Another Human

1.8K 338 36
                                    

Daichi sebagai raja yang berkuasa disana memberikan ide pada Wakatoshi agar mereka bisa mengobrol lebih lama.

"Wakatoshi, bukankah kau harus mengenalkan adik-adikmu pada [Name]?"

"Oh! Maafkan ketidaksopananku, [Name]."

Sorang laki-laki bersurai kecokelatan dengan centilnya menimpali. "Lord Daichi benar. Kau harus mengenalkan aku yang cute, shining, shimering, splendid ini."

Wakatoshi cuek. "Yang centil itu, Tooru. Urutan kelima, avatar of lust."

"Hei, Wakatoshi!! Sudah kubilang kenalkan aku dengan lebih baik la–"

Plak!!

Kepala Tooru di pukul oleh laki-laki disampingnya. "Setidaknya dia tak melupakanmu, bodoh!"

"Itu sakit, Hajime!!"

Wakatoshi melanjutkan. "Yang barusan itu, Hajime. Urutan keempat, avatar of wrath."

"Senang bertemu denganmu, [Name]."

[Name] hanya mengangguk dan tersenyum membalas senyuman Hajime.

"Hati-hati dengan senyumannya, [Name]." Lanjut Wakatoshi. "Itu semua hanya akting."

Muncul urat di dahi Hajime. "Brengsek!"

"Lalu, laki-laki berbadan cukup besar disana adalah Kotaro. Urutan keenam, avatar of gluttony."

"Apa bisa kita ke kantin sekarang? Aku lapar."

Wakatoshi menghela nafasnya. "Kau ini memang lapar setiap saat, Kotaro."

Wakatoshi melanjutkan perkenalannya pada satu laki-laki bersurai dark blue itu.

"Dan itu, Tobio. Urutan ketiga, avatar of envy dan juga game adddict."

"Senang bertemu denganmu." Ujarnya cuek seraya memperhatikan psp-nya.

"Dan aku, Wakatoshi.  Urutan pertama, avatar of pride. Mohon kerja samanya." Ujarnya dengan sopan tanpa mengirangi rasa bangga atas dirinya sendiri.

Pintu besar aula itu terbuka, memunculkan sosok laki-laki bersurai kepirangan yang berkeringat dan terengah-engah.

"Siapa yang nemikiki urusan dengan Atsumu yang Agung??" Tanyanya seraya berjalan mendekati [Name]. "Jadi, kau manusianya? Salam kenal."

Wakatoshi berdehem. "Dan dia ini, Atsumu yang bertanggung jawab untuk menemanimu satu tahun."

Atsumu terperanjat. "Hah? Satu tahun? Tidak mau! Merepotkan sekali."

Wakatoshi menghela nafasnya lalu muncul aura-aura kegelapan disana. "Kau yakin? Kau tak mau kugantung terbalik selama seratus tahun kedepan, kan?"

Nyali Atsumu-semua yang disana-menciut ketakutan.

"B-baiklah, oni-sama." Jawab Atsumu dengan terpaksa.

.
.
.

Atsumu mengajak [Name] berkeliling di RAD. Memperlihatkan ruang perpustakaan, kantin yang mewah, ruang kelas yang nyaman.

"Bagaimana? Kau menyukainya?" Tanya Atsumu.

[Name] hanya mengangguk.

"Kalau begitu ayo masuk kelas, kebetulan kita satu kelas."

Waktu deni waktu berlalu. [Name] masih berusaha keras untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ia mencoba untuk sedikit menjauh dari kerumunan gadis yang mengerumuni Atsumu.

Dia dengan sendirinya masuk di sebuah ruang musik disana.

"Oh! Apa kita punya tamu disini?" Ujar seorang pria bersurai hitam legam.

[ON HOLD] 7 Deadly Kisses-Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang