S:2| The Royal Banquet pt. II

792 180 41
                                    

《Enjoy Your Read》

"Inikah iblis baru yang baru saja lahir dan bangkit dari kematiannya?"

Suara yang begitu berat menyapa Daichi dan [Name] ditengah-tengah acara mewah itu.

Seorang pria tinggi bersurai kelam nan bergelombang dengan aura yang begitu terang melingkupi seluruh tubuhnya. Wajahnya begitu bercahaya dan bersahaja.

"Auranya mirip Keiji." Batin [Name] mulai berkecamuk. "Ya Tuhan, malaikat ciptaanmu memanglah sempurna."

Daichi tersenyum dan membalas jabatan tangan. "Maaf merepotkanmu, Tuan Kiyoomi."

Kiyoomi menatap [Name] dengan tatapannya yang tak bisa dijelaskan itu. "Kau benar-benar carbon copy sosok Hitoka, ya? Bukankah begitu... Wakatoshi?"

Wakatoshi ternyata sudah berdiri dibelakang [Name] sedari tadi. Bahkan gadis itu sama sekali tidak menyadari.

[Name] berbalik. "Toshi?"

Wakatoshi menatap dengan dingin. "Secara fisik aku tidak setuju. Tapi secara sifat sangat setuju, dia memang bandel, ceroboh, keras kepala, dan seenak jidatnya sama seperti Hitoka."

"Setelah ribuan tahun lamanya aku baru sekali ini mendengar Wakatoshi setuju dengan pendapatku."

"Itu hanya kebetulan. Jangan terlalu bangga, Omi."

"Kau ini memang suka menantang maut, ya?" Gumam [Name] tersenyum pada Wakatoshi.

Terdengar suara lain yang menimpali. "Kalian berdua tidak berubah, ya?"

Sontak Daichi beserta [Name], Wakatoshi dan Kiyoomi mengalihkan pandangannya kearah sumber suara.

Pria yang memiliki aura yang sama dengan Kiyoomi itu sudah dipastikan dari Ras Malaikat. Berwajah begitu tenang dengan surai keabuan dan kehitaman diujungnya.

Kiyoomi membalas. "Jangan samakan aku dengannya, Shinsuke. Itu terdengar sangat mengenaskan."

Dalam hati [Name] membatin. "Sepertinya aku dalam situasi yang rumit. Bahkan Daichi saja tidak berani berkutik."

Shinsuke menatap [Name] jauh lebih lembut. "Maafkan mereka berdua, ya? Mereka memang sudah lama seperti itu."

Shinsuke lebih ingin mendekati dengan cara yang lebih sopan. Ia membungkuk menghormat, begitu pula dengan [Name] yang juga memberikan salamnya.

"Saya sudah terbiasa akan hal ini." Jawab [Name] merendah.

Shinsuke tersenyum manis lalu menatap Kiyoomi. Satu pukulan tepat mendarat dikepala Malaikat itu. "Kalau menyapa seseorang sopan sedikit, ya! Nanti aku yang malu."

"Kau sendiri yang malu-maluin!"

Aura mengerikan melingkupi Shinsuke. Ia menatap Kiyoomi sembari tersenyum sadis. "Masih mau membantah?"

"T-tidak. Baiklah aku minta maaf."

Shinsuke mengalihkan pandangannya, setalah menemukan objeknya ia mengayunkan tangannya untuk menghampiri.

Manik [Name] begitu membulat sempurna saat ada 2 sosok yang begitu ia kenal dalam memorinya datang.

"[Name]!!! Aku kangen!!" Sosok bersurai tangerine itu datang langsung menggenggam tangan [Name].

"K-Keiji? Shoyo?" Gumamnya.

Keiji datang sembari tersenyum. "Sudah lama, ya? Kau sudah berubah."

"Huh? Benarkah?" [Name] mematap dirinya sendiri. "Kurasa aku masih seperti manusia dulu."

"My Lord.." Suara khas Tadashi memecahkan suasana. Ia menghampiri Daichi karena ada suatu hal. "Perdana Menteri dari blok Selatan dan petinggi blok Barat telah tiba. Anda harus menyapanya secara pribadi."

[ON HOLD] 7 Deadly Kisses-Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang