“Haura semangat! Semoga kepilih,”Kiya menyemangati Haura saat dirinya ingin masuk ke dalam ruang seleksi.
Beberapa hari terakhir ini Haura memang menjalani seleksi untuk ikut lomba tilawah di sekolahnya.
Dirinya tak menyangka dari dua puluh lima orang yang ikut seleksi kini hanya sisa lima orang dan Haura masuk ke dalamnya.
“Aamiin. Doain ya."
“Pasti. Semangat!,”ucap Kiya sembari mengangkat satu tangannya.
“Aku masuk dulu,” Kiya mengangguk, "Aku tunggu di kelas ya. Bawa kabar baik pas masuk ke kelas,”ucapnya.
“Insyaallah.”
Haura kembali ke kelas dengan langkah gontai. Seleksi baru saja selesai dilakukan setelah sekitar setengah jam kami berada di dalam ruangan.
Haura masuk ke dalam kelas. Saat dirinya menginjakkan kaki di dalam kelas suasana kelas sangat kosong sekali. Mungkin teman-temannya lagi berada di lapangan karena memang sekarang jam nya mata pelajaran olahraga untuk kelasnya.
Haura mendudukkan tubuhnya di kursi. Sebentar lagi mata pelajaran olahraga akan usai dan bel istirahat kedua pun akan berbunyi.
Karena tak tahu harus apa, Haura akhirnya menenggelamkan kepalanya di kedua tangan yang ia lipat di atas meja. Baru beberapa menit dengan posisi seperti itu bel berbunyi dengan sangat nyaring.
Satu per satu temannya mulai masuk ke dalam kelas begitupun dengan Kiya. Dia yang melihat Haura langsung berlari kecil.
“Haura,”panggilnya berbisik.
Haura mengangkat kepala lalu menatapnya dengan tatapan lesu. “Kamu kenapa gak semangat gitu. Gimana hasil seleksinya tadi?”tanyanya.
Haura menghembuskan nafas berat setelah mendengar pertanyaannya. Belum Haura jawab tiba-tiba Kiya memegang bahunya lalu mengelusnya pelan.
“Gapapa kalau gak bisa mewakili sekolah buat ikut lomba. Kamu udah hebat kok mampu masuk lima besar dalam seleksi tilawah,”ucapnya.
“Kamu ngomong apa si?," Kiya mengerutkan dahinya. “Maksudnya?”tanya Kiya tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumimu Dalam Diam {TERBIT}
Fiksi RemajaJika kata tak mampu mengungkapkan sebuah rasa maka doa lah yang menjadi jalan tempuh untuk mengungkapkan semuanya. Mengadukan namamu pada Sang Maha Cinta di sepertiga malam milikNya adalah cara terbaikku dalam mengagumi salah satu makhluk ciptaanNya...