Happy Reading
-
-
-
-
-
"Akhhhh Je akhhh sudah jebal hentikan,,hiks,,hiks,,appo Je,,hiks""Just shut your mouth up Kim"
"Hiks,,hiks,,Je hentikan aku mohon" namun Jennie tetap menggenjot Jisoo tanpa ampun
"Kau pikir jika kau menangis aku akan mengehentikannya, haha jangan harap Kim Jisoo"
"Hiks,,hiks,,nghhhh Je sudah nghhh" Jisoo mencoba menahan desahannya
"Sudah lepaskan saja desahanmu, tidak perlu ditahan, ahh,,ahh kau masih saja sempit ahhh" tak lama Jennie pun mencapai klimaksnya setelah tiga kali Jisoo mendapat pelepasannya, setelah merapikan pakaiannya Jennie meninggalkan Jisoo begitu saja "Minggir aku ada kelas sekarang"
"Hiks,,hiks,,hiks,,hiks" Jisoo hanya bisa pasrah mendapat perlakuan buruk dari Jennie, Jisoo pun menelepon seseorang, ia tidak mungkin keluar dari ruangan itu dengan pakaiannya yang sobek "Rosie,,, tolong bawakan aku baju, aku di ruangan Jennie"
Setelah beberapa menit berlalu Rose pun datang dengan baju yang Jisoo minta.
"Astaga eonnie,,," Rose melihat Jisoo yang terduduk sambil menangis dengan muka yang berantakan juga baju yang tak kalah berantakan "Eonnie gwenchana?" Jisoo mengangguk lemah
"Apa kau membawa yang aku minta?"
"Nde eonnie tapi aku tidak membawa baju dari rumah karena tadi aku ada kelas, aku membeli baju di mall dekat kampus, pakailah eonnie"
"Berbaliklah Rosie" Rose pun berbalik membiarkan Jisoo mengganti bajunya
"Park Jennie benar-benar keterlaluan, aku akan adukan pada mommy dan daddy, dia sudah tidak bisa dimaafkan"
"Andwe, jangan adukan ini pada mommy dan daddy aku mohon Rosie, ini masalahku dengannya"
"Tapi eonnie, orangtuaku harus tahu jika Jennie oppa tidak pernah memperlakukanmu dengan baik"
"Tolong jangan Rosie eonnie mohon, aku baik-baik saja"
"Hufft terserah eonnie, aku antar eonnie pulang"
"Tidak usah aku akan naik taksi saja, lagipula aku masih ada kelas"
"Apa eonnie yakin akan masuk kelas?" Jisoo menggeleng "Ya makanya jangan keras kepala, kajja aku antar eonnie pulang, lagipula kelasku sudah selesai" Jisoo dan Rose pun keluar dari ruangan Jennie, Rose memapah Jisoo karena kondisi Jisoo yang kesulitan berjalan
Jisoo adalah istri dari seorang Park Jennie, dan Rose merupakan adik dari Jennie, keduanya sudah menikah lima bulan yang lalu.
Jisoo adalah sahabat dekat Rose sejak di senior school, meski usia Jisoo lebih tua satu tahun diatas Rose tapi mereka teman seangkatan.
Keluarga Rose mengenal Jisoo dengan baik karena Rose sering mengajaknya ke rumahnya, Jisoo bukan berasal dari keluarga kaya seperti Rose ia tinggal bersama kakak tirinya Bae Irene, setelah orang tuanya meninggal, Irene meneruskan usaha orang tuanya sebagai pemilik sebuah toko roti kecil dipinggiran Seoul, karena Jisoo anak yang pintar ia mendapat beasiswa di sebuah sekolah ternama di Seoul dan disana lah Jisoo dan Rose bertemu.
Park Jennie adalah seorang laki-laki cerdas namun playboy, ke palayboyan nya sudah terdengar sampai telinga orang tuanya, hobinya yanh honta-ganti pasangan membuat jengah mommy dan daddy Park, Jennie menempuh pendidikan di Amerika sampai jenjang doktoral, meski ia masih muda ia sudah memiliki gelar doktor untuk pendidikan bahasa asing, Jennie adalah pewaris salah satu universitas swasta terkenal di Seoul.
Orang tua Jennie menginginkan Jennie untuk berubah menjadi laki-laki yang lebih baik dan akhirnya mereka memutuskan untuk menjodohkan Jisoo dengan Jennie, karena orang tua Jennie tahu Jisoo anak yang baik, mereka berharap Jennie bisa lebih baik jika bersama Jisoo.
Awalnya Jennie menolak perjodohan itu karena Jennie sudah memiliki kekasih di Amerika, namun daddy nya mengancam jika dia menolak dia tidak akan mendapat warisan apapun darinya dan akhirnya Jennie menerima perjodohan itu, begitupun Jisoo awalnya ia menolak karena dirinya masih berkuliah dan umur mereka pun terpaut cukup Jauh, Jennie berumur 28 tahun dan Jisoo 20 tahun, namun orang tua Jennie berhasil meyakinkan nya apalagi dia mendapat jaminan mendapat beasiswa sampai jenjang magister apalagi ia juga tidak enak menolak permintaan Rose yang notabene sahabatnya dan sudab dia anggap sebagai adiknya sendiri.
Meskipun Jisoo dan Jennie sudah menikah namun pernikahan mereka hanya diketahui oleh orang-orang terdekat saja, di kampus hanya para dosen senior saja yang tahu tentang pernikahan mereka, alasan mereka menutupi pernikahan mereka karena takut jika Jisoo mendapat perlakuan buruk dari teman-temannya karena mengetahui sudah menikah dengan dosennya tapi itu hanya akal akalan Jennie saja ia tidak mau jika mahasiswanya tahu jika dia sudah menikah bisa-bisa ia tidak bisa lagi tebar pesona pada mahasiswanya, siapa yang tidak mau dengan seorang Park Jennie, laki-laki tampan, cerdas, dan yang pasti kaya.
"Eonnie mianhe,,," Ucap rose yang sedang mengemudikan mobilnya
"Kenapa meminta maaf?"
"Seharusnya saat itu aku tidak memaksamu untuk menikah dengan Jane oppa, dia tidak baik untukmu"
"Itu sudah takdir Rose ya, kau hanya perantaranya saja, baik atau tidak dia padaku biar itu jadi urusanku, kau jangan khawatir"
"Bagaimana aku tidak khawatir eonnie, bisa bisanya dia memperkosamu di kampus, apa dia gila, ya meskipun aku tahu itu ruangannya dan hanya sedikit orang yang memiliki akses kesana tapi tetap saja itu tidak pantas dilakukan"
"Dia tidak memperkosaku Rosie, bukankah kewajibanku sebagai seorang istri untuk melayaninya"
"Ya tapi tetap saja eonnie dia keterlaluan, setelah dia puas dia meninggalkanmu begitu saja dengan kedaan yang sangat berantakan, mian eonnie"
"Hei sudahlah mungkin hari ini dia sangat horny jadi dia memintaku melakukannya di kampus, jangan khawatir nde"
"Hah baiklah eonnie, semoga dia tidak menyesal nantinya sudah memperlakukanmu dengan tidak baik" Jisoo hanya tersenyum hambar, ia tahu ia hanya budak seks untuk Jennie, Jennie tidak pernah memperlakukannya seperti seorang istri.
"Oppa aku sudah siapkan makan malam, apa oppa mau mandi dulu atau makan dulu" Jennie baru tiba di apartemennya pukul 8 malam
"Aku sudah makan" jawab Jennie datar dan ia pun berlalu dan Jisoo hanya menghela nafasnya berat, Jisoo sudah berusaha menjadi istri yang baik untuk Jennie, ia memasak sarapan dan juga makan malam untuk Jennie setiap hari tapi tidak pernah sekalipun Jennie memakannya dan ujung-ujungnya Jisoo makan sendirian setiap harinya
Kamar Jisoo dan Jennie terpisah, tetapi jika Jennie menginginkan Jisoo ia akan masuk ke kamar Jisoo dan melakukannya sampai dia merasa puas setelah itu ia kembali ke kamarnya.
"Eomma hiks,,hiks,,hiks,, sampai kapan akan begini? hiks,,hiks,, sampai kapan aku bisa bertahan? hiks,,hiks, aku rasa aku sudah tidak mampu, hiks,hiks" yang hanya Jisoo lakukan hanya lah terisak di setiap malamnya, ia selalu berdoa pada Tuhan ia berharap suatu hari nanti Jennie akan menerimanya sebagai istrinya.
Abaikan Typo 🙏
VoMent Juseyo
Next Part 🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKPINK SHORT STORY✅
FanficJust short story about Jensoo, Lisoo, Chaesoo, Chaelisa but JENSOO the most Update suka-suka kalau lagi mood