Sacrifice

1.1K 252 16
                                    

Pukul 2 siang di Hall Utama House of Lamentation, Wakatoshi dan Hajime sedang menunggu 2 orang yang tengah bersiap.

"Hoi! Apa kalian masih lama? Ayo cepat sebelum kita ketinggalan kereta!" Ajak Hajime.

Semenjak Hajime ada di dalam tubuh Wakatoshi, ia menjadi semakin cerewet dan sering mengomel sama seperti Wakatoshi.

[Name] dan Atsumu terburu-buru turun kebawah dan segera berangkat menuju pegunungan Balos.

"Pegunungan Balos adalah tempat tertinggi di Devildom." Jelas Wakatoshi. "Tempat dengan view terindah disini. Selain itu menjadi tempat yang berbahaya."

"Kenapa bisa begitu? Apa karena kondisi geografis pegunungan yang penuh jurang?" Tanya [Name].

"Bisa jadi, tapi Pegunungan Balos adalah gerbang menuju dunia manusia yang bebas penjagaan. Manusia, Iblis, kelas Penyihir sering bertransaksi disana." Jelas Hajime.

Atsumu menatap [Name] yang duduk disampingnya. "Jadi jangan jauh-jauh dari kami saat disana nanti. Kau bisa diculik sebagai persembahan."

Dalam kereta yang mereka tumpangi pun tidak semua penumpang adalah ras Iblis. Ada manusia dan penyihir juga.

.
.
.

Pegunungan Balos, begitu menyegarkan bagi [Name] untuk melepaskan rasa lelah dan stressnya.

"Woah!! Kita sudah sampai, ya?" Ujar [Name] girang sembari mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

Atsumu mengutak-atik ponselnya. "Aku sudah tahu lokasinya. Mau kesana sekarang?"

"Tidak!"

"Ya!"

Jawaban Wakatoshi dan Hajime bersamaan membuat bingung [Name] dan Atsumu. Hajime dan Wakatoshi saling menatap bahkan aura-aura mengerikan keduanya keluar dari masing-masing tubuh mereka.

"[Name] butuh istirahat Hajime!"

"Tidak! Aku sudah tidak betah didalam tubuhnya. Risih sekali aku rasanya!"

[Name] menengahi. "Aku tidak apa-apa. Jika memang mau diteruskan, silahkan saja diteruskan." Ujar [Name] sembari menatap Atsumu. "Bagaimana, Tsumu?"

Atsumu menatap kearah jam tangannya, jam menunjukkan saatnya makan malam.

"Lebih baik kita cari makan dulu bagaimana?"

Wakatoshi dan Hajime terpaksa menuruti kata Atsumu. Bagaimana bisa mereka melanjutkan perjalanan dengan seorang manusia dalam kondisi perut kosong.

Pegunungan Balos nampak seperti tempat karya wisata di Devildom, hanya saja tamunya tidak hanya para iblis melainkan ada bangsa penyihir dan manusia.

Sepanjang perjalanan mereka, banyak penyihir yang begitu tertarik dan mendekati [Name]. Menawarkan segala macam ramuan padanya.

"Lihat kulitmu terlalu pucat. Aku bisa memberimu sebuah ramuan untuk membuatmu awet muda." Ujar seorang Wanita Penyihir tua sembari mengelus tangan [Name].

[Name] risih. "Maaf, saya tidak tertarik."

Hajime (dalam tubuh Wakatoshi) menarik tubuh [Name] dalam pelukannya. Lalu membawanya kekuar dari gerombolan penyihir itu.

"H-Hajime?"

"Diamlah dan jangan pergi jauh-jauh dari sisiku. Mengerti?" Perintahnya. "Kau begitu memikat untuk mereka."

[Name] mendongak dan hanya diam menatap Hajime dalam wajah Wakatoshi itu.

"Kenapa?"

Hajime berhenti lalu menatap [Name].

[ON HOLD] 7 Deadly Kisses-Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang