Haura antusias sekali hari ini. Bagimana tidak? hari ini ia dan keluarganya akan pergi menuju makam sultan ahmed II atau orang-orang biasanya mengenal beliau dengan nama Sultan Muhammad Al Fatih
Siapa yang tidak kenal dengan sosoknya? Sultan Muhammad Al Fatih, namanya terkenal hingga saat ini. Sosok pemuda Islam yang berhasil menaklukkan benteng konstantinopel di usia 21 tahun.
Mendengar ceritanya saja sudah buat banyak orang terkagum-kagum. Termasuk dirinya yang berhasil di buat terkagum-kagum dengan kisah sang sultan.
Cukup melelahkan memang jalan menuju kesana tapi semua itu terbayarkan saat tiba di depan tempat pemakaman.
Haura merinding saat menginjakkan kaki disana. Tak pernah terbayangkan kalau dirinya akan tiba sampai di tempat ini. Haura dan keluarga membacakan doa untuk salah satu tokoh pejuang Islam itu yang dipimpin oleh abi.
Setelah dari sana mereka menyempatkan diri untuk mampir di salah satu kedai untuk makan sekaligus istirahat sebelum pergi ke tempat selanjutnya.
"Baguskan? Gak nyangka banget bisa nyampe ke tempat ini,"ucap Haura sembari memperlihatkan foto yang diambil oleh Raja dengan kamera yang ia bawa pada Ikram.
"Senang?" Haura mengangguk dengan semangat, Senang banget kak Ikram," Ikram tersenyum mendengar jawaban antusias adiknya.
"Keren kan, An fotonya? Siapa dulu yang fotoin? Gue,"Raja berucap dengan bangga.
"Songong,"ucap Ikram.
"Biarin, sirik aja abangnya,"balas Raja.
Saat Ikrim ingin membalas omongan Raja, makanan yang di pesan akhirnya tiba dan Ikram menahan apa yang inginkan dia ucapkan untuk sepupunya itu.
"Raja kuliah disini aja bareng Ikram biar Ikram ada temennya,"saran abi tiba-tiba setelah memasukkan makanan ke dalam mulut.
"Raja belum ada niat buat kuliah ke luar negeri pakde. Raja masih betah di negeri tercinta kita, indonesia,"ucap Raja.
"Gayanya, tapi bagus kalau lo gak mau karena gue juga menolak dengan keras satu tempat tinggal bareng lo. Bisa habis barang gue di geratakin King Kong macam lo,"ucap Faisal.
"Kalau gue minat kuliah disini juga gue enggak mau bareng sama lo mending cari tempat tinggal yang lain daripada harus bareng sama lo. Bisa pusing kepala gue tiap hari karena harus tinggal sama orang yang sering banget bikin gondok setengah mati macam lo,"ucap Raja.
"Haura setuju. Jangan mau tinggal bareng sama kak Ikram. Mulutnya kaya ibu-ibu penjaga kostan," Haura menyetujui ucapan Raja. Ikram menatap adiknya dengan tatapan mengajak perang.
"Terus jadi kuliah dimana, ja? IPB?,"tanya umi.
"Iya bude. Alhamdulillah lolos jalur SNBP disana,"ucap Raja.
"Alhamdulillah, insyaallah itu terbaik buat kamu ya, Ja,"Raja mengaminkan ucapan umi.
Setelah itu tak ada perbincangan apapun lagi di antara mereka yang terdengar hanya suara dentingan sendok yang beradu dengan piring. Hingga tanpa ada angin tanpa ada hujan Raja yang memang duduk di samping Haura tiba-tiba berbisik ke arahnya
"For Your Information ternyata Arzan juga daftar di IPB dan sepertinya dia lolos,"ucap Raja.
Haura menatap Raja sembari menaikan sebelah alisnya. Raja malah tersenyum setelah itu lalu melanjutkan makannya kembali.
"Gak ada hubungannya sama Haura," perempuan itu membalas omongan Raja dengan berbisik. Raja hanya mengangguk-angguk saja sambil tersenyum.
🔰🔰🔰
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumimu Dalam Diam {TERBIT}
Novela JuvenilJika kata tak mampu mengungkapkan sebuah rasa maka doa lah yang menjadi jalan tempuh untuk mengungkapkan semuanya. Mengadukan namamu pada Sang Maha Cinta di sepertiga malam milikNya adalah cara terbaikku dalam mengagumi salah satu makhluk ciptaanNya...