First Demon : Greed

1.4K 295 23
                                    

Gadis mana yang tidak memimpikan hidup istana dengan para pangeran? Diperlakukan layaknya seorang putri, diberi hadiah mewah, menikmati teh ditemani biskuit yang lezat di pagi atau sore hari.

Haha

Itu mimpi!

Setidaknya itulah yang ada dalam pikiran [Name]. Hidup bersama 7 Pangeran Neraka yang dikatakan tidak normal.

"Untuk apa kau duduk disini, Wakatoshi?" Celetuk Hajime.

Wakatoshi melirik. "Apa? Hanya kursi ini yang tersisa."

"Sebal sekali aku denganmu."

"Kalau sebal denganku pergilah dari sini. Mudah, kan?"

Melihat Wakatoshi dan Hajime bertengkar dengan elegan begitu setidaknya tidak membuat [Name] sakit kepala di pagi hari.

Kotaro masih dengan senangnya melahap makanannya. Tooru yang masih memuji dirinya sendiri.

Normal seperti biasa. Namun dua makhluk yang lainnya.

"Atsumu!! Kau hutang padaku 15 kali sejak 280 tahun yang lalu bahkan itu belum satupun kau lunasi dan sekarang kau mau berhutang lagi?!" Teriak Tobio.

"Aku butuh uang, Tobio! Kau tahu kartu kreditku disita Wakatoshi karena pengeluaran kita membengkak? Aku mau main di casino lagi nanti malam. Kalau aku menang akan kukembalikan semuanya!"

"Tidak mau! Aku mau beli game baru!"

"Game tidak membuat otakmu berkembang, Tobio!"

"Atsumu brengsek!!"

[Name] sudah selesai sarapan sedang menunggu Atsumu. Wakatoshi tahu kalau tamu manusianya ini sedang kesal dengan tingkah Atsumu.

"[Name], kau bisa berangkat duluan dengan Hajime, Tooru dan Kotaro. Akan kuurus dua anak tak tahu tata krama di meja makan ini."

.
.
.

Sampai jam makan siang Atsumu tidak hadir di sekolah. Itu membuat [Name] celingukan. Hingga beberapa gadis mengerumuni [Name] dengan tatapan ingin membunuh manusia itu.

"Kau sembunyikan dimana Atsumu kami?" Gadis A.

[Name] merasa terpojok. Ia sudah terhimpit ke dinding.

"A-ano. Maaf aku pun tak ta-"

"Haha, pembohong." Timpal Gadis B.

"Kita apakan manusia lemah ini. Lihat, kulitnya sangat tipis." Gadis A yang mungkin ketua geng itu meraba pipi [Name] yang ketakutan.

Gadis B dan C ikut tertawa. "Apa ia mudah terluka?"

Gadis A dengan kuku panjang sengaja menyayat sedikit pipi [Name] hingga meneteskan darah.

"Hoi! Fans-nya Atsumu itu memang tidak punya tata krama, ya?" Ujar seorang laki-laki disana.

Sontak para gadis menoleh kearah belakang mereka.

"Ha-Hajime?"

Hajime menatap marah para gadis itu. "Manusia itu memang menjadi tanggung jawab Atsumu, itu keputusan absolut Lord Daichi. Dan juga, Manusia dan Malaikat di RAD dibawah perlindungannya."

Hajime merapatkan jarak antara dirinya dengan Gadis A yang sudah ketakutan itu.

"Apa yang akan Lord Daichi lakukan pada kalian setelah ini?"

"A-ap-apa kami akan dikeluarkan dari sekolah."

Hajime mengangkat dagu gadis itu dengan sedikit kasar. Maniknya terlihat berubah menjadi kemerahan. Jujur itu juga membuat [Name] sedikit takut.

[ON HOLD] 7 Deadly Kisses-Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang