Chapter 24

8 2 0
                                    

Hendery memijit kepala depannya yang mendadak pusing. Dia saat ini sedang disibukkan dengan berbagai macam masalah pekerjaan, namun apa yang baru saja dilaporkan Indine beberapa saat lalu malah menambah beban pikirnya.

Saat mendapat panggilan dari Indine, dia kira dia akan menerima kabar baik mengenai putri kerajaan Vionesta itu. Namun tidak, yang diterimanya malah laporan mengenai pihak kuil suci yang sedari awal sudah mencurigai kedatangan Indine.


Beberapa saat yang lalu,

"Jadi, apa yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Hendery.

Hendery sadar bahwa sepertinya hal yang ingin disampaikan Indine bukanlah hal baik. Di pikirannya saat ini mungkin saja Leviea sedang mengalami hal yang gawat. Namun yang didengarnya malah...

"Yang mulia, pendeta agung sudah mengetahui identitas dan tujuan kedatangan saya ke kuil suci."

Hendery terdiam sejenak.

Ternyata bukan tentang Leviea... Batinnya kecewa.

"Apa maksudmu?" Tanya Hendery bingung setelah menyadari maksud dari perkataan Indine.

"Alasan mengapa pendeta Evan menjadikan saya murid beliau adalah karna pendeta agung ingin pendeta Evan mengawasi dan mempersempit ruang gerak saya di dalam kuil suci. Walau begitu, sepertinya pendeta agung masih belum memberitahu siapapun."

Ternyata dia sudah mengetahuinya sedari awal... Mungkinkah dia tahu dari firman yang masuk?... Namun tidak mungkin ada firman seperti itu... Batin Hendery.

Namun ini aneh... Kenapa pendeta agung terlihat seperti menghalangiku untuk menemui Leviea?... Kalau dipikir-pikir, pendeta agung juga memasukkan Levie ke kuil suci beberapa hari setelah pertemuanku dengannya... Batinnya lagi.

"Terlalu mencurigakan..." Ucap Hendery pelan.

"Haruskah saya kembali ke istana, yang mulia?" Tanya Indine. "Karna kalau saya tetap berada disini lebih lama lagi, tinggal menunggu waktu saja sampai pendeta agung mengumumkannya di rapat tahunan."

"Kamu tidak perlu kembali." Ucap Hendery.

Indine membelalakkan matanya kaget. "Apa? –Yang mulia, anda harus memikirkannya dengan benar, yang mulia. Kita tidak tahu pendeta agung orang seperti apa, maka dari itu–"

"Kita harus menyelidikinya." Potong Hendery menyeringai tipis.

"Yang mulia!" Seru Indine frustasi. "Anda harus ingat hukum mutlak kuil suci, yang mulia..." Ucap Indine mengingatkan Hendery.

"Tetaplah disana! Sekarang tugas utamamu adalah cari tahu hubungan antara pendeta agung dan putri itu." Titah Hendery tak ingin dibantah.

Indine terdiam sejenak.

Sebenarnya kenapa yang mulia sangat penasaran dengan tuan putri Seleviea?... Batin Indine frustasi.

"Jika saya boleh tahu, kenapa anda menginginkan saya mengawasi putri Seleviea? –Bukankah sudah saatnya saya tahu alasan anda yang sebenarnya, yang mulia?" Tanya Indine menuntut.

Hendery yang dari awal hanya memerintahkan Indine untuk mengawasi kuil suci tanpa memberi-tahukan alasannya yang sebenarnya, tiba-tiba saja mengganti tujuan dan menyuruhnya untuk mengawasi Leviea.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Have A Chance [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang