Possessive Stepsister (End)

3K 217 8
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
Hari ini Jisoo masuk kuliah lagi, ia berangkat meninggalkan Jennie dengan segala nasihatnya.

"Jennie ya nanti kau sarapan aku sudah siapkan bubur, setelah itu kau mandi dan minum obatmu, lalu istirahatlah, setelah bangun nanti kau makan lagi, aku sudah memasak untuk makan siang untukmu dan,,,,,," dan banyak pesan lainnya yang terlontar dari mulut Jisoo untuk Jennie

"Astaga,, iya,, iya,, eonnie aku bukan anak kecil, kau lebih cerewet dari mommy"

"Ishh aku kan khawatir padamu bodoh,, ya sudah aku berangkat dulu, jangan lupa semua pesanku tadi"

"Iya eonnie iya"

chuupp,, "Aku pergi dulu" pamit Jisoo sambil mencium pipi sang adik dan membuat Jennie tercengang

Jisoo pun pergi, ia pergi lebih awal ingin tahu kebenaran yang terjadi antara Lisa dan Rose karena mereka memiliki jadwal pagi, semalam Jisoo bertelepon dengan Joy tentang hal yang Joy dan Jennie lakukan untuk mengikuti pasangan Lisa-Rose, dan Joy menceritakan semuanya, Jisoo semakin yakin apa yang di bicarakan Jennie padanya benar, namun ia ingin bukti nyata yang ia lihat sendiri.

Jisoo sengaja langsung masuk ke perpustakaan agar tidak bertemu dengan keduanya.

📲 Joy

eonnie mereka keluar bersama, aku tidak bisa keluar mengikuti mereka karena harus mengerjakan tugasku untuk matkul selanjutnya, mianhe

Jisoo pun langsung keluar dari perpustakaan dan melihat keduanya, ia pun mengikuti mereka ke lantai 4, disana terdapat banyak ruangan untuk unit kegiatan mahasiswa, keduanya pun masuk ke ruang musik seperti biasa karena Rose merupakan ketua eskul musik ia memiliki hak memakai ruangan itu kapanpun, dan suasana saat ini disana sangat sepi karena semua mahasiswa masih berada dalam kelasnya.

Jisoo menempelkan telinganya di pintu masuk ruangan musik.

"Sayang kapan kau akan memutuskan Jisoo,, aku cemburu jika kau selalu bersamanya" rengek Rose

"Kau harus bersabar sayang, kenapa kau harus cemburu, kita kan tinggal bersama, aku sepenuhnya milikmu sayang"

"Aku sudah meninggalkan Jennie untukmu tapi kenapa kau,,,,,,,," Rose tak meneruskan ucapannya dan suara cipakan perang bibir pun terdengar sampai telinga Jisoo, Jisoo sudah berkaca-kaca sedari tadi

"Aku mohon bersabar sebentar nde, aku masih membutuhkannya, bukankah tak hanya aku yang di untungkan tapi dirimu juga, selama ini dia yang mengerjakan semua tugas kita,, hahaha jahat sih tapi mau bagaimana aku terlalu sibuk denganmu untuk memikirkan tugas memuakan itu" Jisoo sudah terisak dibalik pintu, tapi ia menahan isakannya agar tak terdengar ke dalam "Sabar nde, kau miliku begitupun sebaliknya, tak ada yang lain di hatiku sekalipun itu Jisoo" suara-suara laknat pun sudah terdengar lagi disana, Jisoo pun sudah tidak kuat menahannya lagi ia tidak berniat untuk melabrak kekasihnya karena sudah terlanjur sakit hati, ia berlari menuju mobilnya untuk segera pulang.

"Hiks,,hiks,,hiks,,hiks,,hiks,,hiks" Jennie keluar kamar untuk makan siang, ia mendengar suara tangisan dari kamar sang eonnie

tok,,tok,,tok,,"Eonnie,,," tok,,tok,,tok,, "Eonnie buka pintunya,, eonnie kenapa?" tok,,tok,,tok,, "Eonnie jangan membuatku khawatir eonnie, buka pintunya" ceklek,, "Astaga eonnie,,"  Jennie melihat Jisoo yang sudah berantakan, mata sembabnya dan masih mengeluarkan air mata dan juga kamarnya yang tak kalah berantakan

"Hiks,, hiks,, mianhe Jennie ya,, mianhe,,," Jisoo memeluk Jennie erat

"Hei ada apa? kenapa kau meminta maaf?" Jennie membawa Jisoo masuk ke kamar  dan duduk di atas kasur Jisoo "Katakan ada apa huh? kenapa eonnie menangis?"

BLACKPINK SHORT STORY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang