"Syukurlah kita bisa menolak tawaran pria itu." Ucap Helen sambil menatap Leviea di sampingnya yang juga mengangguk setuju.
"Bagaimana anda bisa bertemu dengannya?" Tanya Helen penasaran.
Saat ini Leviea dan Helen sedang dalam perjalanan pulang. Awalnya Hendery menawarkan diri untuk mengantar pulang keduanya. Namun, baik Leviea maupun Helen, keduanya menolaknya dengan tegas. Biar bagaimana pun, mereka tidak bisa mengatakan dimana tempat tinggal mereka pada sembarang orang.
"Ada kejadian tidak terduga dan tuan itu menolongku." Jawab Leviea yang langsung membuat Helen membelalakkan matanya kaget.
"Sungguh?! Kejadiannya parah? –Apa anda terluka?!" Tanya Helen sambil melihat Leviea dari atas ke bawah.
Leviea menggeleng dan tersenyum. "Tidak kok, Helen. –Kalaupun iya, aku bisa mengurus diriku sendiri," Jawab Leviea.
Helen langsung berhenti dan menghalangi jalan Leviea. "Tetap saja tidak boleh!! Pokoknya anda tidak diperbolehkan menggunakan kekuatan anda!" Ucap Helen tegas.
Levia hanya tersenyum dan melanjutkan jalannya.
Saya tidak ingin ada situasi yang mana membuat anda harus menggunakan kekuatan itu lagi, nona... Batin Helen yang memandangi punggung Leviea dari jauh.
"Nona, tunggu saya!!!" Ucap Helen sambil berlari.
Leviea berbalik menunggu Helen. "Jangan berlari, Helen! Bagaimana kalau nanti kamu terluka?..." Ucap Leviea mengingatkan.
Helen tersenyum lebar. "Tidak akan, nona. Berlari itu keahlian saya."
Setelahnya mereka berdua melanjutkan perjalanan.
"...Helen," Panggil Leviea.
"Ya, nona? Apa ada yang menganggu pikiran anda?" Tanya Helen sambil menatap Leviea bingung.
"...Menurutmu, tuan Hendery bagaimana?"
Pertanyaan yang tiba-tiba Leviea ucapkan tersebut langsung membuat Helen berhenti berjalan dan menatap Leviea tidak percaya.
"Nona... Jangan bilang anda..." Ucap Helen tertahan membuat Leviea kebingungan.
"Aku kenapa?" Tanya Leviea penasaran.
"Jangan bilang kalau anda menyukai tuan tadi?!" Ucap Helen pelan membuat Leviea membelalak kaget.
"Apa!?" Pekik Leviea tertahan.
"Nona, jangan sampai anda menyukai pria seperti tuan tadi. Dari penampilannya saja, tuan itu terlihat seperti pria mata keranjang pada umumnya. Jangan sampai tertipu nona!" Ucap Helen menggebu-gebu.
Leviea menggeleng pelan. "Helen... Kenapa kamu berpikir seperti itu?" Tanya Leviea malu.
"Kenapa!?... Nona, selama ini, apakah anda pernah bertanya soal pria? Jawabannya tidak, bukan? Dan lagi..."
"Bukan begitu maksudku, Helen." Potong Leviea cepat agar Helen tidak mengatakan hal yang akan membuatnya lebih merasa malu.
Helen mengernyit bingung. "Kalau bukan lalu apa?"
Leviea menarik napas dan menghembuskannya pelan agar kembali tenang. Setelahnya dia kembali menatap Helen.
"Maksudku, kenapa kamu berpikir bahwa tuan Hendery bukanlah pria baik..." Ucapnya pelan.
Helen langsung menatap Leviea tidak percaya. "Anda serius menanyakan hal semacam itu sekarang?" Tanyanya.
Leviea mengangguk cepat. "Tentu saja. Menurutku, tuan Hendery adalah pria yang baik. Beliau menolongku saat aku hampir terkepung oleh sekelompok preman di ujung gang yang tidak aku ketahui. Beliau juga yang..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Have A Chance [Slow Update]
FantasyCan I ~ Series Title: Have A Chance Genre: Fantasy, Reincarnation, Sad-romance Description: Seleviea Ibel le Vionesta, putri dari kerajaan suci yang hampir runtuh. Dia merupakan salah satu manusia istimewa yang hanya terlahir setelah seribu tahun. S...