Perjanjian

939 205 50
                                    

Daichi duduk di singgasananya menatap tajam kearah Wakatoshi yang sudah berlutut di depannya.

"Daichi, kumohon." Mohon Wakatoshi. "Aku benar-benar kehilangan akal sehatku. Aku rela menanggung dosa atas kesalahanku. Aku sudah berbohong padamu karena melindungi Kei darimu."

"Kau melakukan 2 kesalahan paling mengecewakanku, Wakatoshi. Kau menyembunyikan Kei dariku lalu kau membunuh gadisku–bukan, anak manusia tak bersalah ini begitu saja? Mau diletakkan mana wajahku nanti saat program ini selesai? Kematian [Name] bisa saja sudah terdengar ke Celestial Realm!!"

Suara Daichi benar-benar membuat 7 Iblis bersaudara ini diam tak bersua. Bahkan Kei juga sudah ditahan oleh pengawal kerajaan.

"Wakatoshi, kau dan semua adikmu kecuali Kei akan menerima hukuman sebagai tahanan rumah 100 tahun kedepan."

Daichi menatap tajam kearah Kei. "Dan kau, anak piyik yang melawan titahku hanya karena membenci manusia bahkan berniat membunuh tamu manusia saat program ini berlangsung, Aku anggap tindakanmu ini sebagai bentuk pengkhianatan atas tahta. Kau akan kujatuhi hukuman mati setelah ini."

Kotaro melawan. "Kalau Kei dihukum mati maka hukum juga aku."

"Kusudah bilang kau menjadi tahanan rumah 100 tahun kedepan. Jangan banyak cakap. Pengawal, bawa mereka pulang dan bawa Kei ke ruang tahanan bawah tanah!!"

.
.
.

"Hei, aku tahu ini berat. Tapi maukah kau membantuku?"

Sebuah suara muncul dalam pikiranku. "Siapa?"

"Entah kau ingat atau tidak, tapi aku akan memperkenalkan diri lagi. Aku Hitoka.."

"Kau? Ada apa?"

"Maaf, tapi aku butuh pertolonganmu. Dan ini hanya kau yang bisa melakukannya sekarang.."

"Apa itu?"

"Tolong jaga kakak-kakakku."

"T-tapi kenapa aku?"

"Itu karena kau adalah keturunan jauhku"

"Sudah bangun, Nona?"

[Name] membuka maniknya perlahan-lahan. Lalu dibantu bangun oleh Tadashi. "Tadashi? Aku melihat sesuatu lagi."

Tetsuro menaikkan satu alisnya. "Pengelihatan baru? Apa lagi?"

"Aku harus segera menemui Daichi. Dimana dia sekarang?" [Name] bangkit dengan terburu-buru membuatnya jatuh di lantai.

"Dia sedang ada pertemuan penting sekarang. Anda harus menunggunya disini sebentar."

[Name] dibantu berdiri oleh Tetsuro dan Keiji. Tadashi menyiapkan secangkir teh hangat nan manis untuknya.

"Pasti Nona lelah. Apalagi dengan kondisi tubuh yang lemah seperti ini."

"Benar." Jawab [Name].

Gadis itu menatap kearah teh yang baru saja Tadashi seduhkan. Ia mengingat kembali apa yang ia obrolkan dengan Daichi beberapa saat setelah ia terbangun dari ketidaksadarannya.

FLASHBACK

"Kau sudah tidak punya banyak waktu lagi, [Name]. Apa yang ingin kau lakukan?"

"Entahlah.. padahal aku masih ingin bertemu dengan Mama." Ujar [Name].

Daichi tersenyum. "Aku tahu, tapi kau masih menyembunyikan 1 hal lagi dariku. Kau ingat aku bisa membaca kebohongan?"

Gadis itu terkekeh. "Maaf, aku bukannya mau merahasiakannya. Tapi kurasa tidak tepat jika kukatakan padamu."

[ON HOLD] 7 Deadly Kisses-Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang