Author's POV
Dalam sejarah hidup seorang Bara, dia tak pernah semalu ini, saat ini ia ingin melempar kakaknya Dera ke dasar laut terdalam. Pasalnya sedari tadi kakak melihatnya dengan tatapan menggoda, membuatnya mewanti-wanti apa yang bakal kakaknya lakukan.
"WOI ADA YANG BARU NIH," teriak Dera heboh membuat rombongan memfokuskan perhatian ke Dera.
"Hah? Baru paan? Oreo ya?" Celetuk Ira bingung.
"Ternyata Bara dan Nicole udah saling kenal," ucap Dera dengan tatapan menggoda.
Bara melempar tatapan menghunus seakan berkata 'kalo gue dorong lo ke laut mati nggak ya?'.
"Beneran lo Bar? Dekat sebagai apa ni? Teman or..." Kak Ira mulai terkontaminasi dengan kegilaan kakaknya.
Bara meringis, "Nggak kok baru kenal beberapa hari." Tatapan Bara langsung mencari mata Nicole, seakan ingin menebak gimana respon Nicole.
"Nic, sejak kapan lo kenal Bara?"
Nicole menaikan kedua alisnya, agak bingung ingin menjawab apa."Ehmm, baru seminggu kenal kak Bara."
Semua mendadak tersenyum menggoda, bahkan kak Ira sudah heboh berteriak.
"Cielah, kak Bara, gercep amat kak..." Semua serentak tertawa membuat hasrat Bara untuk menenggelamkan mereka semua semakin tinggi.
Nicole hanya tersenyum kaku, sambil memperbaiki letak kacamata.
Tangan kak Upe tiba-tiba menepuk pundak Bara dan berkata "kalo beneran sama Nicole mendingan ati-ati sama kakaknya, Pak Lucas. Galak." Diseberang sana Lucas hanya memutar bola matanya malas.
Bara tersenyum kaku,"ngadi-ngadi, gue hanya temenan sama Nicole," kilah Bara cepat didukung dengan anggukan Nicole.
"Masa? Kok bisa lo tiba-tiba mau ngikut kita nge-trip, biasanya juga males banget," tambah Dera membuat Bara ingin menenggelamkan diri sekarang.
"Gue nggak ada waktu buat tanggepin joke receh kalian," Kilah Bara.
Dera berdecak, "jangan sok drama lo, naksir kan lo sama si Nicole. "
Semua menjadi heboh dengan sorak sorai kak Ira, Kak Olan dan kak Upe minus Nicole sama Lucas yang hanya terdiam.
"Sotoy lo, bukannya lo yang naksir sama pak man-awh." cubitan tersembunyi Dera berhasil mengehentikan ucapan Bara.
"Kebanyakan bacot lo!" Ucap Dera dengan kode mata 'awas lo setan!' membuat Bara tersenyum kemenangan walau lengannya masih perih akibat cubitan tadi.
________________
Boat mereka bersandar pelabuhan pantai baru rote Ndao, mereka langsung mencari transportasi umum untuk ke hotel sekitar karena sudah gelap, besoknya mereka bakal memulai trip.
"Akhirnya, gue capek banget!" Desah Ira menghempaskan tubuhnya di atas ranjang berukuran Queen Size.
Mereka sudah tiba di hotel dan langsung memesan 2 kamar, 1 kamar berisi 1 ranjang Queen Size untuk para cewek, dan 1 kamar berisi 2 ranjang Queen Size untuk para cowok (yakali mereka berempat satu ranjang).
"Ihhh mandi dulu, jorok. "Cibir Dera yang baru meletakan ranselnya.
Dengan tampang dongkol Ira menjawab, "Mager, pengen bobok."
"Gue tendang lo keluar kalo nggak mandi," Ancam Dera yang dibalas muka masam Ira yang langsung bangkit berdiri.
"Cerewet amat buk!" Teriak Ira sebelum menghilang dalam kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal
Teen Fiction"Oke terserah kamu mau mencintai siapapun tapi yang pasti dengar saya," dia menjeda menatapku sebentar "tiada siapapun yang bisa dapatin kamu kecuali saya," lanjutnya membuat kakiku melemas ingin jatuh pingsan. _____________ Bara seorang Programmer...