Esok hari pun tiba, aku yang sudah siap untuk balik kampung pun sudah menyusun rapih barang-barang. Jam sudah menunjukan pukul 08.00, ah tak perlulah menelfon mas ario. Takut dia lagi nyetir, pasti dia udah dijalan kan dia bilang jam 6 udah berangkat dari sana.
Sedangkan Tiara tengah bersantai dan Fara menyusun barang-barangnya. I
Udah dijalan ya nai
Ario kayaknyaIya dia bilang jam 6
Berangkat dari sanaBentar lagi paling sampek
Iya ra
Jadi gimana nai
Jadi kita ngejodohin
Fara sama bang toriqYa jadi dong
Ah kalian
Orang kemarin aku cuma bercanda
Doang taukk
Takutnya itu si abang
Ngak suka sama akuAh enggaklah far
Kamu itu cantik
Luar dan dalam
Jadi pasti bang toriq mauBethul
Kamu kan pinter tuh far
Ngambil hati orang
Pasti bang toriq ngelepek-ngelepek
Sama kamu hhahhaIkan kali ah ngelepek_ngelepek
Senda gurau kami terputus, saat ada telfon dari ponselku di ponsel tiara.
Nih nai
Ario pasti nihOhiya sini ra
Ku sambut ponsel tiara, untuk menganggat panggilannya.
Assalamualaikum
HaloWaalaikumsalam
Udah di parkiran sekolah nihNaik ke atas lah
Bawaain barang-barangIya
Mas ke atasIyaaa
Aku langsung membuka pintu kamarku dan menunggu di depan pintu.
Udah sampe nai
Udah
Aku suru ke atas
Buat mbawain barang-barangIyalah
Masak nurunin sendiriTaklama setelah aku menunggu didepan kamar mer, muncullah sosok yang menjengkelkan itu. Haduhhh lagi-lagi aku terleleh dengan dirinya.
Mana barangnya
Iya bentar aku keluarin dulu
Taklama fara dan tiara ikut keluar ruangan menemui ario.
Eh ario
Ario
"iya"
Hari-hati pulangnya ya
Iya hati-hati
Dijalan"belum mau pulang"
Tanya ario kepada tiara, sambil mengeluarkan barang-barang ku dari kamar.
Oh kalo aku nanti
"kenapa ngak bareng aja"
Aku sama pacar ku
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyuman Dari Prajurit
RomansaNaira seorang mahasiswa perguruan tinggi semester 7 yang tak sengaja berkenalan dengan seorang Tentara, akankah cinta keduanya bersatu? Atau malah terpisah seiring berjalannya waktu? Yukk simak ceritanya......