Leviea saat ini sedang berada di dalam kereta kuda yang akan mengantarkannya menuju kuil suci utama yang berada di ibukota kerajaan Solvench yaitu, kota Solcie. Itu pun dia lakukan karna dia diundang langsung oleh sang pendeta agung kuil suci.
Di satu sisi, Leviea merasa tenang karna tujuannya adalah kuil suci. Mungkin karna dirinya adalah seorang Vinera, jadi entah mengapa dia lebih merasa aman dan nyaman bila berada disana dibandingkan berada di rumahnya.
Namun tetap saja, Leviea juga merasa gugup. Apalagi dia tidak ditemani oleh Helen dikarnakan Helen yang masih izin pulang ke rumahnya.
Merasa kereta kuda yang dinaikinya sudah berhenti berjalan, Leviea langsung tersadar bahwa dirinya sudah tiba di tempat tujuan.
Pintu kereta terbuka. Leviea pun turun dibantu oleh salah seorang ksatria suci yang diutus kuil suci untuk menjemputnya.
"Terima kasih." Ucap Leviea begitu turun. Ksatria suci yang membantunya hanya mengangguk dan tersenyum tipis, setelahnya dia kembali ke tempatnya.
Setelah turun Leviea terbelalak kaget, dikarnakan dirinya melihat bangunan kuil suci yang sangat megah serta memiliki banyak tangga. Dindingnya juga berwarna putih bersih dengan ornamen emas yang sangat kontras. Adapula bendera berwarna putih biru keemasan yang melambangkan kuil suci. Hanya dengan melihatnya, Leviea langsung dapat merasakan betapa agung dan sucinya tempat itu.
Tiba-tiba seorang pria berjubah putih datang menghampirinya,
"Yang mulia putri Seleviea Ibel le Vionesta," Panggil pria tersebut yang langsung membuat Leviea tersentak kaget.
Bagaimana bisa orang ini mengetahui identitas asliku... Batinnya kaget.
Kemudian Leviea tersadar bahwa seorang pendeta maupun murid kelas atas kuil suci pastilah mengetahui tentang dirinya. Itu semua dikarnakan firman yang diturunkan oleh dewi dan disampaikan langsung oleh sang pendeta agung.
Tapi aku tidak menyangka pendeta dari kerajaan lain juga mengetahui identitasku yang sebenarnya..? Apa firman juga menjelaskan asal usulku?... Batinnya mengira-ngira.
"Mari, tuan putri." Ajak pria berjubah putih tersebut.
Leviea mengangguk dan berjalan mengikuti pria tersebut. Dan semakin dalam mereka berjalan memasuki kuil, Leviea merasakan bahwa kekuatannya menguat, seakan-akan mana-nya diisi ulang. Sehingga Leviea pun merasa senang dan segar.
Mereka pun akhirnya tiba di depan pintu perak besar yang memiliki banyak corak yang pastinya Leviea tahu makna dari corak di pintu tersebut. Corak-corak itu merupakan gambaran dari kisah dewi Vina ketika beliau untuk pertama kalinya turun ke bumi dan memberikan berkah dan berkatnya kepada para manusia terpilih.
"Pendeta agung sudah menunggu anda di dalam, tuan putri." Ucap pria tersebut sambil menghadap Leviea, mengisyaratkannya untuk masuk ke dalam.
Leviea mengernyit bingung. "Saya menemuinya sendiri..?" Tanyanya ragu.
Pria tersebut mengangguk dan berdiri di belakang Leviea, memberinya ruang untuk masuk ke dalam.
Sesaat Leviea menatap pintu besar tersebut ragu sebelum akhirnya dia mendorong pintu. Kemudian Leviea masuk ke dalam untuk menemui orang penting yang mengundangnya secara langsung.
Setelah memasuki ruangan, Leviea langsung disambut oleh sebuah patung besar kupu-kupu perak bercorak emas yang mana merupakan wujud samaran dari dewi Vina. Ruangan tersebut juga diterangi oleh lampu emas yang membuat Leviea semakin merasa kagum. Adapula lilin-lilin yang disusun di pinggir ruangan dan memanjang sepanjang jalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Have A Chance [Slow Update]
FantasiCan I ~ Series Title: Have A Chance Genre: Fantasy, Reincarnation, Sad-romance Description: Seleviea Ibel le Vionesta, putri dari kerajaan suci yang hampir runtuh. Dia merupakan salah satu manusia istimewa yang hanya terlahir setelah seribu tahun. S...