Laki-Laki dalam Loteng

1.4K 295 20
                                    

Setelah meluapkan segala kekesalan dan amarahnya, perlakuan para iblis tampan ini menjadi sedikit melunak pada [Name].

Oh tidak tidak. Hanya Atsumu yang masih menganggap dirinya lebih baik dari tamu manusianya. Dan merasa dia lebih tinggi derajatnya dari manusia mengingat ia bertanggung jawab atas [Name].

"Hoi! Manusia lamban! Berjalanlah lebih cepat lagi, kita bisa terlambat tahu!" Ujarnya seraya berjalan cepat.

"Aku sudah cepat, 'Tsumu!" Gerutu [Name] yang berjalan di belakangnya.
"Dia pikir aku tidak malu apa berlari dengan rok yang mudah tersingkap begini?"

Setiap makan siang selalu [Name] habiskan bersama dengan teman yang lain. Hal ini karena para iblis akan melayani para fans-fansnya.

"Kau ini manusia ekstra sabar ya, [Name]?" Tanya Keiji sedikit memuji.

Pipi [Name] merona. "A-ah bukan apa-apa. Toh kalau aku marah aku bisa menghancurkan benda-benda di sekelikingku."

Shouyou terlihat geram. "Ahh aku benci sekali dengan iblis-iblis itu. Jika bukan Malaikat Michael yang memintaku untuk ikut, aku tidak mau menginjakkan kakiku disini."

"Tapi akhirnya kau menginjakkan kakimu juga disini, kan?" Goda Tetsuroo. 

"Uuuhh... Tetsuroo kau menyebalkan!!"

Keempatnya tertawa dan menikmati makan siang seperti biasanya. Tak lupa Tetsuroo yang membawakan [Name] cemilan dari Human World dan Ind*mie sesuai janji.

"[Name], sesuai janjiku." Ujar Tetsuroo seraya menyerahkan kantong kecil berisi banyak makanan.

Manik [Name] berbinar lalu mengangkat Ind*mie itu dengan bahagianya. Bagaikan sepasang kekasih yang telah lama tak memadu kasih.

"Aahhh... akhirnya aku bisa makan Ind*mie lagi. Terima kasih Tetsuroo.. kau benar-benar penyelamatku dari homesick yang parah ini." Ujar [Name] seraya mengacungkan jempolnya.

Dari kejauhan Atsumu memperhatikan interaksi [Name] dengan temannya yang lain. Melihat [Name] yang lebih bahagia dengan mereka ketimbang dengan The Demon Brothers membuat Atsumu geram. Ia menghampiri [Name] dan tiba-tiba duduk disampingnya.

"Wahh makanan dari Human World, ya? Boleh kucoba?" Tanyanya setaya meraih camilan di depannya.

Belum sempat meraihnya camilan itu dijauhkan oleh [Name]. "Itu milikku, bukan milikmu. Kalau mau coba, bilang dulu dengan baik. Coba sebut namaku dengan baik."

Atsumu yang merasa dipermainkan itu memandang [Name] sebentar lalu bangkit. "Manusia memang merepotkan."

Mendengar hal itu [Name] tersenyum seraya mengepalkan tangannya. "Awas saja kau nanti Atsumu sialan."

Keiji menepuk pundak [Name]. "Kenapa kau tak tanya pada Wakatoshi saja kelemahan Atsumu itu apa? Kalau kau dapat jawabannya siapa yau dia tunduk padamu."

[Name] berbalik lalu meletakkan keningnya di meja. "Aahh.. Wakatoshi hanya sibuk dengan paperworknya. Mana mau ia memberitahuku."

"Temui saja. Siapa tahu berhasil." Timpla Tetsuroo.

Keempat makhluk berbeda spesies itu terdiam.

"[Name], ada satu hal yang ingin kusampaikan padamu." Tetsuroo tiba-tiba bersuara.

Keiji, Shouyou, dan [Name] pun memandang si empu suara itu.

"Kau tidak bisa bertahan jika disini.... dan juga..." Kalimatnya terputus. Terlihat keraguan di dalam diri Tetsuroo.

"Aku kembali ke Human World pun juga mati, kan?"

Ketiga pria disana terkejut dengan suara keras membuat seluruh cafetaria memandang kearah mereka.

[ON HOLD] 7 Deadly Kisses-Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang