(Selamat membaca bintang-bintangku)
.
.
.Seorang pria duduk termenung di kursi panjang, menunggu kedatangan seseorang. Orang itu adalah Sagara—sepupu Davier. Sudah setengah jam Sagara menunggu tapi orang yang ditunggu tak kunjung datang juga.
Dalam hatinya kian bertanya, kenapa Davier memilih wanita jalanan seperti Lily? Padahal diluaran sana masih banyak wanita baik, cantik dan berasal dari keluarga terhormat yang sesuai dengan kriteria Davier. Sebetulnya Sagara tidak peduli, tapi ini semua menyangkut keluarganya. Nama keluarga besarnya bisa tercoreng karena Davier menikahi wanita jalanan.
Habis gelap terbitlah terang. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya wanita itu datang juga. Tidak! Bukan datang tapi memang setiap hari wanita itu sering ke tempat ini.
Sagara bangkit dari duduknya. "Lily?!" panggil Sagara membuat langkah wanita itu terhenti. Lily—wanita itu menoleh, menatap ke arah Sagara dengan senyuman manis. Tanpa diminta, wanita itu datang menghampirinya, sebelah seperti terseret-seret. Yeah, Sagara tahu wanita itu cacat.
"Ka-kamu? Kamu keluarga Vier 'kan?" tanya Lily gugup, tidak berani menatap mata Sagara.
"Apa ada alasan tertentu, kenapa kamu dekati kakak saya?" tanya Sagara dingin. Auranya berubah menjadi seram ketika wanita itu berhadapan dengan Sagara.
Deg
Jantung Lily seketika berdebar kencang. Wajar saja jika keluarga Davier menanyakan hal ini. Memangnya siapa dirinya? Hanya seorang wanita cacat, miskin dan berasal dari keluarga biasa. Tidak istimewa dan tidak memiliki kelebihan apa pun. Bakatnya hanya menanam bunga dan menjualnya, bahkan ia hanya lulusan SMA.
"A-aku gak mau dekatin Davier, tapi Da—"
"Shit! Mana bisa Davier mau mendekati wanita sepertimu. Puluhan wanita rela mengantre untuk menjadi pasangan Davier, dan puluhan wanita itu jauh lebih baik dari dirimu!" potong Sagara tak suka. Lily hanya diam mematung, dadanya sesak. "Apa kamu golongan aliran hitam? Kamu menggunakan segala cara untuk menaklukkan hati Davier."
Ucapan pria itu begitu tajam, sampai-sampai menusuk penuh hatinya. Ingin sekali Lily berlari sekencang mungkin dan menumpahkan air matanya. Lily mencoba untuk menahan air matanya, agar tidak turun. Tangannya tiba-tiba tremor.
"Kenapa diam? Pura-pura polos dan menjadi pihak paling menderita?" Sagara kembali bertanya sinis, pria itu berdecak. "kamu pikir kamu bisa masuk ke dalam keluarga kami? Menjadi nyonya di sana? Hahahaha." Sagara tertawa kencang. "Jangan mimpi."
Air mata Lily mengalir begitu saja, padahal Lily mati-matian berusaha untuk menahannya. Ia mencengkeram dadanya, menahan kesesakkan di dalamnya. Lily sendiri yang ingin masuk ke dalam kehidupan Davier dan inilah konsekuensinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Lily (TAMAT)
Romance(Cerita ini ikut serta dalam Event GMG Hunting Writers 2021) "Kalau kamu mau berteman denganku, kamu gak boleh gunain kekuasaan kamu. Aku mau kamu janji, kamu akan menjadi seorang manusia biasa jika berada didekatku." Sebuah janji yang membuat seora...