Hati-hati typo!
___________Hari ini adalah hari pernikahan Dira, sekeluarga Elano sudah pergi ke tempat acara menyisahkan Bara yang memang harus menjemput Nicole terlebih dahulu.
Dan disini lah dia menunggu, bersandar pada Rolls Royce Phantom hitamnya dengan mata memicing ke pintu rumah gadisnya, katanya dia akan turun sedikit lagi.
5 menit berlalu namun Nicole belum menunjukan batang hidungnya membuat Bara greget dan akhirnya berjalan memasuki rumah namun baru saja membuka pintu sosok yang dicari muncul dari balik kamarnya dengan senyum polos membuat Bara terdiam sejenak melihat senyum itu, beberapa detik Bara dibuat terlihat bodoh karena Nicole. She's damn beautifull tonight.
"Kak... Kak? "
Bara langsung tersadar, rahang seketika mengeras menyadari gaun apa yang dipakai Nicole, segala sumpah serapah untuk Dera karena berhasil membuatnya lupa daratan.
Rambut Nicolenya yang tersanggul rapi dengan beberapa anak rambut jatuh menampakkan leher jenjang Nicole yang berhias kalung bermata bulan membuat Bara berhasrat untuk ingin segera menikahi Nicole sekarang juga, rasanya tidak rela melihat gadis ini menjadi pemandangan indah untuk orang lain. Bara sangat tidak rela. Kalau kata Yosi Bara mengidap Bucin stadium 4, akhir, tak bisa tertolong.
Dengan pasti Bara meraup pinggang Nicole membuat jarinya sekilas menyentuh punggung Nicole yang terbuka, dia berdesis melihat itu sedangkan Nicole sudah menegang menyesali perbuatannya memakai gaun itu, ia merasakan tangan panas Bara menyentuh punggung terbuka dengan aura gelap. Lampu merah seketika menyala dalam kepalanya, ini tidak baik.
"Well, what the damn dress are you wear, honey? I wanna kill Dera right now.. "bisik Bara dari punggung Nicole membuat gadis itu merinding, degupan jantungnya menemui level yang baru membuatnya seperti lupa bernapas.
Perlahan, Bara meniup leher Nicole membuat lutut gadis itu seketika lemas membuat Bara mencengkram erat pinggang Nicole agar dia tetap berdiri.
"Kamu sangat cantik malam ini Nicole.... sangat cantik." Dia menjeda dengan tatapan tajam menembus mata Nicole. "Tapi saya membenci dress ini ditambah parasmu yang hampir membuat saya gila. " dengan mulus Bara melepaskan sanggulan rambut Nicole membiarkan rambut itu tergerai menutupi tidak sampai setengah punggung gadis itu. Melihat itu Bara makin berdesis tidak suka, tetap cantik. Shit."M-maaf.. "
Bara langsung menggeleng.
"Shh, untuk sekarang ini kita tidak punya waktu untuk maafmu, kamu bisa membayarnya nanti, saya tunggu. "Dengan tegas Bara mendekap sisa punggung Nicole yang terbuka membawa ke mobilnya, Bara tak sanggup meminta gadisnya untuk mengganti dress sialan itu karena waktu tidak cukup ditambah mamanya sudah merecokinya dengan panggilan masuk.
"Jangan pernah lepas dari saya, " ucap Bara bernada ancaman sebelum menancap mobilnya.
____________
Nicole's POV
Resepsi pernikahan diadakan di Vila keluarga Elano di Bogor, membuat pantatku seperti ingin lepas karena menempuh perjalanan satu jam lebih dari Jakarta di tambah dengan aura Kak Bara yang menyeramkan, dia masih marah. Aku bahkan berusaha ngobrol dengan tunanganku itu namun di balas singkat sekenanya sampai tiba di tempat acara.
Walau masih marah, pelukan tangan kak Bara di pinggangku tak pernah longgar apalagi ketika mulai bertemu dengan para kenalan kerja kak Bara, kerabat jauh serta teman-temannya.
Kak Dera dan Kak Septian sudah turun panggung dan mulai berbaur dengan para tamu yang sedang makan maupun berbincang-bincang.
Sedangkan aku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal
Teen Fiction"Oke terserah kamu mau mencintai siapapun tapi yang pasti dengar saya," dia menjeda menatapku sebentar "tiada siapapun yang bisa dapatin kamu kecuali saya," lanjutnya membuat kakiku melemas ingin jatuh pingsan. _____________ Bara seorang Programmer...