Switch?

1K 242 14
                                    

"Aku ingin membuat pakta denganmu."

Pernyataan Hajime sukses membuat [Name] kaget.

"A-apa?"

"Apa harus kuulangi?" Hajime mengangkat dagu [Name]. "Aku ingin membuat pakta denganmu."

Ingatan mengenai pesan Tobio berputar secara otomatis dalam kepala [Name]. Dengan lembut ia menolak ajakan Hajime.

"Maaf, tapi aku tidak mau."

Tolakan [Name] membuat Hajime naik pitam. "Apa maksudmu manusia?"

Hajime mendorong tubuh [Name] hingga terpental menabrak dinding. Belum sampai [Name] terbangun, Hajime sudah mencengkeram dagu [Name] agar menatap tepat didepan wajahnya.

"Kau mempermainkanku, huh?"

"A-aku tidak berma-"

"Tidak apa? Kau bilang membuat pakta dengan saudaraku yang lain untuk mendapatkan pengakuan dan dihormati oleh Wakatoshi, kan? Dengar manusia, aku ingin membuat pakta denganmu juga karena aku ingin memberi pelajaran padanya. Aku ingin ia memganggapku sebagai individu yang berbeda darinya."

Cengkeraman Hajime semakin kuat membuat [Name] berteriak merintih kesakitan.

"CUKUP HAJIME!"

Sebuah suara bergema diruangan itu. Dari balik kegelapan muncul sosok Wakatoshi dengan wujud iblisnya. Menatap marah kearah Hajime.

"Kau bisa membunuh [Name]."

Hajime melepaskan cengkeramannya dengan kasar dan ikut turut merubah dirinya dalam bentuk iblisnya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku membunuh manusia ini, Wakatoshi?"

"Akan sulit urusannya jika ia mati. Kau mengacaukan semua rencana pertukaran Daichi. Dia bisa-"

"Daichi ini, Daichi itu, semuanya tentang Raja baru semalam itu! Sejak kapan dirimu saat disurga yang begitu sempurna kini menjadi budak Raja Iblis? Kau benar-benar jadi anjing penurut."

"Jaga bicaramu, Hajime!"

Keduanya saling marah dan angin membuat seluruh buku dan kertas yang ada dikamar Hajime terbang berserakan. Begitu pula dengan satu buku tebal yang begitu berarti bagi Hajime.

Buku itu terbang jauh, Wakatoshi dan Hajime menyentuh buku itu bersamaan. Dan seketika sebuah cahaya menyilaukan datang entah dari mana.

.
.
.

[Name] terbagun dengan wajah Tooru yang begitu dekat dengan wajahnya.

"Aargghh!!" Teriak [Name] kaget.

Begitu pula dengan Tooru yang ikut berteriak. Karena hal konyol itu [Name] memukul lengan Tooru.

"Kau membuat kaget, Tooru!"

Tooru mengusap-usap lengan yang dipukul oleh [Name] tadi. "Aku hanya penasaran apakah kau benaran terbagun atau tidak."

Manik [Name] mengedar ke sekelilingnya. Ia sudah ada dikamarnya sendiri.

"Tooru, kenapa aku sudah dikamar sendiri? Dimana Hajime dan Wakatoshi?" Tanya [Name].

"Oh, sedang diruang tengah, mereka juga tidak sadarkan diri."

Mendengar itu [Name] segera beranjak dari ranjangnya berlari menuju ruang tengah yang dimaksud oleh Tooru.

Dilihatnya Tobio, Atsumu, dan Kotaro tengah menatap Wakatoshi dan Hajime dengan kebingungan.

Karena merasa lega, [Name] menepuk-nempuk tubuh Hajime. "Hajime? Kau tidak apa-apa, kan?"

Hajime melirik ke arah Wakatoshi. "Hajime ada disana [Name]."

[ON HOLD] 7 Deadly Kisses-Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang