33. Amarah🥀

1.2K 231 80
                                    

Semangat dan sehat selalu, jangan lupa tersenyum untuk menyambut kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semangat dan sehat selalu, jangan lupa tersenyum untuk menyambut kebahagiaan. Selamat membaca bintangnya Uci💙

-Sorry, Lily-

"Jika bukti-bukti nyata sudah ada di depan mata, lantas untuk apa lagi percaya?"

-Davier-

Jaket tebal kebesaran serta syal panjang terpasang di tubuh Lily. Wajahnya pucat, rambutnya pun berantakan. Berkali-kali darah mengalir di hidungnya, dan berkali-kali juga ia menghapusnya. Secuil semangat muncul ketika melihat Davier berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri. Kehancurannya sirna, bak pangeran dengan sinar memancar menyinari wajah Davier. Lily tidak tahu bagaimana mood Davier sekarang.

Lily berlari, memeluk Davier erat. Entah kenapa ia sangat lemah berada di pelukan Davier, air matanya luruh begitu saja tanpa diperintah. Tubuhnya bergetar, semakin mengeratkan pelukan Davier sementara pria itu hanya diam mematung tak membalas pelukannya.

“Da—Davier, to—tolongin aku. Aku, aku hancur. Davier aku bohong, aku Cuma gak mau rahasia aku ....” Tiba-tiba tangan Davier menarik syal Lily kasar, menampilkan tanda merah keunguan di leher Lily.

Rahang Davier mengeras saat melihat tanda menjijikkan itu menempel di kulit kekasihnya. Tanpa ragu, Davier mendorong tubuh Lily membuat wanita itu tersungkur di rerumputan. Lily terdiam, kepalanya tertunduk menatap rerumputan yang mulai memanjang. Air matanya berjatuhan, menetesi rerumputan.

“Ada dua orang yang mengirim video tentangmu. Video pertama membuat saya marah, tapi saya masih percaya kalau kamu dipaksa orang. Seharian saya ingin meneleponmu, tapi saya urungkan. Saat malam tiba, saya mencoba meneleponmu tapi tak diangkat juga.” Davier menarik nafasnya. Lily, wanita itu mendongkak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, berharap sekali kalau Davier tak mempercayai video itu.  “Esoknya, saya mendapatkan video menjijikkan. Saya benar-benar muak. Ternyata Sagara benar, saya salah memilih pendamping.”

Lily bangkit, ia berlari dan memeluk Davier lagi. Namun, Davier menepisnya kasar. “A-aku diperkosa, Vier. A-aku—“

“Diam jalang!” bentak Davier membuat Lily tersentak kaget. Hatinya seakan di tusuk-tusuk, sangat menyakitkan. Harapannya hancur, benar-benar hancur tak tersisa.

Masih ada harapan, Lily tidak boleh menyerah. Ia mencintai Davier, hanya Davier sumber kekuatannya. Davier tidak mungkin mempercayai ini, ya! Ia yakin Davier mempercayainya.

“Davier .... aku mohon, aku mohon kamu percaya,” lirih Lily memeluk kaki Davier erat. Ia akan lakukan apa pun demi membuat Davier percaya. Kalau setelah ini, semua orang tidak percaya lagi padanya, ia masih mempunyai Davier tapi, jika Davier tidak mempercayainya ke manakah ia berlindung?

Sorry, Lily (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang