Pagi-pagi sekali, Hyunjin dan Ryujin telah meninggalkan area camping ground dan segera kembali ke Seoul. Selama perjalanan, tidak ada percakapan apapun di antara mereka karena Ryujin memutuskan untuk melanjutkan tidurnya. Wanita itu masih mengantuk karena semalaman menghabiskan waktu dengan Hyunjin bermain game monopoli hingga jam 2 pagi. Hyunjin sendiri juga sebenarnya masih mengantuk namun ia berusaha untuk tetap menyetir hingga sampai di rumah.
Siang harinya, mereka telah sampai di rumah masing-masing. Begitu Hyunjin menurunkan Ryujin di rumahnya, ia segera kembali ke rumahnya sendiri untuk segera tidur. Ia butuh waktu istirahat setelah menyetir jauh.
Ryujin sendiri tampak lebih bugar karena ia sudah tidur sepanjang perjalanan. Kini ia hanya berbaring di atas kasurnya sambil melihat-lihat fotonya dengan Hyunjin yang ia ambil kemarin malam. Semakin hari, mereka tampak semakin serasi. Ryujin segera tersenyum dan memilih salah satu foto itu untuk dijadikan background lockscreen ponselnya.
Ryujin menaruh ponselnya setelah tidak ada hal menarik lagi yang bisa dilihat. Wanita itu menegakkan tubuhnya dan berjalan ke arah rak buku. Ia berniat untuk membaca salah satu novel yang ada di sana. Namun bukannya mendapatkan buku novel, matanya menangkap sebuah album kelulusan sekolah. Ia masih menyimpan semua album kelulusannya mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.
Ryujin mulai mengeluarkan semua buku album itu dan menaruhnya pada tempat tidurnya. Ia membuka album kelulusannya saat Sekolah Dasar. Wanita itu segera malu sendiri saat melihat wajahnya. Ia juga melihat foto teman-temannya yang lain, yang entah kemana mereka semua, Ryujin tidak tahu.
Pandangan Ryujin jatuh pada foto masa kecil Hyunjin. Ia segera tersenyum. Hyunjin tampak sangat lucu di foto tersebut. Ryujin segera mengambil ponselnya, memfoto gambar Hyunjin itu, dan mengirimkannya pada laki-laki itu.
Setelah selesai melihat album kelulusannya saat Sekolah Dasar, wanita itu beralih melihat album kelulusannya saat Sekolah Menengah Pertama. Ryujin sedikit bersyukur karena fotonya terlihat lebih baik bila dibandingkan saat Sekolah Dasar.
Ia membalikkan halaman album itu dan berakhir pada foto kelasnya. Ryujin lagi-lagi tersenyum. Ia bersyukur karena ia dan Hyunjin satu kelas. Ia dan Hyunjin tampak berdiri bersebelahan dalam foto kelas itu. Lagi-lagi Ryujin mengambil ponselnya dan mengambil foto itu serta mengirimkannya pada Hyunjin.
Hingga saat itu, mungkin mereka sama-sama tidak tahu bahwa pada akhirnya mereka akan menjadi sepasang kekasih. Dan pada saat itu juga, mereka mungkin sama-sama tidak tahu bahwa mereka telah menaruh perasaan lebih pada satu sama lain.
Baru saja Ryujin akan berpindah ke album kelulusannya saat Sekolah Menengah Atas, tiba-tiba matanya menangkap sesosok anak perempuan yang berdiri paling ujung dalam foto kelasnya. Dalam foto itu, anak perempuan itu tampak berdiri agak belakang dengan wajahnya yang tertunduk, tampak tidak berani sama sekali menatap kamera. Ryujin masih ingat dengan perempuan itu. Perempuan itu yang paling diam dari semua anak yang ada di kelasnya.
Hingga saat ini, ia tidak tahu bagaimana kabar anak itu. Lagipula, kebanyakan anak kelasnya dulu menghindari perempuan itu. Ryujin tidak tahu alasan yang membuat mereka tidak ingin mendekati perempuan itu dan Ryujin juga tidak terlalu peduli waktu itu.
Bahkan anak perempuan itu sudah tidak pernah datang lagi ke sekolah setelah hari pemotretan itu dan juga tidak datang saat upacara kelulusan. Wanita itu benar-benar misterius bagi Ryujin.
Ryujin mulai beralih ke album kelulusannya saat Sekolah Menengah Atas. Jujur, Ryujin sedih saat mengingat bahwa foto Hyunjin tidak ada di sana. Andai saja Hyunjin tidak pindah ke Aussie, mungkin semua album kelulusan Ryujin tetap ada foto milik Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Universe ✔
Fanfiction"I will always go towards you, And go find you until the end. Even slightly left behind, I'll catch up with you." -My universe-