Destinasi

1.5K 58 16
                                    

Tiba di hari minggu hari yang di janjikan bang nizam untuk mengajak tiara dan aku mengunjungi destinasi wisata didisini. Yaps, tentunya bang nizam mengajak bang toriq.

Tiara yang sudah mengenakan pakaian ala ala hijab treveling begitupun aku. Tak lupa kaca mata hitam andalan tiara.

Nai aku kabarin bang nizam ya
Kalo kita udah siap

Ok ra

Tiara langsung menelfon bang nizam untuk mengatakan bahwa kami sudah siap.

Memang didaerah ini terkenal dengan pantai dan juga air terjunnya yang ramai dikunjungi wisatawan. Aku tau karna sebelum kesini aku cari tau dulu tuh ada ngak destinasi wisata disini ternyata ada bahkan cukup indah.

Syg udah siap nih

Ok ok, kita tunggu di gerbang ya
Kalo udah sampe tlfon aja

Selang menunggu 15 menit, bang nizam menelfon tiara karna mereka sudah menunggu di gerbang.

Yuk nai
Kak nizam udah didepan

Yuk ra

Kamipun langsung menuju ke gerbang, betapa terkejutnya aku melihat bang nizam dan bang toriq menunggu didepan gerbang mengenakan motor. Yah batinku, bukan soksokan ngak mau pakek motor tapi setau aku tempat yang kami kunjungi cukup jauh bisa-bisa encok nih kelamaan duduk dimotor.

Dari jauh terlihat jelas pandangan bang toriq menuju ke arahku. Astaga kenapa aku ni bantinku. Saat itu juga aku langsung teringat dengan mas ario, haah perasaan apa ini pikirku.

Ternyata pikiranku sama dengan tiara, dia bahkan menanyakan kepada bang nizam kenapa perginya ngak pakai motor aja.

Kok pakai motor si kak

"enak tauk, lebih seruu"

Apaan coba, bisa2 tempos ni pantat

Ucap tiara sambil tertawa bang nizam dan bang toriq pun ikut tertawa mendegar ucapan tiara.

Yukk

Ajak bang nizam agar kami lekas menaiki motor mereka.

Aku sama bang toriq?

Tanyaku pura-pura bodoh, tapi bang nizam menanggapi dengan bercanda.

Itutu naik itu nai
Ada odong2 di sana

Bang toriq tersenyum tersipu malu sambil menggaruk2 kepalanya.

Astaga, perasaan apa ini menyelimuti perasaanku.

"Yuk dek'

Ucap bang toriq yang membuatku mengaga. Adik? Sejak kapan bang toriq mau menyapa ku?

Iya bang

Jawabku sambil menyelempangkan tasku ke depan.

Duluan aja zam

Ok to
Iringin ya

Bang nizam dan bang toriq langsung menancap gas untuk memulai perjalanan yang cukup melelahkan nantinya.

Senyuman Dari PrajuritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang