Happy Reading
-
-
-
-Dua hari sudah Jisoo dan Jennie bersama di rumah kecil itu, hubungan mereka cukup membaik karena mau tak mau Jennie harus bersikap baik karena takutnya Jisoo berbuat yang tidak-tidak padanya, cukup sekali diacungkan pisau nyali Jennie sudah menciut.
"Jisoo ya aku bosan" Jennie pun sudah memanggil Jisoo dengan tidak formal namun tidak dengan Jisoo
"Lakukanlah sesuatu agar kau tidak bosan Jennie ssi, pergilah aku sedang mengerjakan sesuatu" Jisoo sedang sibuk dengan laptopnya
"Ishh, ya sudah lepaskan aku, aku ingin pulang" rengek Jennie
"Astaga Kim bisa kah kau diam sebentar saja huh? kau bilang kau ingin bebas, aku sedang bernegosiasi dengan ayahmu, jika kau terus merengek aku tidak akan pernah melepasmu" ancam Jisoo "Karena kau sangat imut jika merengek" batin Jisoo tersenyum
"Oke,, iya,, iya,, tapi aku benar-benar bosan Jisoo ya"
"Kau kan bisa menonton TV"
"TV apanya, tidak ada saluran apapun di dalamnya"
"Kau bisa ambil dvd di laci samping TV, sudah sana kau sangat mengganggu"
"Oke, bukannya dari tadi kau bilang, huh" Jennie berlalu dari hadapan Jisoo
"Ya Tuhan kenapa aku harus menculiknya? dia sungguh menyebalkan dan juga menggemaskan,,hehe" kekeh Jisoo
Beberapa jam kemudian "Park Jisoo,, baegopa,,," Jennie kembali menghampiri Jisoo yang masih sibuk dengan laptopnya
"Aishh merepotkan,, bisa kah kau memasak ramyun saja untuk sekarang atau tteopokki instant yang gampang kau buat sendiri, aku benar-benar sedang sibuk Jennie ssi" Jennie pun cemberut dan meninggalkan Jisoo ke dapur
"Argghhhh,,,appo,,," Jerit Jennie dari dapur, mendengar suara Jennie, Jisoo pun berlari menghampiri Jennie
"Astaga kau kenapa?"
"Hiks,,hiks,,hiks,,appo,,hiks,,hiks" Jennie menangis karena kakinya terkena tumpahan air panas ketika memasak ramyun
"Kenapa bisa seperti ini sih?" Jisoo membopong Jennie dan membaringkannya di atas kasur "Kenapa bisa sampai begini?" tanya Jisoo sambil mengobati kaki Jennie yang sedikit melepuh akibat air panas dan sesekali Jennie meringis ketika Jisoo mengobatinya
"Tadi saat ramyun nya matang aku kira pegangan panci nya tidak panas ternyata sangat panas reflek aku menghempaskannya begitu saja tak tahu nya pancinya menimpa kaki ku, semua isi di dalamnya tumpah ke atas kaki ku, hiks,,hiks,,sakit"
"Uljima, ini akan baik-baik saja, kau tidak boleh banyak bergerak dan jangan terkena air dulu, sini tangannya aku obati juga" Jennie mengulurkan tangannya yang memerah "Jadi kau belum makan?" Jennie menggeleng "Arra tunggu disini, aku memasak makanan dulu untuk makan kita, kalau ada sesuatu panggil saja"
"Nde, gomawo Jisoo ya" Jisoo hanya tersenyum
Setelah selesai memasak Jisoo pun membawa makanannya ke kamar, dia melihat Jennie yang tertidur karena lelah menangis pasca insiden itu.
"Jen,,Jennie,, bangunlah, makan dulu, nanti kau bisa tidur lagi"
"Nghhh,," Jennie menggeliat dan bangun karena memang perutnya sudah sangat keroncongan
"Biar aku suapi" Jisoo dengan telaten menyuapi Jennie "Minumlah ini, ini obat anti nyeri agar sakit di kaki mu tidak begitu terasa, istirahatlah aku masih harus mengerjakan sesuatu"
"Hmm,, gomawo Jisoo ya" Jisoo pun berlalu dari kamarnya "Jinja gomawo pretty Kidnapper" gumam Jennie
Malam pun menjelang namun Jennie belum terbangun karena efek dari obat anti nyeri yang dia minum, karena sudah waktunya makan malam mau tak mau Jisoo pun membangunkan lagi Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKPINK SHORT STORY✅
Fiksi PenggemarJust short story about Jensoo, Lisoo, Chaesoo, Chaelisa but JENSOO the most Update suka-suka kalau lagi mood