Malam harinya, Nayla sampai di apartemen jam 8 malam. Saat ia baru merebahkan tubuh di kasur, tiba-tiba handphonenya berdering.
Drt drt drt.. +688570017****'s calling..
"Siapa nih?" tanya Nayla karena merasa asing dengan nomor tersebut.
"Angkat aja kali ya siapa tau penting," ucap Nayla kemudian.
"Halo, Nay," sapa seseorang dari seberang sana. Dari suaranya, sepertinya ia adalah seorang lelaki.
"Ini siapa?" tanya Nayla.
"Masa lo nggak tau gue siapa?" tanya orang itu balik.
"Emang lo siapa?"
"Gue Arsen, Nay. Masa nggak ngenalin suara gue sih?"
"Oh. Ada apa?"
"Lo udah pulang?"
"Baru aja pulang."
"Gue ke apart lo ya."
"Mau ngapain?"
"Dinner lah. Gue udah laper nih."
"Gue mau mandi bentar. Lo ke sini setengah jam lagi."
"Yaudah deh kalau gitu. Bye, Nay!"
🍂🍂🍂
Setengah jam kemudian. Arsen pergi ke apartemen Nayla. Ia memencet bel dan tak lama kemudian Nayla membukakan pintunya.
"Selamat malam, Nayla," sapa Arsen.
"Hm," balas Nayla.
"Hm doang?" tanya Arsen tidak percaya.
"Iya. Buruan masuk!"
Arsen menurut. Ia segera masuk ke dalam apartemen bersama Nayla.
"Lo udah masak?" tanya Arsen.
"Udah," jawab Nayla.
"Masak apa?"
"Liat aja sendiri."
🍂🍂🍂
📍Meja makan
"Wah, ini kan makanan kesukaan gue, Nay. Kok lo tau sih?"
"Mana gue tau kalau itu makanan kesukaan lo."
"Tapi kok bisa kebetulan?"
"Gue tadi cuma masak yang pengen gue masak."
"Oh, kirain lo sengaja masak mafov gue."
"Udah, nggak usah banyak bacot. Buruan makan!"
"Sabar kali, Nay. Gue mau cuci tangan dulu."
Selesai makan.
"Sini Nay, biar gue aja yang nyuci," ucap Arsen saat Nayla akan mengambil piringnya.
"Gue bantuin biar cepet," ucap Nayla.
"Nggak usah. Gue bisa sendiri. Lo duduk manis aja oke."
"Yaudah."
🍂🍂🍂
"Lo kenapa, Nay?" tanya Arsen yang tengah mencuci piring.
"Gue kenapa?" tanya Nayla balik.
"Dari tadi lo ngecek handphone mulu, kayak nungguin sesuatu gitu," jawab Arsen.
"Oh iya. Gue nungguin kabar dari Raffy," ucap Nayla.
"Emang Raffy ke mana?"
"Gue nggak tau. Tiba-tiba tadi siang gue diblokir."
"Hah? Diblokir?" tanya Arsen memastikan dan Nayla hanya mengangguk.
"Emang kalian ada masalah apa kok sampe lo diblokir?" tanya Arsen penasaran.
"Tadi siang hp gue kan ketinggalan di ruangan. Lah gue posisinya ada meeting di kafe. Pas gue balik, udah banyak notif dari Raffy dan gue juga udah diblokir sama dia," jelas Nayla.
"Mungkin Raffy ngambek kali sama lo gara-gara nggak lo respon."
"Sekalipun dia ngambek, nggak pernah tuh sampe ngeblokir gue."
"Yaudah, jangan terlalu dipikirin! Mungkin Raffy butuh waktu buat sendiri."
"Gue ngerasa bersalah sama Raffy."
"Belum tentu lo salah, Nay. Mungkin Raffy cuma salah paham biasa."
"Tetep aja, Sen. Kalau hp gue nggak ketinggalan, pasti gue bisa ngerespon dia."
"Yang udah terjadi nggak perlu disesali, Nay," ucap Arsen menasihati.
"Iya, lo bener. Nggak ada gunanya gue nyesel. Semoga besok Raffy udah buka blokirannya ya," harap Nayla.
"Semoga," ucap Arsen.
🍂🍂🍂
"Yaudah ya gue balik dulu ya," pamit Arsen sesaat setelah menyelesaikan kegiatan cuci piringnya.
"Tumben belum gue usir udah balik duluan?" heran Nayla.
"Kebetulan gue lagi ada kerjaan soalnya," jawab Arsen.
"Oh, yaudah sono!"
"Nggak ada kata-kata penyemangat gitu?"
"Buat apa?"
"Ya biar gue semangat lah, Nayla."
"Oh."
"Oh aja?"
"Terus?"
"Dasar lo nggak pekaan jadi orang!" kesal Arsen.
Nayla terkekeh melihat ekspresi Arsen.
"Yaudah, semangat ya, Arsen. Jangan begadang dan jangan terlalu kecapekan! Karena besok lo harus ke kantor," pesan Nayla.
"Perasaan gue cuma minta kata-kata penyemangat deh. Kenapa lo jadi ngasih perhatian?" canda Arsen.
"Tau ah Sen, serah lo. Capek gue ngomong sama lo." Giliran Nayla yang merasa kesal.
"Hahaha, bercanda, Nay. Makasih ya buat perhatiannya. Gue balik dulu," ucap Arsen.
"Heem," balas Nayla.
Arsen melangkah pergi, tapi tiba-tiba ia berbalik badan dan menatap Nayla lagi.
"Kenapa balik lagi?" tanya Nayla.
"Makasih buat makanannya. Bye!" ucap Arsen lalu benar-benar pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
2812 (COMPLETED)
Novela Juvenil28 hari setelah 12 tahun 💙 Kisah tentang seorang gadis bernama Nayla Sheyra Aurora yang berusaha untuk melupakan seseorang yang sudah dicintainya selama 12 tahun. Berkali-kali ia mencoba melupakan tapi ia selalu gagal. Sampai akhirnya datanglah seo...