Hati-hati TYPO❗
_________
Sepanjang hidupku tak pernah se-menegangkan ini kini aku sudah duduk di taman rumah Kak Reksa bersamanya, sebelumnya aku tak pernah dipanggil ke rumahnya dengan alibi 'ingin membicarakan sesuatu'. Sejak tadi jantungku terus berdebar karuan menunggu hal apa yang kak Reksa katakan padaku.
"Mana Charles nya katanya mau di jodohin sama gue? "tanyaku bercanda berusaha mencairkan suasana yang awkward ini.
Kak Reksa tertawa.
"Ciealah yang beneran suka sama Charles, telat lo si Charles udah balikan sama Debora. "Aku berdecih,
"Kebanyakan bacot lo, mau ngomong apa sih, kalo nggak penting gue nikahin Charles trus malam pertamanya gue bikin sate kuda. ""Njr sadis banget, eh ia gue mau ngomong sesuatu sama lo. "
Duh, jantungku makin menggila. Tanganku makin mendingin.
Dan sialnya dia malah tertawa.
"Kok tegang gitu? Santai aja kali malik. ""Nih lama-lama lo beneran gue gantong di pohon pisang sampai roboh, langsung ngomong aja jangan banyak opening nggak pen-"
"Dengerin gue. "
Aku terdiam. Otakku mulai blank karena tiba-tiba dia menatap serius wajahku, lalu mengambil kedua tanganku yang sudah beku. Dia tersenyum tipis sambil membungkus tanganku dalam kedua tangannya yang hangat.
"Udah berapa lama ya kita berteman? Dari SD ya kalo nggak salah. "
"Kira-kira sepuluh tahun, " timpalku.
Kak Reksa mengangguk.
"Lo pernah dengar nggak kata orang kalo nggak ada pertemanan antara cewek dan cowok? "Aku terdiam tidak menjawab.
"Dan gue merasakannya itu. I mean, gue ngerasa sesuatu yang 'lebih' kalo sama lo. Kalo orang bilang... Itu cinta. "
ehm oke.
"So, Nicole Adinata temen gue dari 10 tahun lalu, gue nggak bisa ngerasain pertemanan sama lo, gue nggak bisa tahan perasaan ini yang sialnya sudah dari 10 tahun lalu. "
Deg, jantungku seperti ingin lepas dari sarangnya.
"Akhirnya hari ini gue confess sama lo, kalo gue suka sama lo sebagai laki-laki ke perempuan. Gue nggak nuntut lo balas perasaan gue sekarang. Gue yakin lo masih shock dengar pengakuan ini. Jadi Nicole, maaf ya gue suka sama lo. "
Kepalaku mendadak berat, nggak ada ekspetasi dia bakal omong begini. Dan nggak ada ekspetasi... ternyata aku nggak senang dengan pengakuan ini.Padahal aku mengharapkan moment ini tapi kenapa malah tawar.
"Gue nggak bisa jawab sekarang, gue kayaknya harus nanya seseorang."
Kak Reksa tersenyum tipis.
"Cowok yang waktu di rumah sakit itu ya. Bara kalo nggak salah? "Aku terdiam sesaat lalu menjawab,
"Iya, kak Bara. ""Lo suka ya sama dia? "
"Gue... Nggak tau. "
_____________
Sekarang aku mengigit bibir sambil melihat ponselku sendiri, aku sudah coba menelepon kak Bara tapi nomornya nggak aktif dan sekarang aku ingin meminta alamat rumahnya di kak Lucas, masalahnya sekarang aku nggak tau alasan apa untuk kak Lucas.
"Duh, alasan apa ya? "
Tiba-tiba kak Lucas menelpon membuatku hampir kejengkang karena diwaktu yang sama aku sedang deg-degan memikirkan alasan untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal
Teen Fiction"Oke terserah kamu mau mencintai siapapun tapi yang pasti dengar saya," dia menjeda menatapku sebentar "tiada siapapun yang bisa dapatin kamu kecuali saya," lanjutnya membuat kakiku melemas ingin jatuh pingsan. _____________ Bara seorang Programmer...