memasukki area taman bermain itu.

Sejauh ini, Hyunjin melihat Ryujin tampak normal-normal saja. Perempuan itu sedang mengedarkan pandangannya ke seluruh taman bermain, mencari wahana apa yang akan mereka mainkan pertama kali. Pelan-pelan, Hyunjin menyelusupkan jemarinya ke sela-sela jemari Ryujin dan menggenggamnya. Telapak tangannya terasa dingin dan berkeringat.

"Main itu yuk. Jalan-jalan keliling taman hiburan sambil naik kereta. Mumpung masih sepi juga." Ajak Ryujin. Yeji mengangguk setuju begitu juga dengan Hyunjin. Ryujin segera menarik tangan Hyunjin untuk pergi ke wahana pertama mereka itu.

Saat di kereta, Ryujin dan Hyunjin duduk tepat bersebelahan sedangkan Yeji duduk di belakang mereka. Hyunjin sempat membantu Ryujin untuk memasang sabuk pengamannya sebelum kereta mulai berjalan dengan kecepatan super pelan. Selama menaiki wahana itu, Hyunjin mengalungkan lengannya ke pundak Ryujin dengan perempuan itu yang sesekali menunjuk sekitarnya. Melihat pandangan yang ada di depannya itu, membuat Yeji mendesah pelan.

Seharusnya ia tidak ikut dan mengganggu mereka. Pada akhirnya, Hyunjin akan tetap lebih perhatian dengan Ryujin walaupun status Yeji adalah saudara kandungnya.

"Wah...habis ini kita naik itu yuk!" Jari telunjuk Ryujin terarah ke sebuah kereta luncur yang meluncur di atas air. Kereta luncur yang dilihat Ryujin sudah mencapai ujung lintasan, siap-siap akan terjun ke bawah. Begitu separuh badan kereta itu sudah melewati puncaknya, kereta itu segera meluncur dengan cepat dan sampai di bawah dengan mencipratkan banyak sekali air. Tak berhenti sampai di situ, kereta itu mulai menanjak ke bukit yang kedua. Tak seperti sebelumnya, saat kereta itu sudah mencapai ujung, justru kereta itu malah meluncur ke belakang dengan kecepatan tinggi dan menimbulkan cipratan air yang tak kalah besar dari sebelumnya.

"Tapi aku nggak bawa baju ganti. Kamu juga...Yeji juga. Jadi mending jangan cari wahana yang ada air-airnya." Balas Hyunjin sambil terus memperhatikan wahana itu.

"Yah..." Ryujin segera mendesah kecewa. Ia melihat orang-orang yang menaiki wahana itu tampak gembira sekali dan ia juga ingin merasakannya.

"Kan ada jas hujannya. Paling-paling kalau basah ya cuman dikit." Suara Yeji segera menyela pembicaraan mereka. Wanita itu membuang mukanya saat pasangan itu mengarahkan atensi ke arahnya.

"Nah, bener kata Yeji. Kita bisa pinjem jas hujan. Itu juga aku liat beberapa orang ada yang pakai jas hujan." Ujar Ryujin yang kembali semangat.

"Iya deh. Habis ini kita ke sana." Balas Hyunjin yang akhirnya hanya bisa mengikuti keinginan kekasihnya itu. Selama Ryujin bahagia, ia juga akan ikut bahagia.

Kereta mereka telah kembali ke posisi awal mereka naik. Ketiga orang itu segera turun dari kereta dan berjalan ke arah wahana yang tadi dilihat oleh Ryujin.

"Kalian pergi sendiri deh. Nggak enak ganggu kalian..." Ucap Yeji yang tiba-tiba menghentikan langkahnya saat mereka hampir mencapai area wahana air itu.

"Eh kenapa? Nggak apa-apa kok. Kita nggak keganggu sama sekali sama kamu. Aku malah ngerasa kayak kita lagi liburan keluarga sekarang." Balas Ryujin.

"Iya. Ikut aja daripada sendirian. Nggak seru tau sendirian di tempat kayak gini." Ujar Hyunjin.

"Oh hmm itu..." Saat ini Yeji sedang memikirkan sebuah alasan agar ia bisa terlepas dari pasangan itu. Selain karena ia merasa mengganggu mereka, Yeji saat ini memang sedang ingin sendirian. Bisa dibilang, ia butuh waktu untuk berdamai dengan dirinya sendiri.

My Universe ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang