Pretty Kidnapper (Jensoo)

2K 195 6
                                    

Happy Reading Yorobun
-
-
-
-
"Hmpttt,,hmpptt,,hmmpptt" Jennie berusaha berteriak namun tak bisa karena mulut dan matanya ditutup

"Oh jadi ini putri tunggal Kim Jaebum pengusaha millarder yang terkenal itu, imut juga hehehe" sang penculik terkekeh melihat Jennie yang berusaha berontak

"Hmpptt,,hmmptt,,hmpptt"

"Kau bilang apa? aku tak mengerti,,hahaha" sang penculik pun membuka penutup mata dan mulut Jennie "Aku bukan penculik yang kejam, jadi aku beri kesempatan kau untuk berbicara"

"Dasar brengsek lepaskan aku penculik sialan!" Amuk Jennie

"Astaga sepertinya aku menyesal membuka penutup mulutmu, hey nona kau itu tuan putri Kim yang terhormat kenapa kata-katamu kasar sekali"

"Terserah penculik sialan, lepaskan aku bajingan, kau benar-benar laki-laki tak berguna beraninya menculik seorang perempuan"

"Aishhh jinja aku tidak menyangka mulutmu kotor sekali nona Kim, aku kan tidak melakukan apapun padamu, jadi tenanglah, dan asal kau tahu aku bukan laki-laki aku ini seorang perempuan sama sepertimu" penculik pun membuka topeng penutup dan memperlihatkan wajah cantiknya dan Jennie sempat terpesona dengan wajah penculik tersebut

"Yeppuda,,,astaga Jen apa yang kau pikirkan dia itu penculik bajingan" batin Jennie

"Aku Park Jisoo bukan penculik sialan" sang penculik memperkenalkan diri

"Aku tidak peduli, lepaskan aku bodoh, kenapa kau menculiku brengsek?"

"Aku hanya diperintah oleh bos ku untuk menculikmu, jika aku tahu yang ku culik itu sangat menyebalkan aku tak ingin menculikmu"

"Siapa bos mu katakan? untuk apa kau menculiku bajingan?"

"Astaga ucapanmu, bisa kah kau tidak berkata kasar, aku hanya membutuhkan uang jadi jika bos ku memerintahku untuk menculikmu ya sudah aku lakukan saja, dan aku tidak tahu siapa bos ku, aku hanya menerima perintahnya melalui telepon"

"Dasar bodoh, katakan berapa yang kau inginkan, aku akan membayarmu 10 kali lipat dari yang bos mu berikan tapi lepaskan aku"

"Hmm bagaimana ya, ini bukan sekedar uang tapi ini soal kepercayaan, aku tidak mungkin mengkhianatinya demi uang"

"Lepaskan aku bajingan, hrghhhh aku ingin pulang,,hiks,,hiks,,hiks" Jennie pun menangis karena sebenarnya oa cukup ketakutan dengan kondisi dirinya yang sedang di culik

"Arra,, arra,, aku akan melepaskanmu tapi kau berjanji jangan berkata kasar lagi" Jennie mengangguk "Apa? aku tidak butuh anggukanmu"

"Arra, aku tidak bakan berkata kasar lagi aku janji" Jisoo pun melepaskan ikatan di tangan dan kaki Jennie dan bughh,,bughh,, Jennie menonjok perut Jisoo dengan keras dan ia pun berlari untuk keluar dari sana

"Arghhhhh,,, aishhh sialan kau Kim" Jisoo pun tersungkur dengan dua pukulan telak Jennie, Jennie berusaha keluar namun ketika dia membuka pintu ia berada di tempat yang asing, rumah itu berada di tengah padang rumput yang lapang dan di sekelilingnya hanya ada hutan belantara ditambah sudah malam membuat suasana semakin mencekam, Jennie pun bingung ketika akan pergi

"Yak Park Jisoo kita dimana?" Jisoo masih tersungkur dilantai dan hanya menggeleng tak tahu "Jangan bodoh, katakan kita ada dimana?"

"Kau pikir aku tahu kita ada dimana? aku pun tak tahu nona Kim,orang-orang bos ku memberikanku minuman yang sama denganmu saat kita di bandara, jadi ketika aku bangun duluan ya kita sudah ada di tempat ini, jadi jika kau ingin pergi, pergilah aku tidak akan menahanmu tapi aku tidak bisa menjamin keselamatanmu" bohong Jisoo

"Yak bodoh jangan bercanda"

"Aku tidak bercanda Jennie ssi, kau tahu di sekeliling kita hanya hutan belantara, aku tidak bisa memastikan apa saja yang ada di dalamnya, entah itu binatang buas, mungkin juga pembunuh bayaran, atau mungkin sarang hantu aku tidak tahu" Ucap Jisoo menakut-nakuti

"Jadi aku harus bagaimana? hiks,,hiks,,hiks"

"Shuutt uljima,, bos ku bilang dia akan kemari beberapa hari ke depan, jika kau ingin selamat kau menurut saja padaku untuk tetap tinggal disini, aku disini diperintah untuk menculikmu, bukan untuk membunuhmu jadi tenang saja jangan takut"

"Tapi bagaimana dengan orang tuaku?hiks,,hiks,,hiks aku tidak bisa mengabarinya,, apa kita masih di Korea?"

"Tenang saja bosku pasti akan bernegosiasi dengan orang tuamu, mungkin kita di luar Korea karena tadi kita ke bandara"

"Sebenarnya apa yang kalian inginkan dariku? hiks,,hiks,, kenapa kalian tega sekali menculiku? hiks,,hiks"

"Sejujurnya aku tidak tahu apa-apa tentang alasanku menculikmu, aku hanya diperintah oleh bos ku tidak lebih, jadi jangan banyak bertanya"

kruuyukk,,,kruuyukk,, terdengar suara dari perut Jennie dan membuat mukanya memerah menahan malu.

"Kau lapar?" tanya Jisoo dan Jennie hanya mengangguk "Ya sudah tunggulah aku akan memasak dulu untuk makan malam kita" Jisoo pun berkutat di dapur Jennie hanya melihatnya dari kejauhan, ia cukup kagum dengan Jisoo yang tengah berperang dengan perlatan masak sedangkan dirinya menapakan kaki pun sangat enggan ketika di mansion miliknya "Makanlah, aku tidak bisa memasak yang aneh-aneh jadi aku hanya memasak yang tersedia disini saja"

"Gomawo" ucap Jennie malu-malu, ia pun makan dengan lahap selain karena lapar ia juga sangat menyukai masakan Jisoo meskipun hanya semangkuk jjangmmyon pedas "Jisoo,,"

"Hmm"

"Kenapa kau menjadi penculik? aku pikir wajahmu tidak cocok jika dirimu seorang penculik"

"Hahaha memangnya kenapa dengan wajahku? karena aku cantik" Jennie mengangguk tak sengaja

"Anni maksudku kau seorang perempuan, kenapa harus menjadi penculik?"

"Justru itu, bukankah orang tidak akan menyangka jika perempuan sepertiku seorang penculik"

"Kau benar, tapi apa tidak ada pekerjaan lain, kau tahu menculik itu kriminal"

"Hmm aku tahu, tapi ya mau bagaimana lagi, aku butuh uang, tidak mudah untuk orang miskin sepertiku mendapat pekerjaan yang layak ditambah pendidikan ku tidak tinggi, kau sih enak, terlahir dari keluarga kaya, pendidikan tinggi mau jadi apapun kau bisa berbeda denganku"

"Tapi kau tahu kan dengan resiko dari pekerjaanmu"

"Jelas aku tahu tapi selama aku tidak mengkhianati bos ku, aku akan aman, sudahlah ini sudah malam, jika kau mau mandi, mandilah bajunya kau ambil saja di lemari yang ada di kamar lalu istirahatlah" Jennie pun menurut ia akan membersihkan dirinya, ia mengambil baju dari lemari, meski disana hanya ada t-shirt dan beberapa short pants tapi Jennie yakini itu masih baru karena masih ada label di setiap bajunya

"Apa benar dia itu penculik? aku heran apa ada penculik sebaik ini sampai sampai sanderanya diberikan baju baru untuk dipakai dan menyiapkan segalanya, aku pikir ini bukan penculikan tapi berkemping, hah sudahlah aku bersyukur aku baik-baik saja dan aku diculik oleh wanita cantik,,hahaha lama lama kau gila Jennie Kim" racau Jennie di kamar mandi, setelah mandi Jennie pun membaringkan dirinya di kasur yang ada disana.

"Yak Kim Jennie kenapa kau tidur disana, itu ranjang milikku tidurlah di sofa"

"Kau saja Park yang tidur di sofa"

"Kau,, apa kau ingin aku mengikatmu lagi huh? sudah syukur aku membebaskanmu" sreek,, Jisoo mengeluarkan pisau lipat miliknya dan mengacungkannya pada Jennie

"Kau mau apa? arra aku akan tidur di sofa, ish dasar penculik bipolar"

"Aku mendengarmu Kim"

"Mianhe,," Jennie beranjak dari kasur dan menuju sofa dengan mengehentakan kakinya Jisoo hanya bisa menghela nafasnya

"Dasar manja"

Jadi sebenarnya siapa Jisoo?
Tungguin part selanjutnya 🔜
Jangan lupa Vote dan Komen 🙏

BLACKPINK SHORT STORY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang