Hati-hati typo!
_______
Postur tinggi Bara dalam kerumunan lempar bunga itu cukup mencolok, pria 185 cm berdiri tepat ditengah titik kerumunan, dengan koordinat yang sempurna agar bisa menangkap bunga, ia sangat bertekad mendapatkan itu.
"Gue nggak tau seberapa besar efek Nicole sampai buat lo yang bernotabene alergi keramaian jadi ikut beginian. Tapi apapun itu gue bakal tetap dapat bunganya, udah pro mah gue beginian, " celetuk Robby percaya diri memasang sikap meyakinkan.
Bara memutar bola mata.
"Emang lempar bunga bisa ya buat korban prenjon kek lu? Eh gue bener kan lo masih gamon sama bestie lo Dela itu? "Ekspresi Robby langsung bete.
"Nggak ada hubungannya. ""Kek lu sama Dela kan, udah nggak ada hubungannya."
"Nak anjing.. "
"LADIES AND GENTLEMEN YANG KECE BADAI APAKAH SUDAH SIAP UNTUK MENANGKAP BUNGA AJAIB DARI KEDUA MEMPELAI KITA? MARI BERHITUNG 1 SAMPAI 3! "
Dari atas panggung, Dira dan Septian sudah memegang 1 buket bunga putih dengan senyum geli siap untuk melempar, beberapa kamera ponsel para undangan mulai menunjukan matanya membuat suasana semakin seru.
"AYOK HITUNG BARENG! "
"1... 2.." Serentak semua undangan ikut berhitung sedangkan Dera dan Septian mulai menaik turunkan bunga berancang-ancang untuk membuang.
"3! " Buket bunga tersebut langsung melayang ke kerumunan perebut bunga membuat sorakan heboh nan seru dari berbagai sudut.
Bara yang melihat bunga datang ke arahnya dengan cepat langsung melompat tinggi menangkap bunga tersebut di udara membuat peserta lain protes karena postur Bara yang Titanable membuat pria itu mendapatkan bunga secara effortless.
Bara sendiri tidak peduli, dia mengangkat bunga ke udara dengan senyum lebar penuh bangga, tatapannya langsung mencari tunangannya. Nicole yang melihat itu ikut senang bangga. Keren kan cowoknya?
"Wah ternyata adik mempelai wanita kita yang mendapatkan bunga ajaib tersebut, apakah mereka menggunakan telepati gez? Kita langsung undang saja mas Bara ke atas panggung untuk speech atas kemenangannya. "
Bara pun naik ke atas panggung dengan senyum manis membuat beberapa wanita disitu mendadak rusuh. Pesona Bara memang sulit ditolak mata.
"Sebelumnya selamat nih buat mas Bara, jadi ceritanya bunganya mau didedikasikan buat siapa nih? "
Sambil menerima mic, Bara melebarkan senyum melihat Nicole dari atas panggung. Suasana ini mengingatkan Bara akan acara kelulusan SMA Nicole dimana Nicole juga ditanya pertanyaan semacam ini.
"Sebenarnya setan saya yang nyuruh ikut tangkap bunga ini. "
Semua sontak tertawa bahkan Bara juga ikut tertawa, lah dipikir bercanda? Emang bener Wawan yang nyuruh dengan memanasi Bara, membakar harga diri cowok itu.
"Pak Boss nggak mau ikutan? Itung-itung itu bisa jadi salah satu bentuk kasih sayang boss sama Nicole lho, kalo Wawan jadi boss sih udah semangat ikut begituan, apasih yang nggak buat dek Nicole. " Kira-kira begitulah celetukan Wawan beberapa menit lalu sebelum lempar bunga.
"Salahin setan lagi, bilang aja mas Bara yang mau ikut, lagian kalo pun setan pasti setannya peduli banget sama mas Bara karena kasian mas Bara masih jomblo. "
"Saya sudah tunangan. "
Suara desahan kecewa beberapa wanita lumayan terdengar membuat Bara tersenyum rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal
Teen Fiction"Oke terserah kamu mau mencintai siapapun tapi yang pasti dengar saya," dia menjeda menatapku sebentar "tiada siapapun yang bisa dapatin kamu kecuali saya," lanjutnya membuat kakiku melemas ingin jatuh pingsan. _____________ Bara seorang Programmer...