[D-16] : Persiapan

407 56 2
                                    

🕛 Siang harinya

Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, barulah Nayla dan Arsen check out dari hotel.

Namun mereka tidak pulang bersama karena Nayla harus mempersiapkan dinner untuk Arsen dan Zifa.

"Lo serius mau ke sana sendirian?" tanya Arsen pada Nayla.

Jadi, sekarang keduanya masih berada di parkiran hotel dengan Arsen yang sudah masuk ke dalam mobil, sedangkan Nayla berdiri di samping mobilnya.

"Serius, Sen," jawab Nayla.

"Gue anterin aja ya. Gue nggak tega ngebiarin lo sendirian."

"Nggak usah. Lo langsung pulang ke apart aja."

"Tapi-"

"I'm fine, Sen."

"Huft.. Oke. Tapi kalau ada apa-apa langsung kabarin gue ya."

"Iya."

"Gue pulang dulu. Bye, Nay!"

"Bye, Sen! Hati-hati!"

"Lo juga. Daaa.."

Setelah mobil Arsen melesat pergi, Nayla segera berjalan menuju depan hotel karena sudah ada seseorang yang menunggunya.

"Hai, Vi. Sorry ya nunggu lama," ucap Nayla.

Yaa, jadi seseorang itu adalah Evi.
Nayla sengaja mengajak Evi untuk membantunya mempersiapkan dinner romantis Arsen dan Zifa. Karena mengingat Evi yang cukup lama tinggal di Jakarta, jadi pastinya ia sudah tau banyak mengenai pantai yang romantis dan segala sesuatu untuk menyiapkan dinner tersebut.

"Enggak kok, Nay. Kita jalan sekarang?"

"Heem. Lo tau lokasi pantainya kan?"

"Iya, gue tau kok."

"Eeee.. Lo yakin Nay mau nyiapin dinner romantis buat Arsen sama Zifa?" tanya Evi memastikan.

"Yakin kok, Vi. Emang kenapa?"

"Lo nggak kasian sama ha-"

"Lo nggak perlu khawatirin soal itu," sahut Nayla tersenyum.

"Raffy tau soal ini?" tanya Evi.

"Dia cuma tau kalau gue bantuin Arsen nyari kado buat Zifa," jawab Nayla.

"Berarti soal dinner dia nggak tau?"

"Belum sempet gue kasih tau."

"Tapi lo akan ngasih tau dia nggak?"

"Kayaknya nggak deh."

"Kenapa?"

"Takut ntar dia ember ke Zifa."

"Emang kenapa kalau ember?"

"Ntar kasian Zifa udah terlanjur baper eh taunya yang nyiapin itu bukan Arsen, tapi gue."

"Oh gitu. Yaudah sih terserah lo."

🍂🍂🍂

📍Pantai

"Kita ke sana yuk, Nay! Temen-temen gue udah pada nungguin."

"Ayo, Vi!"

Nayla dan Evi menghampiri segerombolan orang yang terlihat tengah sibuk menyiapkan meja, kursi, lampu tumblr, dan sebagainya.

"Hai guys," sapa Evi membuat mereka menoleh.

"Hai, Vi," balas mereka.

"Hai semuanya. Kenalin nama gue Nayla," ucap Nayla.

"Salam kenal, Nayla," balas mereka.

"Salken juga. Makasih ya udah mau bantuin nyiapin dinnernya," ucap Nayla.

"Kita yang makasih karena udah lo percaya buat ngehandle dinner lo," balas salah satu cowok.

"Gue salut Nay sama lo. Biasanya kan cowok yang nyiapin beginian, tapi lo malah sebaliknya," ucap salah satu cewek.

"Ini bukan buat dinner gue kok," balas Nayla.

"Terus buat dinnernya siapa?"

"Nanti kalian akan tau. Pokoknya jangan bilang ke yang cewek ya kalau gue yang minta kalian ngelakuin ini!" pinta Nayla.

"Cewek siapa, Nay?"

"Maksud lo gimana?"

"Intinya dinner ini buat cewek dan cowok. Nah, gue cuma berniat bantuin si cowok, tapi si cewek tuh nggak tau kalau ada campur tangan gue. Jadi gue mohon, kalian diem-diem aja oke," jelas Nayla.

"Oh oke, Nay."

"Siap, Nay."

🍂🍂🍂

Beberapa jam kemudian.

"Waw, ini bagus banget lho! Apalagi kalau ntar malem. Pasti makin bagus," puji Nayla.

"Ini juga berkat ide lo, Nay."

"Temen lo pasti suka, Nay."

"Semoga ya."

"Tapi ini kayaknya mau ujan deh. Tuh, liat langitnya udah mendung!" ucap salah satu membuat yang lain langsung mendongak.

"Semoga cuma mendung doang, tapi nggak ujan," harap Nayla.

"Aamiin."

"Yaudah Nay, kita mau beres-beres dulu habis itu mau cabut."

"Oke. Tapi nanti jadi ke sini lagi kan?" tanya Nayla memastikan.

"Iya. Nanti A sama B yang ke sini buat mendokumentasikan."

"Oke sip. Sekali lagi makasih banyak ya."

"Sama-sama, Nay."

"Mau pulang sekarang?" tanya Evi setelah teman-temannya pergi.

"Iya. Ayo, Vi!" jawab Nayla.

🍂🍂🍂

Nayla dan Evi menuju ke parkiran.

"Ntar lo balik ke sini nggak?" tanya Evi.

"Ngapain?" tanya Nayla balik.

"Ya mungkin mau ngeliat Arsen sama Zifa berduaan gitu," jawab Evi.

"Ogah kali gue balik cuma buat ngeliat mereka lagi mesra-mesraan. Mendingan gue tiduran di apartemen," sewot Nayla.

"Hahaha.. Yang kuat ya, Nay," ucap Evi.

"Gue selalu kuat kok, Vi," balas Nayla.

"Eh, gue jadi kangen lho ngumpul bertiga sama Nila."

"Sama, gue juga, Vi. Udah lama kan ya kita nggak ngumpul bertiga."

"Heem. Andai aja Nila juga ada di Jakarta. Pasti kita bisa qtime-an bareng deh."

"Gue sempet nyuruh Nila buat nyusul ke sini. Tapi katanya ngatur jadwal kerjanya dulu. Ntar kalau bisa ya pasti dia ke sini."

"Ntar Nila ke Jakarta, eh lo nya malah udah balik ke Surabaya."

"Ya semoga aja pas Nila ke sini, gue juga masih di sini."

"Iya deh. Aamiin."

2812 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang