Father and Son's Problem

1.1K 249 17
                                    

"[Name], kemarikan jarimu. Ah lihat, kau punya jari jemari yang lentik." Ujar Tooru tertarik memperhatikan setiap detail tubuh gadis itu.

"Lalu buka mulutmu, kita bisa terlambat. Kau lama sekali makannya." Ujar Kotaro seraya menyuapi [Name].

[Name] yang merasa tersiksa dengan tingkah Tooru dan Kotaro itu meminta tolong pada Tobio dan Atsumu.

"Tobio, 'Tsumu, tolonglah..."

"Tidak mau. Kau sudah membuatku semakin cemburu tahu!" Tobio memakan sarapannya seraya menggerutu.

"Oh begitu sekarang? Sudah dapat Tooru aku dilupain. Padahal aku kan iblis yang pertama. Menyebalkan! Kau menyebalkan!" Atsumu juga ikut menggerutu.

Brak!

Pintu besar ruang makan dibuka dengan kencangnya. Menampilkan sosok Wakatoshi dan Hajime yang melempar pandangan mengerikan.

Atsumu menelan ludahnya lalu berbisik pada [Name]. "Lebih baik hati-hati dalam berbicara."

"Eh? Kenapa?"

Tobio ikut berbisik. "Sepertinya mereka berdua berkelahi lagi."

Tidak ada obrolan yang pasti pagi itu. Wakatoshi dan Hajime hanya saling diam hingga sore hari setelah aktifitas masing-masing selesai.

Di ruang tengah, nampak Tobio, Atsumu, Kotaro dan Tooru sedang mencoba mengobrol pada Hajime. Namun dari yang [Name] dengar, mereka membahas hal yang tidak jaih dari makanan dan uang.

"Aku tidak bermaksud mengejek. Tapi makanan yang setiap Tetsuro buat itu benar-benar aneh." Ujar Hajime.

Tobio menimpali. "Lebih ke arah racun sebenarnya."

Atsumu mengangguk. "Aku masih ingat saat kita di Istana minggu lalu. Dia membawakan aku dan Kotaro cake strawberry. Dan rasanya sangat mengerikan. Bahkan itu bisa membuat Kotaro berhenti makan."

Kotaro hanya mengangguk sembari melahap camilannya.

Tooru terkekeh. "Dari hal tak menyenangkan yang kalian alami, aku paling beruntung bisa mendapatlan hal menyenangkan. Bisa dekat dengan [Name] dan merasakan sihir pemanggilnya yang lembut itu. Ahhh mantap~"

Plak!

Hajime memukul kepala Tooru. "Kau terlalu berlebihan bodoh!"

"Sakit Hajime!!" Ujar Tooru mengelus kepalanya. "Tapi sumpah, aku merasakan ada hubungan kuat dengan [Name]. Itulah kenapa aku membuat pakta dengan–"

"Stop sampai disitu, Tooru. Kalau kau merasa memiliki hubungan spesial dengan [Name] karena pakta, maka ingat aku juga sama. Bahkan Tobio dan Kotaro." Jelas Atsumu.

Hajime melirik. "Halah! Bilang saja kau kesal karena [Name] sudah tak tertarik padamu."

"Cih!!"

[Name] mengetuk pintu ruang itu. "Asik sekali sampai aku tak diajak."

"[Name]!?"

Gadis itu melangkah dan duduk bersama yang lain. Lalu maniknya mengedar. "Wakatoshi tidak ikut bergabung?"

"Sibuk seperti biasa." Jelas Atsumu.

Tobio membuka suata lagi. "Ngomong-ngomong [Name]. Aku penasaran dengan tujuanmu membuat pakta dengan kami."

Pertanyaan Tobio membuat [Name] gelagapan. "Ahh.. itu.."

"Sial! Aku tak boleh mengatakan kalau aku mau membebaskan Kei dari loteng. Kotaro saja belum tahu." Batin [Name].

"[Name]?" Panggil Hajime.

[Name] sedikit tersentak. "Ah! Aku membuat pakta dengan kalian karena aku cuma mau dihormati oleh Wakatoshi."

[ON HOLD] 7 Deadly Kisses-Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang