Hyunjin mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh. Beruntung jalanan telah sepi sehingga ia bisa cepat sampai ke tempat tujuannya. Dalam hati, ia terus berdoa semoga 'orang itu' tidak apa-apa dan hanya mengalami cedera kecil.
Hyunjin memarkirkan mobilnya di halaman parkir sebuah rumah sakit. Setelah mengunci mobilnya, ia segera pergi ke area UGD dan bertanya pada seorang suster yang menjaga meja resepsionis. Suster tersebut mengantarkan Hyunjin ke sebuah bilik. Tepat saat ia sampai di sana, seorang dokter baru saja keluar dari bilik itu setelah berhasil memeriksa keadaan seorang pasien yang ada di dalamnya.
"Saya Sam. Bagaimana keadaan Zoe?" Tanya Hyunjin pada dokter tersebut.
"Temannya ya? Keadaannya baik-baik saja, hanya luka-luka kecil. Setelah infusnya habis, dia bisa pulang ke rumah." Ujar sang dokter.
"Oh begitu. Baiklah. Terima kasih." Ujar Hyunjin sebelum pergi masuk ke dalam bilik.
Di dalam bilik itu, seorang perempuan muda seusia Hyunjin sedang terbaring. Begitu melihat kehadiran Hyunjin, perempuan itu segera tersenyum. Ia refleks menegakkan tubuhnya. Hyunjin berjalan menghampiri perempuan itu dan duduk di sebuah kursi yang berada tepat di samping tempat tidur.
"Babo-ya..." Ujar Hyunjin pada perempuan itu. Perempuan itu hanya bisa memberikan sebuah cengiran bodohnya pada Hyunjin.
"Yah nggak sepenuhnya salah aku juga dong. Siapa suruh sepeda motornya jalan di trotoar?" Balas perempuan itu yang berusaha untuk membela dirinya.
"Tapi masa kamu nggak denger suara mesin motor di belakangmu sih? Harusnya kan kamu denger..."
"Aku pakai earphone..."
"Salahmu sendiri berarti..."
"Iya deh iya..." Setelah perdebatan kecil itu, mereka sama-sama terdiam. Bahkan mereka tidak saling memandang satu sama lain. Suasananya mendadak berubah menjadi canggung.
Hyunjin melirik ke arah infus perempuan itu. Cairan di dalam sana telah habis. Hyunjin segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke luar bilik untuk memanggil seorang suster. Setelah itu, Hyunjin kembali ke dalam bilik perempuan itu.
"Jin, habis ini kita pulang." Setelah berkata seperti itu, seorang suster datang ke dalam bilik dan melakukan pemeriksaan terakhir sebelum akhirnya mamperbolehkan perempuan itu untuk pulang ke rumahnya.
Perempuan itu adalah Jeon Heejin, wanita yang Hyunjin temui pertama kali saat tiba di Australia. Bisa dibilang, pertemuan pertama mereka tidak terlalu bagus.
Flashback
Hari ini adalah hari pertama untuk Hyunjin dan Yeji memulai kehidupan baru mereka. Suasanan baru, lingkungan baru, dan sekolah yang baru. Hyunjin sedang bersiap-siap di dalam kamarnya sambil mengenakan seragam sekolah barunya. Di Australia ini, ia akan melanjutkan pendidikannya bersama dengan saudara kembarnya, Hwang Yeji.
Setelah sarapan pagi, Hyunjin dan Yeji segera berangkat menuju ke sekolah baru mereka. Setelah sampai, mereka pergi menuju ke ruang guru untuk menemui wali kelas mereka. Pertama kali menginjakkan kaki di sekolah itu, Hyunjin tampak terkesima selama beberapa menit. Tidak ada yang ia kenal sama sekali di sekolah itu dan ini pertama kalinya bagi Hyunjin untuk pergi ke sekolah yang tidak ada satupun murid yang ia kenal. Selain itu, ia cukup kesulitan dalam memahami ucapan murid-murid yang ada di sana. Bisa dibilang, ia masih belum terlalu fasih dalam bahasa inggris.
Saat ia hendak masuk ke dalam ruang guru, tiba-tiba seseorang menabraknya. Ia mendengar bunyi sesuatu jatuh tepat di belakangnya. Hyunjin refleks mengalihkan pandangannya ke belakang dan menemukan seorang perempuan yang tampak seusia dengannya terduduk di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Universe ✔
Fanfiction"I will always go towards you, And go find you until the end. Even slightly left behind, I'll catch up with you." -My universe-