32

299 53 7
                                    

Mayan lama ya nggak update

Hati-hati TYPO❗❗

_____________

Badanku membeku karena semua mata berfokus padaku, karena tiba-tiba cahaya lampu juga menyorotiku, jantungku makin terpacu karena semuanya hening, suara ketukan mic dari kak Bara berhasil memecah keheningan ini.

"Selamat malam, mungkin kalian yang disini kaget karena tiba-tiba gelap dan melihat saya berdiri ditengah temaram seperti ini. Maaf jika saya menganggu moment valday kalian tapi malam ini aku ingin melakukan sesuatu disini, sebenarnya saya jarang melakukan hal ini tapi karena gadis ini saya bisa berdiri disini dan berbicara didepan umum menahan gugup. Pasti kalian sudah bisa menebak siapa gadis tersebut, yups gadis yang di soroti cahaya ditengah-tengah kalian. Fyi gadis itu adalah manusia ajaib yang bisa-bisanya menolak pesona saya, "

Semua langsung tertawa menghura kak Bara yang nyengir nggak jelas disana. Please, ini bukan kak Bara banget. Dia beda banget, aku juga baru menyadari dia memakai kaos berwarna pink soft dilapisi jaket Coach hijau army. Jangan lupa kaki panjangnya yang dibungkus celana hitam serta sepatu Nike killshot. Dia tampak soft malam ini dengan senyum bangsatnya. Haha, batinku sudah berdosa karena terus memaki pesonanya.

"Dia selalu menolak keberadaan saya, sampai akhirnya saya menyerah namun nyatanya saya tidak bisa, beberapa bulan saya menghilang ke Bali berharap bisa melupakannya namun ternyata sia-sia, saya akhirnya tetap kembali dan menemuinya hari ini. Ternyata dia tidak menolak keberadaan saya lagi dan ajaibnya lagi dia membuat pengakuan bahwa dia mencintai saya, "kak Bara tersenyum hangat ke arahku.

" Sebelum saya berbicara lebih lanjut saya ingin mengajak gadis itu ke depan, bersama saya. Btw panggil saja dia Nicole Adinata, tapi saya panggil dia 'honey'. Jangan ditiru ya, nanti saya marah, "

Semua langsung tertawa membuatku makin gugup untuk berjalan ke depan, anxiety ku makin menggila.

"Ah sepertinya dia malu-malu biar saya menjemput nya langsung, " kak Bara melangkah ke arahku dengan tatapan intensnya. Dia menyodorkan telapak tangannya pasti yang ku sambut dengan tanganku yang sudah dingin, dia membawaku kedepan banyak orang. Saat ini kami berdua jadi pusat atensi.

Dia memegang erat tanganku menghangatkannya.

"Kamu pasti shock kan? "

Aku mengangguk cepat.

"Tenang aja saya nggak akan nembak kamu kok. "

Hah? Terus ngapain?

Tiba-tiba kak Bara mengambil sebuah kotak yang jelas banget itu kotak cicin. Please jangan bilang...

Kak Bara langsung berlutut didepanku dia memegang tanganku lalu menatapku penuh binar lalu berkata, "mungkin ini terlalu cepat untukmu, tapi saya sudah tidak bisa menahannya lagi, saya terlalu takut banyak diluar sana yang mengambil kamu dari saya, oleh karena itu saya berlutut didepan kamu ingin bilang sama kamu jika saya begitu tergila sama kamu dan saya rasa nggak bisa jauh dari kamu dengan status yang nggak pasti oleh karena untuk saat ini, saya ingin menjadikan kamu tunangan saya, " Jantungku terus terpacu dengan setiap ucapan kak Bara.

Aku menarik nafas untuk tetap tenang agar tidak pingsan disituasi seperti ini.

"Ak-"

"Nggak usah jawab. Saya nggak tanya kamu bersedia atau tidak. Jadi cukup sodorkan jari kamu saja untuk saya pasangkan cicin, "

Hancurlah suasana romantis tadi, semua kembali pecah ketawa. Suasana sangat berisik dengan huraan para penonton karena gerakan pelan kak Bara mengambil jariku dan memasangkan cicin bermata berlian entah jenis apa di jari manis kiriku, please padahal aku nggak menyodorkan jariku tapi dia yang udah kepedean banget aku nerima dia.

EtherealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang