[Arsen kecelakaan]

369 53 2
                                    

Seminggu kemudian. Yaa, tidak terasa hari berlalu begitu cepat.

Selama seminggu ini, Arsen benar-benar disibukkan dengan pekerjaan kantornya. Padahal ia sudah berusaha untuk menyelesaikannya lebih cepat, tapi karena tiba-tiba ada masalah yang tidak terduga menyebabkan ia harus stay di Jogja selama seminggu.

Selama itu pula, Arsen jarang sekali membuka handphone, hanya sesekali ketika ia ada waktu luang dan sebelum tidur di malam hari.
Zifa selalu mengirimkan pesan dan menelepon Arsen, tapi Arsen selalu mengabaikannya.

Arsen akan memilih untuk mengirim pesan dan menelepon Nayla, tapi sayangnya Nayla tidak pernah meresponnya.

Yaa, Arsen akui ia tidak merindukan Zifa, tapi malah merindukan Nayla.

🍂🍂🍂

Pagi ini, Arsen akan kembali ke Jakarta. Ia dan Ana sudah bersiap untuk pergi ke bandara.

Sesampainya di bandara, mereka segera melakukan check in karena memang sebentar lagi pesawat akan take off.

Karena saat membeli tiket slot yang kosong hanya tinggal beberapa, jadi kursi Arsen dan Ana berjauhan.

Arsen segera mencari tempat duduknya yang ternyata berada di sebelah jendela. Setelah duduk, Arsen melirik kursi sebelah kirinya yang masih kosong.

Tak lama kemudian, ada seorang lelaki yang duduk di kursi tersebut. Arsenpun refleks menoleh ke samping.

"Arsen!" pekik lelaki tersebut.

"Lo temennya Nayla kan?" tanya Arsen memastikan ia tidak salah orang.

"Iya, gue temennya Nayla," jawab lelaki tersebut.

"Sorry, nama lo siapa?" tanya Arsen.

"Alfi."

"Oh iya. Yang dulu ketemu pas di mall kan?"

"Iya. Ternyata lo masih inget. Btw, lo di Jogja ngapain? Ada urusan apa?"

"Urusan kerjaan. Lo sendiri ngapain?"

"Sama, urusan kerjaan juga."

"Terus sekarang lo mau balik ke Jakarta?" tanya Arsen dan Alfi langsung mengangguk. "Bukannya lo orang Surabaya ya?"

"Heem. Gue masih ada urusan keluarga di Jakarta, makanya balik ke sana. Ntar kalau udah beres, baru deh gue balik ke Surabaya," jawab Alfi.

"Oh gitu. Eh, lo kan temennya Nayla ya? Berarti udah tau banyak tentang dia dong?"

"Ya lumayan. Nayla sering curhat ke gue. Emang kenapa?"

"Kalau nggak salah, Nayla pernah bilang, katanya dulu pas kuliah lo suka ya sama dia?"

"Hahaha.. Iya, dulu gue suka sama Nayla. Oh bahkan sampe sekarang sih. Gue masih suka sama dia. Nggak tau kenapa, rasanya susah buat ngelupain dia."

"Kalau boleh tau, dulu kenapa Nayla nolak lo?"

"Nayla nolak gue karena seseorang."

"Seseorang siapa?"

"Jadi, sejak 12 tahun yang lalu, Nayla udah suka sama seseorang itu. Bahkan sekarang perasaannya udah di level cinta. Tapi orang itu jauh dari jangkauan Nayla. Nayla di Surabaya sedangkan orang itu di Jakarta. Nayla juga cuma pernah ketemu sekali sama orang itu. Tapi yang namanya Nayla udah terlanjur cinta, jadi ya susah buat ngelupain orang itu. Walaupun banyak cowok yang suka dan berusaha ngedeketin Nayla, tapi semuanya ditolak. Yaa karena Nayla nggak bisa ngejalanin hubungan sama orang lain di saat hatinya masih stuck sama si 12 tahun itu," jelas Alfi.

2812 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang