Semalaman Keira benar-benar menemani sahabatnya dan pagi ini perempuan itu harus pamit untuk langsung berangkat kembali ke bogor.
“Gak papa aku gak anterin ke stasiun?,” Haura bertanya ketika mereka sudah berada di depan pintu.
“Gak papa, Ra. Kamu disini kuat-kuat, ya. Gak boleh nyerah. Aku tau kamu bisa, semangat ya," Haura tersenyum padanya, "Makasih ya Kei,” Keira mengangguk.
“Kalau emang perlu tempat cerita atau apapun itu jangan sungkan buat telfon aku. Aku pamit ya,”ucap Keira.
“Iya, sekali lagi makasih banyak ya Kei. Maaf juga jadi ganggu kamu."
“Santai,”ucapnya lalu mereka berpelukan sebelum Keira benar-benar berangkat pergi.
“Kuat ya, enggak boleh cape-cape sama banyak fikiran. Makan yang banyak jangan sampai gak makan, kasian bestie aku nanti udah stres duluan dari dalam kandungan gara-gara uma nya stres,”Keira berucap saat mereka berpelukkan.
“Pamit ya, assalamu'alaikum,”ucap Keira setelah melepas pelukannya.
“Wa'alaikumussalam, hati-hati. Salam buat keluarga mu,”Keira mengacungkan jempol. Setelah itu ia beranjak pergi.
Haura masuk kembali ke dalam apartement ketika Keira sudah tak terjangkau dari pandangannya.
_____________
“Mau kemana teh siang-siang gini?,”tanya pak satpam yang bertugas di depan apartement—pak dayat namanya.
“Mau cari es doger pak. Bapak tau gak yang jual es doger dekat sini?”tanya Haura.
“Es doger? Jauh neng kalau es doger mah dari sini. Paling banter mah deket SD,”ucap pak Dayat.
“SD nya jauh dari sini pak?."
“Lumayan neng harus naik angkutan umum dulu di depan,”ucap pak Dayat.
“Lagi ngidam ya neng nyari es doger siang-siang gini?,”tanya pak Dayat.
“Doain aja pak,”ucap Haura sembari mengulum senyum.
“Siap, pasti di doain teh,”ucap pak Dayat.
“Saya permisi dulu ya pak Dayat."
“Iya teh. Hati-hati."
“Assalamu'alaikum."
“Wa'alaikumussalam.”
Haura beranjak keluar area apartement lalu pergi untuk mencari es doger sesuai dengan arahan dari pak dayat.
_______________
Haura turun dari angkot persis di depan SD yang di katakan pak Dayat tadi.
“Nuhun kang,”ucap Haura sembari memberikan bayaran pada tukang supir angkot tersebut.
Setelah itu Haura turun dari angkot tersebut. Dari seberang sini perempuan itu bisa melihat gerobak es doger yang ada di depan salah satu SD di kota bandung.
Haura meyebrang jalan ketika tak ada lagi kendaraan yang lewat.
“Mang, Es doger satu ya,” Haura langsung memesan ketika tiba di depan gerobak es doger tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumimu Dalam Diam {TERBIT}
Novela JuvenilJika kata tak mampu mengungkapkan sebuah rasa maka doa lah yang menjadi jalan tempuh untuk mengungkapkan semuanya. Mengadukan namamu pada Sang Maha Cinta di sepertiga malam milikNya adalah cara terbaikku dalam mengagumi salah satu makhluk ciptaanNya...