Nicole's POV.
_____
Kak Bara mengajakku ke Coffeeshop depan kantornya, aku menatap tertarik Cappucino ku lalu menyeruputnya penuh nikmat mengabaikan kak Bara yang sibuk mengambil foto aibku, aku sudah tak peduli dengan itu, kalian akan shock melihat kamar dia yg penuh dengan frame potret random diriku, dia bahkan membeli buku album untuk menyimpan fotoku, kak Dera Dira bahkan speechless dengan kelakuan adik mereka itu.
"Hari ini kamu ujian jurusan kan? " tanyanya setelah mengganti wallpaper ponselnya dengan foto yang barusan di ambil.
Aku mengangguk
"Napa?"tanyaku.
"Kapan lulus? "
Aku berlagak berpikir lalu menjawabnya, "2 bulan lagi. "
"Terus kuliah lagi kan? "
"Iya, kenapa? "
Kak Bara terdiam seperti sedang berpikir keras.
"Saya sedang berpikir berapa tahun lagi saya bisa menikahi kamu. "
Deg. Mendadak rasa asing menghantam isi hatiku. Rasa asing karena aku tanpa sadar aku makin dewasa.
"Kamu nyesal nggak tunangan sama anak SMA kayak aku? "
Wajah kak Bara berubah masam.
"Saya nggak suka pertanyaan kamu. Saya nggak pernah menyesal. Kamu pantas buat saya. ""Kak, kok kamu bisa mau sama aku? I mean bagaimana jika ada perempuan lain yang ternyata lebih cantik dan lebih bisa membuat nyaman kamu daripada aku. "
"Asal kamu tau Nicole Adinata tunangannya saya, sudah banyak gadis yang lebih dari kamu yang saya temuin, tapi nyatanya saya tetap memilih kamu karena kamu Nicole dengan daya tarik yang luar biasa . Jadi bisa nggak kamu tanamkan di kepala kamu kalo kamu layak buat saya. Nggak ada yang seperti kamu untuk saya, cukup kamu."
Ucapan panjang lebar kak Bara berhasil membuat setiap sisi hatiku menghangat, bahkan menjalar ke kedua pipiku.
"Terimakasih Pak Abraham, " balasku menahan senyum gilaku.
Kak Bara mengangguk bijak seperti seorang atasan berwibawa membuatku mendadak ingin tertawa.
"Malah saya heran kenapa kamu nerima saya, saya pikir kamu akan tetap sama 'Kakakmu' itu. Keyakinan saya hanya bermodal dari chat kamu waktu saya di Bali itu, "
"Emang chat aku itu mengindikasikan banget aku suka sama kak Bara? "
"Iya."
Aku mendadak ingin tertawa.
"Ya iya sih, lebih paniknya lagi kak Dira bilang kamu udah nemuin cewek bule cakep disana. ""Jadi kenapa kamu nerima saya? "
"Emm, kamu tau nggak judul lagu tulus yang tergila-gila? "
"Enggak, "jawabnya.
" Ada bagian yang liriknya kayak gini ini bukan yang pertama tapi ini paling menarik. " Aku belum menyelesaikan kata-kataku namun sudah menangkap sudut bibir kak Bara yang terangkat tipis. Dia sedang berusaha menahan senyum.
"Lanjut Nicole,"pintahnya
"Kak Reksa memang yang pertama buatku, tapi nyatanya kak Bara paling menarik buat aku, " lanjutku membuat garis senyum kak Bara makin jelas.
"Saya suka sekali. "
"Suka apanya?" Tanyaku.
"Saya suka ucapan kamu, tatapan kamu, cantik kamu, gaya kamu, saya juga suka perasaan ketika bersama kamu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal
Teen Fiction"Oke terserah kamu mau mencintai siapapun tapi yang pasti dengar saya," dia menjeda menatapku sebentar "tiada siapapun yang bisa dapatin kamu kecuali saya," lanjutnya membuat kakiku melemas ingin jatuh pingsan. _____________ Bara seorang Programmer...