Lembar 27: Bintang Jatuh

303 30 1
                                    

Firman yang menyadari bahwa Aldebaran kabur dari rumah, ia pun memutuskan untuk pergi ke rumah Mira. Ia ingin Mira merasa tersiksa, ia ingin Mira merasakan sakit yang sama sepertinya.

Karena Mira, anak-anaknya harus merasa kesakitan.

Mobil yang ia kendarai telah sampai di perumahan rumah Mira, Firman dapat mengetahui rumah Mira, berkat temannya yang kebetulan juga kenal dengan mantan pembantunya itu.

Mobilnya telah sampai di depan rumah Mira, segera ia turun dan masuk ke pekarangan rumah. Tepat di depan pintu, ia mengedor pintu dengan sangat kuat.

"Mira! Keluar!" bentak Firman.

Di dalam rumah, Mira dan Jeff saling menatap, menyadari siapa yang datang membuat mereka terkejut. Segera mereka menyuruh Aldebaran dan Reksa untuk pergi ke kamar.

Jeff langsung berjalan, lalu membuka pintu dan disuguhi satu pukulan dari Firman yang terkena pelipisnya. Jeff lantas menahan Firman, mendorongnya agar tak masuk ke dalam rumah.

"Maksudnya apa? Ngapain kamu dateng ke sini?" sentak Jeff.

"Saya mau cari Aldebaran! Pasti kalian yang nolongin dia, 'kan! Gak mungkin dia berani kabur!"

"Kita gak nyembunyiin Aldebaran! Jangan sok tau! Kamu mending pergi dari sini!"

"Halah! Gak usah ngeles! Pasti kalian juga, 'kan yang mau anak saya terluka? Kalian pasti punya dendam ke anak saya, 'kan? Makanya kalian nyuruh Aldebaran buat lukain anak saya!"

"Apaan, sih! Kita gak tau apa-apa soal masalah keluarga anda!" seru Jeff penuh emosi.

Firman berdecih, ia mencoba mendorong Jeff agar ia bisa masuk ke dalam rumah. Namun, Jeff menahannya dengan kuat.

"Kalau emang Aldebaran gak ada di sini. Ngapain kalian nahan saya!" kesal Firman.

Firman sangat yakin Aldebaran ada di rumah ini, ia tau betul Aldebaran tak akan berani kabur. Apalagi anak itu tak punya siapa-siapa. Siapa lagi yang akan membantunya kabur selain Mira?

"Ada anak saya di dalem! Jangan buat anak saya takut! Aldebaran gak ada di sini!" seru Jeff.

"Halah! Minggir dulu! Saya mau lihat!"

Firman masih memaksa untuk masuk. Mira dengan cepat menutup pintu dan menguncinya dari luar.

Firman berdecih, "Semua ini gara-gara kamu, Mira! Kalo kamu gak dateng ke rumah saya! Keluarga saya gak akan kayak gini!"

"Apasih susahnya nerima uang dari saya dan jangan kembali ke rumah saya? Kamu butuh uang? Saya kasih! Saya bisa bayar mahal pelacur kayak kamu!"

Bugh!

Jeff memukul Firman dengan sangat kuat, sorot matanya tampak sangat marah. Ia tak terima dengan semua yang Firman katakan.

"Berani-beraninya! Yang hamilin Mira, 'kan kamu! Kamu yang salah! Kalo kamu gak minum waktu itu, Aldebaran gak akan ada! Masalah keluargamu gak akan ada!"

"Aldebaran itu juga punya hak atas kasih sayangmu! Kamu yang brengsek, orang lain kamu salahin!"

Jeff menatap tajam Firman, napasnya tersenggal-senggal karena menahan amarah. Orang di depannya ini sama sekali tak mengetahui apa kesalahannya.

Firman tersenyum tipis dan hendak memukul Jeff. Namun, Jeff mampu menahan tangan Firman. Mereka saling berteriak.

"Aldebaran gak ada di sini!"

"Gak mungkin anak itu kabur tanpa Bantuan orang!"

Jeff mendorong tubuh Firman hingga laki-laki paru baya itu mundur beberapa langkah. Ketika Firman hendak mendekati, ponsel yang ada di sakunya berdering.

Bintang Terang Di Langit Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang