Lembar 1: Dunianya Telah Berakhir

2.4K 157 19
                                    

Angin menyapa dengan riang kepada helaian rambut milik Aldebaran. Gelap gulita yang menyelimuti bumi seolah tak akan pernah membuatnya takut. Ada banyak untaian kata yang ingin diucapkan. Tapi akan selalu tertahan dalam dada. Cowok itu menadah menatap bintang aldebaran di langit malam. Bintang terang itu dapat bersinar di sana. Tapi dia, yang memiliki nama yang sama. Tak akan pernah bersinar di bumi.

Butiran benih yang jatuh di pipinya, itu adalah tanda bahwa dia telah lelah dengan hidup yang dimilikinya. Ketinggian gedung yang dia pijaki sekarang. Terdengar lalu lalang kendaraan bergerak. Bersamaan dengan langkah kakinya ikut bergerak ke arah depan. Yang tak sampai satu meter di depan sana, sudah tak ada lagi tanah yang bisa dipijaki. Dengan bangga dia nyatakan bahwa dunianya telah berakhir.

Bahwa semua perjuangan yang dia lakukan sudah berakhir. Bahwa semua harapan yang dia jaga sudah tak ada artinya lagi. Semuanya telah usai, dengan rasa sakit yang tak tertahankan. Ini adalah saatnya menyelesaikan semua.

Sebelum langkah Aldebaran akan benar-benar hilang, dan dia akan jatuh ke bawah gedung ini. Dia menatap ke arah depan. Di mana ada gedung lain di sana. Ayahnya ada di gedung itu. Jarak antara dua gedung tersebut tak begitu jauh. Aldebaran harap, ayah bisa melihatnya, melihat bagaimana dia akan mengakhiri hidupnya. Karena luka yang dia pikul sendiri. Dia juga berharap, ayah akan datang dan menyelamatkannya dari kematian.

Tapi itu hanyalah sebuah ilusi yang dibuatnya sendiri. Tak akan ada yang datang, karena dia tak memiliki siapa-siapa. Air matanya kembali jatuh. Luka fisik, hati dan mentalnya sangat terasa sekarang. Dia ingin bebas dari rasa sakit. Dan ini adalah satu-satunya cara. Yaitu mati.

Aldebaran melangkah lagi, dan naik ke pembatas rooftop gedung. Berdiri dengan tegap seolah tak takut untuk jatuh. Dia menunduk. Kendaraan di bawah sana, tanda kehidupannya akan segera berakhir.

Menarik napas yang dalam. Ini adalah pandangan terakhir sebelum dia pergi selamanya. Satu kaki Aldebaran maju ke depan. Di mana tak ada lagi pijakan. Ini langkah terakhir  yang bisa ia langkahkan.

Kisahnya telah usai dengan rasa sakit yang tak akan pernah hilang. Dengan dunia yang tidak pernah memihaknya. Ini adalah kisahnya, Aldebaran. Bintang Terang di Langit Malam.

Akankah semuanya baik-baik saja?

TBC

Hai semua! Cerita Aldebaran bakal aku tulis ulang ya:) dengan tulisan yang lebih rapi, dan update yang konsisten.

Maafin aku ya temen-temen. Ngilang begitu saja huhu.

Semoga kalian suka🙏🏻terima kasih yang masih mau bertahan🙏🏻

Bintang Terang Di Langit Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang