Pengalaman KKN

2.4K 96 0
                                    

setelah selesai upacara pembukaan, masing-masing siswa diperkenankan sudah memasuki ruangan atau arena tempat dilaksanakan perlombaan yang sudah di siapkan.

Kamipun berbagi tugas untuk memantau anak-anak yang ikut lomba.

Nai aku sama beni
Ngeliatin anak yang
lomba pidato ya

Oh yaudah
Aku sama elham
Ngeliatin anak yang
Lomba paduan suara dulu

Kamipun segera berpencar, dahiku sedikit mengerenyit ngerasa ada yang kurang gitu karna ngak ada Fara. Bakalan seru kalo ada Fara disini batinku.

Saat aku tengah berjalan menuju ke ruangan lomba paduan suara, aku tertawa kekeh melihat ada seorang siswa yang nyaris terpeleset karna terinjak agar-agar isi snek tadi.

Seketika aku langsung tertawa sambil mendorong2 Elham, akutu kalo ketawa emang gitu orang jadi sasaran kegelianku. Elham yang juga melihat pun ikut tertawa sambil mengelak2 saat aku akan mendorong2nya.

Dari kejauhan aku melihat Mas Ario yang memandang ke arahku berjalan bersama Elham, yang didadanya berkalung dram Korsik bersama rekannya yang lain. Dengan rasa sedikit berbeda aku berjalan sedikit menjauhi Elham.

Bagaimana tidak susah mengenali ku dan temen PPLku yang lain karna almamater kami berwarna kuning. Dan hanya kami yang memakai itu.

Tak lama kami sudah sampai di depan ruangan perlombaan paduan suara yang letaknya berdepanan langsung dengan lapangan kodim.

Suara dramben pun terdendar khas di lapangan, dengan berbagai macam paduan. Akupun langsung menoleh dan memandang salah satu dari pasukan korsik. Dengan tubuh gagahnya dia memukul dram  dengan penuh semangat di tengah matahari yang sudah mulai terik di tengah lapangan.

El el
Pinjem camera dong

Nih,

Dengan melepaskan camera tanpa menoleh ke arahku aku raut camera itu.

Cepat2 aku ambil foto para tentara yang sedang unjuk kebolehan di tengah lapangan ditonton oleh para guru yang datang juga siswa-siswa.

Saat pas di posisi Mas Ario aku zoom sampai yang ada hanya dirinya di camera langsung aku ambil fotonya.
Betapa sialnya aku ternyata saat aku akan mengambil fotonya dia menoleh ke arahku, astaga memalukan batinku. Dia tersenyum kecil, karna dia tau aku diam2 mengabadikan momen itu.

Jam sudah menunjukan pukul 13.00 dan perlombaan sudah setengah jalan, anak-anak sudah ada yang selesai ada yang belum melaksanakan lomba. Alhamdulilah untuk paduan suara dari SMA kami meraih juara 2,  puisi meraih juara 2, melukis tokoh pahlawa  juara 1. Taksiasia 1 minggu memporsir mereka latihan.

Saat aku tengah duduk disalah satu pohon rindang dikodim bersama Mona. Sambil menyantap batagor bapak-bapak yang jualan dipinggir jalan.

Dek Nai

Benar-benar terkejut aku langsung menoleh bersamaan dengan Mona kearah suara yang sudah tak asing itu, dengan mulut masih berkunyah batagor.

Mas Ario

Ucapku sambil tersenyum tak keenakan.

Duduk mas

Tawarku lagi aduhhh kenapa mesti kesini sih batinku.

Senyuman Dari PrajuritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang