Melupakan Atau Menggantinya

1K 61 10
                                    

Hari-hari semakin cepat berlalu, saat aku sudah begitu nyaman dengan suasana disini. Tak terasa 6 bulan mencari pengalaman disini. Tinggal tersisa waktu 1 bulan lagi.

Mas ario udah mau pulang tugas deh kayaknya, karna kan satu bulan setelah keberangkatan dia aku pun ikut berangkat. 
Tapi apa dia pulang ke tempat dia tugas yang lama ya, ah ngapain juga sih masih mikirin mas Ario.

Hari ini hari minggu, kak toriq mengajakku untuk menemaninya kondangan. Aku sempat sedikit menolak sih cuma ya, aku ngak enak aja kalo ngak mau. Tapi ya sudahlah, toh cuma nemenin kondangan.

Jam 10 pagi ia akan menjemputku di mes, aku sempat bingung memakai baju apa tapi syukurlah aku membawa salah satu baju gamisku yang bisa digunakan buat kondangan.

Dengan makeup yang cukup sederhana ku poleskan diwajahku, ah cukuplah jangan terlalu mencolok ucapku dalam hati. Karna ponselku tadi aku cas ternyata kak toriq menelfon lewat ponsel tiara astaga kok bisa2nya aku lupa ngaktifin ponsel.

Nai nai

Iya ra

Itu bang toriq udah digerbang

Ohiyaiya
Aku kesana
Tunggu ya bilang

Iyaaa

Akupun langsung bergegas ke gerbang, disana sudah terparkir mobil kak toriq.
Langsung aku meminta izin ke satpam untuk pergi. Setelah itu langsung masuk kedalam mobil.

Dah lama bang nunggunya

"ngak dek baru kok, kakak tdi nelfon adek tp ngak aktif nomornya jadi nelfon tiara"

Ohiya kak, tadi tiara udah bilang hehhe

"kondangan dimana kak? "

Digedung serba guna ngak terlalu jauh dari sini dek

" heheeh, ok siplah kak"

Kamipun langsung menujubke ke lokasi, Sesekali ku curi curi pandang ke arah kak toriq yang mengenakan batik lengan panjang ahhh gagah sekali laki-laki ini batinku. Lebih gagah dari mas ario memang tubuhnya yang kekar wajarlah tapi, karna ia seorang brimob.

Siapa kak yang nikah?

Tanyaku sambil menoleh ke arahnya

"oh temen SMA dek"

Oh, kakak SMA disini kah?

"iyalah dek, SD SMP SMA kakak disini alhamdulillah tugas nya juga dapet disini hehhe"

Selalu di tanah air beta ya kak

Gurau ku sedikit membuatnya tertawa, karna menurutku tawa'nya bang toriq sangatlah mahal hmmm.

Setelah sampai diparkiran dan memarkirkan mobil kami langsung menuju ke meja tamu. Cukup ramai tamu yang hadir, ah jadi pingin nikah kalo dateng ke acara nikahan. Tapi ya, aku sekarang mau fokus ke karir dulu lah terlalu muda menikah diusia yang sekarang batinku mengerutu.

Yang cewe atau yang cowo temen kakak?

Tanyaku sambil duduk dibangku tamu yang sudah ditunjukan panitia.

Senyuman Dari PrajuritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang